11. Pembuktian

795 48 2
                                    

Setelah meletakkan tas di mejaku... ini saatnya. Aku harus menemuinya, yah jika gagal masih banyak pekerjaan lain untukku... aku harap.

"Hao! Fighting!" teriakku padanya kala aku berjalan menuju kantor Pengusaha menyebalkan itu

"Ne Hyung... fighting???"

TOK TOK TOK TOK

"Permisi tuan ada yang perlu saya bicarakan"

"Masuklah... ada masalah apa?" dia menepati janjinya tatapannya, sikapnya, ekspresinya, semuanya sudah kembali seperti semula. Aku melempar amplop itu di meja tepat di hadapannya

"Jadi... kau ingin mengundurkan diri? Agar tidak bertemu denganku lagi? Agar tidak mendekatimu lagi? Agar tidak membahas tentang yang kita alami? Atau... hal lain??? Masalah pekerjaan mungkin?" ternyata dia masih berfikir bahwa aku kesal padanya, kuacungkan telunjukku pada amplop itu

"Aku melakulan ini... karena aku mencintaimu"

"Mwo?! Eoh... jangan bilang jika ini candaan para karyawan lagi" nadanya terdengar meremehkan

"Tidak... anda bilang 'Mana mungkin aku biarkan ISTRIku bekerja, ISTRIku hanya boleh bekerja di rumahku, bekerja untukku, memenuhi segala keinginanku' sekarang... aku menyerahkan diriku untuk tuan" sikapku kembali formal

"Kau pasti hanya bercandakan? Ini tidak lucu" jawabanku hanyalah gelengan kepalaku. Ia bangkit dari duduknya berjalan ke arahku dengan perlahan. Rasanya membuatku gugup saat dia ada di depanku seperti ini menatap dengan intens. Ekspresi wajahnya tidak terlalu bisa aku baca sepertinya dia bahagia tapi ada yang lain juga dan aku tidak dapat menyimpulkan apa itu? Tangannya mengusap lembut pipiku, terasa hangat... tapi setelahnya dia menciumku dengan brutal lagi... tangannyapun berusaha membuka kemejaku, aku berusaha melepaskan diri dari ciumannya

"Mingyu! Mingyu-ssi..! Hentikan!!!" tatapannya padaku seperti bertanya "Wae..?"

"Ini... ini memalukan..." kataku tersipu malu

"Tidak ada yang lihat..." tangannya meraba-raba juniorku mencari resleting celana

"Andwae Mingyu-ssi..! Aku malu..."

"Baiklah" aku kira dia menyerah setelah mendengar kata-katanya tapi dia malah menggendongku di pundaknya seperti memikul karung...

"Apa yang kau lakukan?! Mau kau bawa kemana aku???" tidak ada jawaban darinya. Menyebalkan! Sialnya dia malah berjalan melewati meja para karyawan, sekarang mereka semua menatap aku dengan tatapan yang sudah bisa ditebak, mereka pasti mengira aku ada hubungan dengan bosku sendiri. Memalukan...

■■■

"Kenapa membawaku ke rumahmu?!"

"Agar kita bisa melakukannya di sini... katamu kau malu"

Rasanya seperti akan melakukan malam pertama padahal kami sudah melakukannya berkali-kali, yah bukan maksudku berbangga diri... sambil menatapku dia membuka setiap potongan bajunya

"Tidak ingin membuka bajumu? Atau harus aku yang membukanya?" dalam keadaan half naked dia menanyakan hal itu dan aku tidak bisa menjawab...

"Baiklah jika kamu malu... akan aku buka sendiri" dengan gerakan lembut dia membuka satu-persatu kancing kemejaku, aku tahu dia sudah tidak sabar karena melihat badanku saja nafasnya sudah memburu, aku jadi punya firasat buruk

"Aku punya permintaan..."

"Katakan"

"Bisakah lebih lembut hari ini???" tanyaku dengan nada serendah mungkin

"Bisikkan si telingaku" pintanya, aku bangkit dari dudukku berjalan ke arahnya dan membisikkan kata-kata tadi

"Baiklah... tapi aku akan lebih senang jika kamu agresif seperti saat kamu mabuk waktu itu"

Mwo?! Agresif?! Aku?! Saat mabuk?! Sekarang semuanya jelas untukku kenapa saat aku bangun aku sudah ada di rumahnya waktu itu.

"Mana bisa aku melakukannya... akukan sedang tidak mabuk" kataku sembari melipat tangan di depan dadaku

"Mau ku buat mabuk dulu?" tanyanya

"Shireo!!!" demi tidak melihat wajahnya yang menyebalkan itu aku membalikkan badanku

"Aigoo... apakah seperti ini jika ISTRIku sedang merajuk???" aku heran dia bertanya atau menggodaku?! Terasa dia mendekat kemudian tangannya melingkar memeluk badanku yang notabene lebih kecil darinya

"Aku akan lebih lembut... tapi aku tidak tahu yang akan terjadi di pertengahan ronde" jujur saja aku tidak terlalu mengerti maksudnya

"Sekarang aku ingin kau menungging" bisiknya di telingaku

"Hah?! Untuk apa?????" entah kenapa firasatku semakin buruk

"Lakukan saja..." dia memposisikan aku yang membelakanginya sambil bediri, sedikit membungkuk sedangkan tanganku berada pada tempat tidur

"Haruskah aku pakai pelumas dulu?"

"Pe, pelumas?????"

"Aku kira kita mulai saja, toh kita pernah melakukannya..." dalam sekali hentakan dia memasuki tubuhku dan... bisa dipahamikan apa yang terjadi selanjutnya... 2 kali dia memasukiku  dan itu sangat menyakitkan. Apalagi di bawah sana sangat sakit dan ini juga melelahkan, ingin rasanya membuat dia mengetahui bagaimana menderitanya jadi seorang uke!

"Kau mau kemana???" tanyanya melihatku mulai mengenakan pakaianku kembali

"Pulang... Abeoji pasti akan curiga kenapa aku tak kunjung pulang dan Eomoni pasti akan khawatir kenapa anaknya tak pulang-pulang..."

"Apa bedanya 2 hal itu???"

"Intinya saat pulang nanti. Abeoji akan memakiku dengan mengatakan kalau aku bermain-main dengan wanita jalanan kemudian Eomoni akan menolongku dengan mengatakan bahwa aku baru saja pulang pasti lapar kemudian mengajakku ke dapur untuk makan. Apakah sudah jelas???" dia hanya menatapku sambil tersenyum... mungkin baginya yang aku katakan menggelikan tapi memang itulah yang aku alami beberapa hari yang lalu dan mungkin saja akan terjadi lagi saat aku pulang nanti???

"Soal orang tuamu... kapan aku bisa bertemu dengan mereka??? Aku ingin lebih mengenal mereka begitu juga ingin lebih mengenal dirimu lewat mereka... kita bisa membicarakan hubungan ini dengan mereka"

"Sepertinya tidak bisa untuk waktu dekat ini..."

"Wae???"

"Mereka mendidikku menjadi namja yang berpendidikan dan bermoral. Tentunya mereka ingin aku memiliki hubungan yang normal pula... jadi... aku tidak bisa mengatakan tentang hubungan kita dulu dengan mereka... Mianhae..." dia terduduk di kasurnya

"Gwenchana..." ujarnya "Aku akan menunggu..." jujur saja ketika mengatakannya aku berfikir bahwa dia sangat manis.

END~ OR NOT?

Season 1 selesai lanjutin ke season 2 ya 😄

Iya kalo penasaran 😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can't Let GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang