10. Mencoba Memahami

501 38 0
                                    

TOK TOK TOK TOK

"Byul... aku boleh masuk?"

"Ne Hyung" dia terduduk di kasurnya mungkin menunggu aku menjelaskan semuanya

"Jadi siapa dia?"

"Dia... bosku"

"Kenapa dia tiba-tiba memeluk dan menciumku?! Apa Hyung menanyakannya???" Perasaan ini semakin terluka, sial sepertinya aku akan...

"Hyung... Hyung waegeurae?! Kenapa menangis???" Byul menghampiriku yang menangis di ambang pintu kamarnya

"Aku... aku tidak tahu?! Perasaanku rasanya terluka..." aku memeluknya dengan erat

"Abeoji hiks dan Eomoni hiks... membesarkan aku sebagai namja yang berpendidikan, tapi kenapa?! Perasaanku seperti ini padanya. Aku membencinya... aku terluka ketika dia mengatakan kata-kata itu..." tangisku semakin pecah

"Biar aku katakan padamu... bosku... dia memelukmu karena dia mengira kau dalah aku" aku masih dalam posisi memeluknya

"Dia... suka pada Hyung???"

"Aku... hiks tidak mengerti hiks... dia bilang dia mencintaiku! Apakah itu wajar jika seorang namja menyukai namja lain?!" tangis ini tidak mau berhenti, sial!

"Hyung... Hyung bingung dengan perasaan Hyung sendiri"

"Aku tidak bingung! Aku hanya..."

"Hyung dengarkan aku... Abeoji dan Eomoni memang membesarkan kita dengan moral dan pendidikan tapi... mereka tidak pernah mengekang kita tentang perasaan kita, mereka tidak akan pernah menyuruh kita untuk menyukai siapa... mereka tidak peduli kita akan bahagia dengan siapa yang penting kita bahagia..." Byul mengatakan kalimat sepanjang itu sambil memegang wajahku dengan kedua tangannya

"Hyung tatap aku" aku menatapnya walaupun aku malu sudah menangis di depannya

"Hyung tahukan Seulgi... Seulgi... dia yang waktu itu datang ke rumah" aku masih mendengarkan

"Aku dan dia berteman... hm mungkin bersahabat? Tapi bukan itu yang penting, aku... suatu hari aku merasa kalau perasaan yang aku rasakan padanya lain... tidak seperti perasaan antar teman seperti pada umumnya... itu bukan perasaan teman... tapi cinta Hyung... aku mencintai Seulgi! Seulgi yang seorang yeoja sama sepertiku... akhirnya hari itu... aku memberanikan diriku berkata padanya 'Seulgi... sebenarnya aku punya perasaan yang beda terhadapmu... aku sendiri tidak tahu perasaan apa ini? Tapi bisakah kita...' belum aku menyelesaikan kata-kataku dia sudah menjawabku seperti ini 'Kalau begitu... kenapa tidak kita cari tahu bersama perasaan apa itu?' dia malah berkata seperti itu sambil tersenyum. Akhirnya hari itu kami putuskan sebagai hari jadian kami... itu yang namanya cinta. Dan sepertinya Hyung juga mengalami hal yang sama dengan bos Hyung itu... Hyung tidak perlu khawatir... ini sama sekali tidak menyakitkan. Hyung... harus jujur dengan perasaan Hyung sendiri. Hyung namjakan? Hyung harus memutuskan perasaan Hyung... masa Hyung kalah denganku yang yeoja apalagi aku lebih muda dari Hyung" dia menggodaku...

Setelah dia berbicara seperti itu perasaanku jadi lebih lega... sebenarnya aku tidak mau mengakui perasaan ini sebagai cinta, tapi Byul benar. Aku namja! Aku harus memutuskan...

"Gomawo Byul. Serasa aku memiliki Noona yang mengerti perasaanku"

"Haruskah kita berganti peran sekarang?" godanya

"Eh Hyung... sejauh ini baru Hyung yang pertama tahu kalau aku dan Seulgi pacaran"

"Arraseo... tempo hari kau juga bertanya tentang yeoja yang aku ciumkan? Yang menciumku itu adalah bosku itu bukan yeoja..."

"Pantas saja Hyung melamun sampai segitunya... jika Hyung bahagia... terima saja hatinya"

"Akan kupikirkan..." kutinggalkan dia di kamarnya, yang harus aku kerjakan sekarang hanya tinggal satu.

"Hyuuuuuuuuuuuuung!!! Nanti telat!" Hmmmh... semalam suntuk aku menyiapkan itu, sekarang tinggal menghadapi hal terburuknya. CEO Mingyu-ssi.

"Byul... kau sudah sarapan?"

"Belum Hyung, nanti saja... Hyung sarapan duluan saja... aku sudah menyiapkan rotibakar selai"

"Gomawo... jangan telat sarapan. Aku berangkat!" kucomot rotbar buatannya. Hm... enaaaaaak. "Hati-hati Hyung..."

Untung aku tidak ketinggalan bis "Hyung... kenapa jam segini baru berangkat? Biasanya Hyung berangkat pagi..." ternyata aku berdiri tepat di sebelah Jun

"Aku sedikit terlambat karena menyiapkan ini" kataku sambil menunjukkan sebuah amplop di tanganku

"Apa Hyung serius?!" nadanya terdengar kaget

"Tentu saja..." jawabku mantap...

Tbc...............

Can't Let GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang