Someone Pov🔰
"Ke SMA Jaya, aja ya?" berkali-kali Mama gue nanya itu. Dan berkali-kali juga gue menjawab;
"Gak ah, Ma. Ke SMA Bakti aja deh,"
Saat ini gue berjabatan sebagai pengangguran. Karena dalam posisi mau lanjut sekolah atau nikah?
Gak deng, becanda.
Gue memang lulusan SMP tahun ini. Dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. SMA. Pengennya sih, di SMA Bakti aja, karena sohib gue sekolah nya di sana.
"Kata temen Mama, sekolah itu sekolah ter-favorit lho." Mama gue masih bujuk.
"Gak ah, Ma. Lagian ngapain cepet-cepet daftar, sih? Kan besok masih ada." gue masih mencoba nolak. Gak enak sih sebenernya gue nolak keinginan Mama gue, tapi kan gue emang gak mau sekolah di SMA Jaya.
Gue kembali menelentangkan badan gue di kasur. Ini masih pagi. Dan kamar gue berantakan banget. Baju kotor berserakan di mana-mana. Tas sekolah yang udah gak ke pakai tidak pada tempatnya. Bahkan gorden jendela gue jadiin alas kasur.
Mama gue udah geleng-geleng kepala liat kelakuan gue. Untung gue anak satu-satunya, kalau gak udah di usir gue dari rumah. Nyusahin, Mama gue pernah bilang gitu.
"Hari ini tuh terakhir daftar siswa undangan. Kamu kan siswa undangan,"
Aduuuhh, nyesel gue bilang itu ke Mama.
Males banget gue. Kalau seandainya lolos, gue bakal di kelas unggulan. Kelas orang-orang pintar. Dan gue gak pintar-pintar amat.
"Kalau kamu gak daftar hari ini, Mama akan ambil ponsel kamu dan gak akan kasih uang jajan." usai mengatakan itu, Mama gue keluar.
Itu merupakan ancaman terampuh. Mama gue bakal tau kalau gue akan mengikuti perintahnya.
"Cepetan foto sana sama Tantemu, nanti dicuci sekalian."
Dan untuk pertama kalinya, gue nyesel Tante gue menjadi seorang fotografer.
Sebagai anak yang baik dan patuh-karena-ancaman, gue langsung bersiap-siap dan foto ke Tante.
"Mukanya gak usah ditekuk. Udah jelek nanti tambah jelek," gerutu Tante gue yang membuat gue mengembungkan pipi.
"Jelek-jelek gini banyak yang naksir lho Tan." balas gue membuat Tante gue memasang ekspresi ngejek.
Selesai foto dan langsung di edit, Tante gue ngasih flashdisk yang berisi folder foto gue.
Gue kasih ke Mama dan bilang;
"Besok pagi aja ya, Ma?" gua pasang muka semelas mungkin.
"Gak. Hari ini! Ayo,"
Terpaksa gue ikutin.
Gue sebenarnya masih bingung pilih jurusan apa. IPA atau IPS? Karena sistem sekolah SMA Jaya sudah memakai Kurikulum 2013, jadis setiap calon siswa sudah boleh memilih jurusannya langsung.
Dan gue pilih, IPA.
Alasannya simple, gue pengen jadi dokter. Dan juga dukungan guru SMP gue, beliau bilang gue jago di pelajaran IPA.
Karena gue daftar sebagai siswa undangan, gue bisikan di telinga Mama gue:
"Ma, bilangin ke gurunya jangan lulusin aku di unggulan," dan Mama gue cuma melengos.
Dua hari berikutnya, Mama gue datang ke kamar gue dengan wajah berseri-seri. Gue udah tau bahwa--
"Kamu lulus unggulan,"
Yah itu. Gue gak mauuu, disana pasti ribet.
"Aku gak usah sekolah ya, Ma?"
Dan Mama gue melotot membuat gue nyengir.
Dan akhirnyaa, gue terpaksa mengikuti MOS selama tiga hari. Yap, gue berada di X-IPA-1.
Nyesel gue milih jurusan IPA!
Why??
Di IPA itu Matematika nya ada dua. Matematika Wajib dan Matematika Peminatan. Dan seminggu Matematika itu delapan jam. Mampus!
Ada buktinya gue nyesel milih IPA. Nilai gue anjlok weiii. Gue peringkat 30 dari 31 siswa.
Hahahahahahhahah. Ketawa lo!
Dan saat ini gue udah kelas XII. So, gue masih di IPA-1.
Oh iya, gue bakalan kenalin diri.
Nama gue Tesla Bradley. Gak usah heran lo nama gue kayak orang barat, itu ulah Mama gue.
Orang tua gue masih hidup, gue syukur banget. Semoga umur mereka panjang.
Udah tau kan gue sekolah di mana. Gue tinggal di bawah langit dan di atas bumi, hehe.
Lo penasaran tentang kisah gue?
Klik bintang, oke? Kalau gak, gue bakal bilang Fefen gak usah lanjutin cerita ini.
So, sekian!
Hello guys! Ini cerita baru Fefen. Untuk kelanjutannya, tergantung seberapa banyak yang baca sama vote yakk! Tapi chap 1 udah langsung di up!
Love
feni_park
KAMU SEDANG MEMBACA
TESLA [On Going]
Teen FictionKata orang sih gue cantik, sampai-sampai gue bosen ngedengernya. Sebagian orang gue juga dikatai cuek. Bagi sebagian cowok-cowok yang gak gue respon. Tapi bagi gue sendiri gue itu gak cantik! Buktinya aja gue masih ngejomblo semenjak gue putus sama...