Jungwoo kira, hubungannya dan Lucas akan membaik begitu keduanya pulang dari Yogyakarta. Tapi ternyata perkiraan Jungwoo salah. Lucas kembali dingin padanya. Bahkan sekarang sudah satu tahun lebih sejak kejadian di Yogyakarta itu. Jungwoo sekarang sudah 18 tahun, dan hari ini adalah hari kelulusannya, hari terakhirnya sebagai anak SMA.
Waktu berjalan cepat sekali, rasanya baru kemarin Jungwoo resmi menjadi siswa SMA, rasanya baru kemarin Jungwoo mengenal Lucas, rasanya.. baru kemarin hubungannya dan Lucas memburuk, padahal sudah 2 tahun sejak kejadian di Bandung itu. Selama 2 tahun ini juga, Jungwoo dan Lucas tidak pernah saling kontek. Lucas masih tetap menyukai postingannya di instangaram ataupun melihat snapngaramnya, tapi tak pernah sekalipun dalam 2 tahun ini mereka saling bertukar pesan. Apalagi sejak satu tahun terakhir, Jungwoo tidak pernah bertemu dengan Lucas karena Lucas yang kuliah di luar kota.
Jungwoo berdiri di bawah pohon tempat dimana dulu dia sering menunggu Lucas saat sedang rapat osis. Jungwoo mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru sekolah ini, banyak cerita yang sudah ia lalui di sekolah ini.
"Jungwoo!" Jungwoo membalikan tubuhnya saat mendengar seseorang memanggilnya.
"Kenapa Ten?"
"Itu, hhh," Ten berusaha mengatur nafasnya yang memburu, "pelan-pelan, ada apa?"
"Hhh," Ten mencoba mengatur nafasnya, "kak Lucas! Kak Lucas ada di sekolah! Nyariin kamu!" Jungwoo tertegun.
"Dimana?" Tanya Jungwoo pelan.
"Lapang belakang! Buru!!!" Jungwoo berlari untuk pergi ke lapang belakang. Jungwoo berlari melewati lorong-lorong kelas.
"Hhh," Jungwoo berhenti berlari begitu ia mendapati seseorang yang ia rindukan selama ini ada di depan sana.
Jungwoo kembali melangkahkan kakinya pelan, mengahmpiri Lucas yang berdiri di ujung sana. Jungwoo takut bahwa ini hanyalah khayalannya karena ia sudah merindukan Lucas dengan amat sangat banyak.
Jungwoo berdiri tepat di depan Lucas sekarang. Tidak banyak yang berubah, hanya badannya yang semakin tinggi besar.
"Happy graduation," Lucas menyodorkan satu bouquet bunga baby's breath pada Jungwoo.
Jungwoo terkejut, apa ia tadi terlalu fokus memandangi wajah Lucas? Ia bahkan tidak sadar bahwa Lucas membawa satu bouquet bunga.
Jungwoo menerimanya pelan, ia lalu menundukan kepalanya, memandangi bouquet baby's breath ditangannya. Setahu Jungwoo makna dari baby's breath ini adalah cinta sejati, lalu maksud Lucas memberi bunga ini pada Jungwoo apa? Apa Lucas ingin menyampaikan perasaannya pada Jungwoo yang tak pernah luntur melalui bunga ini? Tapi Jungwoo tidak mau berharap terlalu tinggi, ia takut seperti dulu yang sudah berharap tinggi, namun dijatuhkan. Dan percayalah itu rasanya sangat tidak mengenakan.
Lucas memperhatikan Jungwoo di depannya yang masih menunduk. Jungwoo sudah terlihat makin dewasa sekarang, wajahnya juga semakin terlihat cantik. Lucas tersenyum pahit mengingat ia yang dulu pernah menyakiti sosok di depannya ini, mengingat betapa teganya ia membuat Jungwoo yang secerah matahari menjadi redup seperti awan mendung.
"Kamu.. apa kabar?" Lucas akhirnya membuka suara lebih dulu.
"Ga ada yang baik-baik aja sejak kak Lucas pergi," Jungwoo mengangkat wajahnya, memberanikan diri untuk menatap wajah Lucas, meskipun pandangannya sedikit buram karena terhalang oleh air mata.
"Maafin kakak," Lucas berucap lirih.
Jungwoo kembali menunduk, "gapapa, aku udah maafin kakak," Jungwoo berucap pelan.
"Liat kakak," Lucas menangkup pipi Jungwoo. Lucas meneliti wajah Jungwoo, matanya sedikit berair, "hhh," Lucas menghela nafas pelan, "kakak pernah bilang kan, jangan nangisin kakak. Kenapa kamu ga nurut?"
