Empat

1.8K 117 0
                                    

-oo0oo-


Kita bersahabat tapi entah mengapa gue merasa Ali menganggap gue bukan sahabat, gue merasa Ali menganggap gue special. Dia buatin lagu yang membuat gue terpesona waktu dia nyanyiin gue sambil natap gue lekat.


Gue tau hubungan gue dan Ali layaknya seorang kekasih yang selalu bersama-sama. Dimana ada Ali dan disitu ada gue walaupun di depan media gue dan Ali selalu mengatakan bahwa kita adalah seorang sahabat tapi itu buat mereka gak yakin sama soal hubungan kita.


Bahkan keluarga gue dan Ali udah saling kenal, gue dekat dengan keluarga Ali dan begitu pun sebaliknya. Setiap nyokap gue gak ada, selalu ada Mama Eci yang ngingetin gue makan atau perhatian sama gue dan Ali pun selalu di bawain makanan sama nyokap gue.


Gue berlari begitu keluar dari mobil karna tadi shubuh gue di izinin pulang dan sekarang gue harus balik lagi kerja, ya maklumlah stock scene gue masih banyak.


"Alii manaaa?" tanya gue saat melihat Kak Kevin keluar bersama Kak Dicky.


"Si Ali tadi lagi tidur, kecapean kali!" jawab Kak Kevin.


"Baru datang udah nyariin laki nyee!" sambung Kak Dicky dengan nada mencibir.


"Bodooo! Mau ke Ali dulu ya Kakak-Kakak sayangg!" pamit gue kemudian memberikan kiss bye kepada Kak Kevin dan Kak Dicky.


Gue memasuki ruangan, seketika gue tersenyum waktu liat Ali tidur sambil meluk boneka doraemon kesayangan gue dengan cepat gue menghampiri Ali yang lagi meringkuk.


"Aliii!" panggil gue dengan mengguncangkan lengannya.


Gak tega banguninnya tapi gimana lagi, gue bawain makanan kesukaan dia masih anget lagi, kan kalo dingin gak akan enak.


Gue duduk di samping Ali dan bersiap untuk membangunkan si tengil yang lagi tidur.


"Aliiii banguuun! Gue bawain sosis saus tiram nihhh!" ucap gue dengan membuka rantang yang gue bawa sejak tadi.


Ali terusik ia mengguliatkan tubuhnya tak lama ia duduk dengan wajah bantalnya. Ali memperhatikan gue yang tersenyum manis ke arahnya.


"Ngantuk gue!" ucap Ali bersandar di bahu gue.


"Makan dulu! Gue tau lo belum makan!" ucap gue dengan mengangkat kepala Ali. "Gue suapin ya?" tawar gue yang di jawab anggukan kepala oleh Ali.


Gue menyuapi Ali dengan telaten, kumat nih manjanya ni anak.


Cerita Kita (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang