VENUS 8

27 2 4
                                    


Volkswalken...

Suasana pagi itu sangat indah, seindah hati para murid SMA 11 Surabaya. Udara yang sejuk, dedaunan hijau yang masih basah oleh embun. Yaah, tidakk bisa di jelaskan oleh kata-kata lah. Pokoknya intinya, segar. Cukup membuat otak relax sejenak.

Murid-murid berebutan keluar dari bis dengan riang setelah empat jam perjalanan menuju kota batu ini. Tidak sabar melaksanakan kegiatan rutin setiap tahun yang selalu mereka nanti-nantikan.

Ya, Volkswalken.

"AYO SEMUANYA SEGERA MENCARI PASANGANNYA MASING-MASING!" ujar pak Bambang di depan pos pusat. Suaranya yang besar semakin besar karena toa di tangannya.

Seketika para murid ricuh. Suara mereka mengalahkan siulan jutaan jenis burung di dalam hutan itu.

Zahara sedikit terlonjak karena tepukan seseorang di pundaknya.

"Selamat ya Ra, pas baget langsung pasangan ama abang-abang manis"

Zahara membalikan badan. Ternyata Vero. Lagi-lagi ia menggodanya dengan Satir, abang-abang manis dari Jogja _begitu Zahara menyebutnya_ yang ternyata teman sekelas Vero.

"Apasi lo! Sirik bilang!" Zahara mengepalkan tangannya "biarin aja, do'a aneh-aneh balik sendiri!"

Victory langsung menatap Zahara. Mendelik. Apa jadinya kalau do'a Vero adalah 'kalian jodoh' dan do'a itu kembali pada Vero yang pasangannya kak Chikyu, ketua OSIS idamannya.

Marcella sedikit berdecak "udah kek kalian. Cari pasangan yuk"

Sasa menyenggol lengan Marcella "halaaah... mentang-mentang jalan ama Dave gitu.."

"Cot!" balas Marcella yang langsung membuat Sasa terkejodh.

"Ngapa sih lo akhir-akhir ini kok jadi hipertensi gini? Perasaan gue masaknya gak asin-asin banget kok" segera Sasa menutup mulutnya sebelum Marcella menyemburnya dengan kata-kata yang kurang enak lagi.

"Kak Chikyu!! Ini, pasangannya di sini!"

Seketika enam pasang mata di depan Victory memandang ke arahnya.

Kok gak ada rasa malu-malu samsek ya, orang ini? Gumam Vaness melihat tingkah Victory.

Lelaki berkulit putih pucat dan rambut kecoklatan itu berjalan mendekati mereka.
"Eh, Victory" sapa lelaki itu yang ternyata sang ketua OSIS "Vero yang mana ya?" tanyanya.

Victory, Vaness, Lyra, Zahara, dan Sasa langsung mengarahkan telunjuk mereka ke arah Vero.

Chikyu sedikit menyipitkan matanya. Memperhatikan orang yang di tunjuk teman-temannya tadi.
Oh, ini yang namanya Vero. Gak asing sih namanya. Sering banget masuk daftar siswa yang telat. Tapi gue baru tau orangnya yang ini. Iya sih, agak mirip sama adeknya si Venus...

"Eh, si anjin'!"

Spontan Chikyu membelakkan matanya. Kaget. Kali aja Vero bisa baca pikiran dia gitu loh.

Teman-temannya yang ingin mengambil langkah langsung terhenti ketika mendengar perkataan Vero barusan.

"Udah kek gak usah diliatin mulu, mesum!" lanjut Vero. Yaa, bukannya gue geer. Risi anjir! Gue gak suka.

Tidak tinggal diam, Victory langsung menampar mulut Vero
"urat syaraf sopan santun lo putus ya?! Mulut kayak gak pernah di pesantrenin___"

"Udah, udah, santai aja. Kalian cari pasangan gih, udah pada ke pos 1 loh.." Chikyu mencoba melerai.
"Maaf, maaf, tadi gue cuma ngapalin muka aja. Takut ketuker. Yaudah yuk, kita ke pos 1" lanjut Chikyu. Kali ini di khususkan untuk Vero saja.

VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang