Rutinitas Jungwoo kembali seperti biasa yang dipenuhi tugas-tugas yang menyebalkan. Lucas Juga karena sudah akan naik ke kelas 12 jadi lebih sibuk, Jungwoo sebenarnya tidak masalah kalau Lucas tidak mengajaknya keluar setiap malam minggu, tapi Lucas selalu memaksa katanya sih "kakak selalu suka kalau satnight jalan sama kamu, kakak selalu ngerasa kalau semuanya baik-baik aja," entah apa yang di maksud 'baik-baik saja' oleh Lucas, Jungwoo tidak mengerti.
Seperti malam ini, Lucas mengajak Jungwoo pergi ke mall. Seperti biasanya, Jungwoo memeluk erat Lucas, dan kepalanya bersandar pada punggung Lucas.
"Dek nanti ke garamedia dulu ya?" Jungwoo mengangguk, "aku juga mau sekalian liat-liat novel," jawab Jungwoo.
Setelah menembus kemacetan di malam minggu, akhirnya Jungwoo dan Lucas sampai di mall yang mereka tuju.
Lucas menajamkan pandangannya saat ia dan Jungwoo akan memasuki garamedia namun ada seorang lelaki yang menghampiri Jungwoo-nya.
"Boleh kenalan?" Tanya lelaki itu.
Jungwoo mengangguk dan tersenyum, "Jungwoo," Jungwoo mengulurkan tangannya pada lelaki itu yang di sambut antusias oleh si lelaki, "Guanlin," ucap lelaki itu.
"Boleh minta nomornya ga?" Tanya Guanlin.
Lucas masih diam memperhatikan, namun dalam hati sudah banyak umpatan-umpatan yang ia ucapkan.
"Eh? Buat apa?"
"Ya.. buat temenan,"
Jungwoo baru akan membalas ucapan Guanlin, ketika Lucas sedikit menariknya agar punggungnya menempel pada dada Lucas. Lalu tangan Lucas melingkar pada bahunya.
"Gue cowonya," ucap Lucas penuh penekanan.
Guanlin menaikan alisnya, "emang iya?" Guanlin bertanya pada Jungwoo.
"Eh, eng.." Guanlin menyeringai tipis saat mendengar jawaban gugup Jungwoo.
"Gue bilang, gue cowonya!" Jungwoo tersentak saat Lucas sedikit memberi bentakan pada Guanlin
Jungwoo melepaskan tangan Lucas yang melingkar pada bahunya, lalu menggenggam tangan Lucas erat, "Guanlin, dia emang pacar aku, maaf aku ga bisa kasih kamu nomor aku," lalu Jungwoo buru-buru menarik Lucas untuk pergi darisana, meninggalkan Guanlin.
Jungwoo mendudukan Lucas di kursi, lalu ia menyusul mendudukan dirinya di depan Lucas.
"Gausah cengengesan!" Jungwoo menepuk tangan Lucas yang ada di atas meja.
"Hehe, kakak seneng. Tadi kamu bilang kalau kakak pacar kamu,"
Wajah Jungwoo memerah, "ya abis kalau aku ga bilang gitu nanti kakak makin nyeremin,"
"Emang tadi kakak nyeremin?"
"Iya! Nih tadi muka kak Lucas tuh gini," Jungwoo menautkan alisnya, lalu menajamkan matanya, dan berusaha mengeraskan rahangnya.
Lucas tertawa terbahak-bahak melihatnya. Jungwoo sangat menggemaskan, astaga.
Jungwoo mendelik, "jangan ketawa!" Lucas tidak mendengar perkataan Jungwoo, ia malah semakin keras tertawanya. Bahkan beberapa orang melihat ke arah meja mereka.
Jungwoo pindah, ia mendudukan dirinya di samping Lucas yang masih tertawa terbahak-bahak.
Cup
Sukses. Lucas menghentikan tawanya. Namun sekarang malah Jungwoo yang tertawa karena melihat ekspresi Lucas. Bagaimana tidak, matanya melotot -Jungwoo sampai takut kalau bola mata Lucas akan menggelinding keluar- lalu ekspresi wajahnya yang terlihat shock.
"Kak ih, mukanya biasa aja," Jungwoo mendorong pelan pipi Lucas, masih sambil tertawa pelan.
Lucas menormalkan ekspresi wajahnya, lalu menoleh ke arah Jungwoo yang masih tertawa pelan 'cantik' batin Lucas.
"Dek,"
"Hm?"
"Sun lagi dong,"
Bug
Jungwoo memukul punggung Lucas keras. Bahkan Lucas sampai meringis kesakitan saking kerasnya Jungwoo memukul.
"Sakit!" Harusnya Lucas yang berkata seperti itu, namun kebalikannya. Jungwoo lah yang mengatakannya. Ia menunjukan tangan yang tadi ia pakai untuk memukul Lucas.
Lucas terkekeh, "harusnya kakak yang bilang gitu," ia lalu meraih tangan Jungwoo dan memberikan kecupan-kecupan kecil.
"Sakit, pergi ya. Nanti Jungwoonya Lucas nangis kalau sakit engga pergi," Lucas mengucapkan kalimat itu tepat di depan tangan Jungwoo.
Jungwoo tersipu malu, ia melihat melalui ekor matanya kalau beberapa orang sedang memperhatikannya.
"Kak, mau ice cream matcha," ucap Jungwoo saat melihat seorang anak sedang membawa ice cream cone matcha.
"Hm? Kamu kan gasuka matcha,"
"Tapi itu kayanya enak kaaak," Jungwoo menggerakan tangannya masih ada dalam genggaman Lucas.
"Yaudah, tunggu disini," Lucas melepaskan tangan Jungwoo, lalu berjalan menghampiri stand penjual ice cream.
"Ice cream cone matchanya satu mba,"
Setelah menunggu, Lucas akhirnya mendapatkan apa yang Jungwoo mau. Setelah membayarnya, Lucas kembali ke meja yang di tempatinya tadi.
"Nih," Jungwoo menerima ice creamnya dengan semangat.
"Ga enak," Jungwoo menyodorkan ice cream itu pada Lucas setelah menjilatnya sekali.
"Kan," Lucas menerima ice cream itu dan mamasukan sekali lahap pada mulutnya.
Jungwoo terkekeh melihat pipi Lucas yang menggembung, "hehe lucu," Jungwoo tersenyum lebar menatap Lucas.
~~~
Jungwoo turun dari motor Lucas, keduanya baru saja pulang dari acara satnightnya.
"Masuk gih," Jungwoo tersenyum lalu mengangguk.
"Gamau salim?" Jungwoo tersipu, lalu menyalimi tangan Lucas. Lucas tersenyum, ia lalu mengecup kening Jungwoo.
"Kita kaya suami istri ya? Hehe," wajah Jungwoo semakin memerah mendengar perkatan Lucas.
"Kakak pulangnya hati-hati,"
"Iya," Jungwoo membuka pagar dibelakangnya, lalu membukanya pelan.
Lucas memperhatikan Jungwoo sampai Jungwoo menutup gerbangnya.
"Hhh," Lucas menghela nafasnya pelan sebelum menjalankan motornya.
Kejadian caswoo waktu di mall terinspirasi dari real life🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
FanfictionSaat Jungwoo beribadah di dalam masjid, Lucas beribadah di dalam gereja. Saat Jungwoo menegadahkan tangannya untuk berdoa, Lucas mengatupkan tangannya untuk berdoa. Saat Jungwoo menjadikan al-qur'an sebagai pedoman, Lucas menjadikan alkitab sebagai...