🌠🌠🌠"Lu kesamber malaikat apaan Ver, bangun pagi banget? Biasanya juga orang pada berangkat lu baru mandi" ujar Sasa sambil membalik omelet di atas teflon.
Yang di tanya tak menggubris. Tangannya masih terus mengaduk bubur instan di dalam mangkuk.
Sasa menyenggol lengan Vero dengan sikunya "Ver!"
"Gue belum tidur"
Sasa mematikan kompor dan langsung menatap Vero "what? Lo sering banget begadang, Ver. Jaga kesehatan!" celotehnya panjang lebar sembari meletakkan omelet di atas piring besar "seminggu lagi kita Volkswalken loh, gak boleh kelewatan cuma gara-gara sakit"
Tangan Vero berhenti mengaduk bubur di dalam mangkuk "gue gak tidur nemenin si Cella"
"E.. emang kenapa si Cella?"
"Dia sakit, lu gak pernah denger tiap malem dia ngigok?"
"HAH? KOK GUE BARU TAU?" *kapslock jebol. Sasa membulatkan matanya.
"Perasaan dia baik baik aja tuh dari kemaren""Emang elu, kesandung masuk rumah sakit" Vero membuka bungkus kerupuk kasar dan hasilnya kerupuk itu tumpah berantakkan.
"Kualat" bisik Sasa di tengah langkahnya menuju lantai dua, kamar Marcella.
"Terus, sekarang lo lagi buat apa?" ia menghentikan langkahnya."Bubur"
"Buat lo?"
"Buat Cella lah, jendol!" jawab Vero sembari menapakkan kakinya di meja dapur dan menyerahkan mangkuk berisi bubur setengah jadi tersebut kepada Sasa.
"Bagus lah" kata Sasa sebelum akhirnya berlari ke kamar Marcella.
🌠🌠🌠
Marcella membuka matanya perlahan. Meraba meja di samping ranjangnya. Mencari kacamata. Tangannya sempat tercebur ke dalam mangkuk berisi susu yang mulai tidak hangat. Akhirnya ia mendapatkan benda yang di carinya dan segera memakainya.
"Hah? Jam 7.20?!" serunya dan langsung terduduk dari tidurannya.
Snuut!!
"Aww" segera ia memijat kepalanya yang tiba-tiba nyut-nyutan.Merasa bosan, Marcella menurunkan satu persatu kakinya dari ranjang dan melangkah keluar kamar. Tangannya menggantung di udara sebelum membuka kenop pintu.
Di atas meja samping ranjangnya terdapat semangkuk susu dan sekotak sereal plus stiker note menempel di kotak sereal itu. 'Sarapan Cell! Pelo' begitu tulisan yang tertera di atasnya.
Membaca tulisan Vero, ia jadi penasaran apa benar anak itu sudah mengenal Dave lebih dulu darinya.
Marcella membuka pintu kamarnya. Menuruni tangga dan menuju kamar Vero.
"Duh, kok mereka gak bangunin gue sih. Udah gak masuk tiga hari, ninggal pelajaran berapa nih?" tanyanya pada dirinya sendiri.Marcella teringat cerita Victory kemarin, bahwa ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Vero sedang bercengkrama bersama Dave di taman kota.
"Mana si Dave bisa ampe ketawa guling-guling gitu, kayak udah lama akrab" begitu kata Victory, dan Marcella terntu saja tidak percaya pada bumbu-bumbu cerita Victory.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS
Teen FictionSeorang gadis lugu yang merelakan cinta pertamanya demi sahabatnya Semua ini tentang persahabatan dan cinta, tentang kesetiaan dan arti sebuah kehidupan Dengan ini kami persembahkan Sebuah tulisan yang mengabadikan persahabatan kita _Oti😘