2. Kedai Bakpao

779 64 0
                                    

Lanjutin lagi aajah ya 🙄

"Berhenti..." aku memintanya menghentikan mobil di depan sebuah gang kecil "Sampai di sini saja. Karena rumahku masih masuk ke dalam gang sempit ini jadi mobil tidak bisa masuk. Gamsahamnida sudah mengantar saya" "Aku ikut" aku tidak tahu kenapa dia mau mengantarku sampai rumah apa karena dia takut jika aku berbohong soal rumahku???

Ini dia rumahku. Sebuah rumah sederhana di sebelah toko bakpao yang sudah tutup, toko inipun milik keluargaku... salah satu warisan yang ada "Tuan ini rumah saya dan toko di sebelahnya adalah milik keluarga saya juga" tidak mungkinkan jika aku tidak mengajaknya masuk hanya untuk basa basi "Apa tuan mau masuk dan minum secangkir teh? Biar saya siapkan?" "Besok kau sudah tidak perlu bekerja. Kau di pecat". Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Kata-katanya itu membuatku membeku, apa setelah memperkosaku dia memecatku supaya para pegawai di perusahaannya tidak tahu bahwa dia gay?! Dia pergi setelah mengatakan hal itu.

"Aku pulang!" "Jam segini sudah pulang?! Inikan baru jam setengah 2?!" "Abeoji... abeoji sendiri kenapa hari ini tidak buka toko?!" ini ayahku namanya Yoon Minhyun "Hari ini Eomoni ingin libur karena dongsaengmu ada pertandingan sekarang" tak berapa lama kemudian datanglah 2 orang "Kami pulang!" ini ibuku namanya Yoon Minki "Abeoji! Apa bakpao dagingnya masih? Aku lapar..." dan ini adik perempuanku namanya Yoon Moonbyul "Ambil saja di dapur... bagaimana pertandingannya?" "Luar bioskop!!!" Teriaknya sambil mengajakku highfive "Hyung, kenapa sudah pulang???" tanyanya. Meskipun dia perempuan tapi sikapnya seperti laki-laki bahkan dia memanggilku dengan sebutan Hyung bukan Oppa, dia juga baru saja mengikuti kejuaraan basket. Yah meskipun dia tomboy tapi dia sangat cantik.
"Benar juga kenapa kau sudah pulang apa ada bonus pulang lebih cepat?" tanya Eomoni "Akh... aku tidak ingin membicarakannya" melasku "Hyung, ada sesuatu berwarna ungu di lehermu" ujar Byul ketika aku hendak melangkah menuju kamarku "O, eoh... ini bukan apa-apa" elakku mencoba terlihat natural.

Can't Let GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang