"Ah, lo liat gak tadi? Lo liat kan? Liat kan?" seru Vero menghentikan pergerakan Venus. Juga perkataannya.Venus menyipitkan matanya. Melihat sesuatu dilangit yang ditunjuk Vero. Entah apa. Yang ada hanya bintang-bintang yang bentuknya sama saja, baginya.
"apaan sih, hus! Jangan teriak-teriak ah, entar mereka kebangun loh!"Vero menatap Venus sebal "barusan ada bintang jatuh, idup lo gak asik kalo belum pernah liat bintang jatuh" cibirnya sebelum kembali menatap langit.
"Tukang ngarang! Idup gue asik tuh walaupun gak pernah liat kelapa jatuh" balas Venus. Tapi tak ada respon dari Vero yang hanya menautkan jemarinya dan memejamkan mata.
"Lu ngapain dah?" masih tak ada jawaban.Vero tak menggubris perkataan Venus. Ia hanya melanjutkan memanjatkan semua keinginannya.
Gue pengen, kehidupan dirumah Vaness normal lagi, kayak pas kuntilanak belum lair. Gue pengen tau, apasih penyebab Cella jadi kayak gini ke gue. Pha calah q? Alay mode: on.🌠🌠🌠
"Kak Chikyu!" Chikyu membalikkan badannya. Victory berlari ke arahnya.
"Oti percaya, kak Chikyu pasti bisa nemuin mereka dan kembali ke Surabaya dengan selamat" ujar Victory menggebu-gebu. Tangannya menggenggam tangan Chikyu erat.Chikyu melepaskan pegangan Victory perlahan "udah sana naik! Entar ditinggal loh"
Victory memejamkan matanya dan mengangguk. Kemudian berlari menuju bis yang sudah menyala mesinnya.
Yaa.. Ini sudah hari ke tiga dan saatnya mereka kembali ke Surabaya.
Chikyu bahkan tak optimal mengurusi kegiatan volkswalken yang harusnya jadi tanggungannya hanya untuk membantu keamanan menggeledah hutan ini.
Tapi hasilnya? Mereka tak ada dimana pun di dalam hutan ini.
Akhirnya, Chikyu pun memilih tinggal ditempat. Membiarkan teman-temannya pulang ke Surabaya lebih dulu. Kembali membantu keamanan sekolah mencari dua murid menjengkelkan itu.
Veroline Maradova tukang telat, dan Dave Ichinose tukang bolos jam pelajaran.
🌠🌠🌠
"Woy!!"
Venus terlonjak "eh, iya, iya? Kenapa?" ia menghentikan jalannya.
Sejak pagi buta tadi ia izin kembali ke tempat outbound sewaan sekolahnya. Ia sengaja kembali hari ini karena ia tahu hari ini adalah jadwal kembali ke Surabaya. Sebenarnya ia lebih suka kegiatan volkswalken inienjadi liburannya bersama, yaah... reinkarnasi adiknya. Walau sedikit dipaksa.
"Jadi dari tadi tuh gak dengerin?" Vero merapatkan graham.
"ah sori sori.. tadi gue lagi mikirin jalan ke vila sekolah sih" Venus menggaruk kepalanya "kenapa, kenapa? Tadi tanya apa?"
Vero bersecak dan berjalan tak beraturan ke tengah jalan "yeuh.. udah cerita panjang-panjang juga ampe mulut gue busaan nih.. Masa ya mau diulang___"
TIIIIIINN...!!!
Dengan sigap, Venus menarik tangan Vero dan langsung mendekapnya erat. Hampir saja tubuhnya dihantam sebuah mobil.
"Duh, ati ati dong.." ujarnya masih tak melepaskan dekapannya "kan udah siangan. Jalannya udah gak sepi lagi kayak tadi" lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS
Teen FictionSeorang gadis lugu yang merelakan cinta pertamanya demi sahabatnya Semua ini tentang persahabatan dan cinta, tentang kesetiaan dan arti sebuah kehidupan Dengan ini kami persembahkan Sebuah tulisan yang mengabadikan persahabatan kita _Oti😘