"Aku- gabisa,"
"Dek," Lucas mengusap pelan pipi Jungwoo dengan ibu jarinya, "kakak kangen. Kakak kira, dua tahun kakak pergi dari kamu, kakak bakal bisa lupain kamu, tapi ternyata ngelupain orang yang kita sayang itu ga semudah itu ya?"
"Kak Lucas, tau sesuatu yang bikin aku seneng?" Jungwoo menatap Lucas tepat dimatanya. Suaranya terdengar sedikit bergetar.
"Apa?"
"Tau kalau orang yang aku kangenin selama ini ternyata kangen sama aku juga," Jungwoo tersenyum tipis.
Lucas tersenyum, "kamu belajar gombal dari mana?" Lucas tersenyum.
"Dari seseorang yang waktu di bis pas mau ke Yogyakarta bilang i love you ke aku,"
"Kamu denger?"
"Iya, aku juga tau kalau kak Lucas usap-usap kepala aku," Lucas menelisik wajah Jungwoo kemudian membawa Jungwoo ke pelukannya.
"Kenapa kamu ga bilang ini sejak dulu? Mungkin kalau kamu bilang ini sejak dulu, kakak akan ngeberaniin diri buat minta maaf ke kamu saat itu juga,"
Jungwoo diam tidak berniat membalas perkataan Lucas, ia lebih memilih membalas pelukan yang diberikan oleh Lucas. Setidaknya, meskipun setelah ini hubungan keduanya tidak akan seperti dulu, Jungwoo tidak apa-apa, selama hubungannya dan Lucas baik, Jungwoo tidak masalah dianggap apapun oleh Lucas, teman ataupun adik, tidak masalah.
Lucas melepaskan pelukannya pada Jungwoo, "dek, mau tahu satu rahasia?" Lucas merapikan rambut Jungwoo yang tertiup oleh angin yang cukup kencang.
"Apa?"
"Kalau sekarang kakak pengen banget jadiin kamu milik kakak," Jungwoo memerah, ia sudah menduga kalau Lucas akan menggombalinya. Namun tetap saja, saat kalimat gombalan itu keluar dari mulut Lucas, Jungwoo akan memerah.
"Kakak mau tau satu rahasia aku?" Jungwoo tersenyum manis.
"Apa?" Lucas tersenyum dengan lebar.
"Sejak dulu aku selalu nunggu untuk jadi miliknya Lucas Mahesa," Jungwoo mengucapkannya dengan lancar meskipun pipinya yang masih tersisa jejak air mata memerah lucu.
Lucas tertawa, astaga, Jungwoo kenapa menggemaskan sekali.
"Kalau gitu, be mine?" Lucas tersenyum geli melihat wajah Jungwoo yang semakin memerah.
Jungwoo mengangguk pelan dengan senyuman manis di bibirnya.
"Jadi sekarang kita pacaran kan kak?" Tanya Jungwoo malu-malu.
"Engga," Jungwoo terkejut dengan jawaban Lucas, "kamu bukan pacar kakak. Kamu calon masa depannya kakak,"
"Kak Lucas!!!"
"Hahaha," Lucas tertawa terbahak-bahak melihat wajah Jungwoo yang hampir menangis.
Lucas tahu, ini bukan akhir dari perjalanan kisahnya dan Jungwoo, namun ini adalah awal dari kisahnya dan Jungwoo. Di depan sana mungkin akan lebih banyak rintangan, namun Lucas siap menghadapi rintangan itu agar dapat bersama dengan Jungwoo-nya.
"I love you."
END
Harusnya ini tuh sad end, karena memang di real life, si 'real lucas' dan 'real jungwoo' di cerita ini tuh ga berakhir jadian. Emang lucas ini nemuin jungwoo pas hari kelulusan, cuma lucas maupun jungwoo, mereka mutusin buat temenan aja. Dan mereka cuma anggap apa yang mereka pernah alamin di masa lalu hanya sebagai salah satu kenangan indah masa SMA. Sebenernya, selama 'real lucas' jauhin 'real jungwoo', dia punya pacar, cuma ldr gitu, 'real jungwoo'nya juga sempet pacaran, pas chapter "kenangan di yogyakarta" sebenernya masing-masing dari mereka udah punya pacar, tapi ga aku masukin ke sini:)) ya cuma sekarang 'real lucas' maupun 'real jungwoo' udah putus sama si pacarnya itu. Intinya mereka sama sama jombs lah sekarang, meskipun si 'real jungwoo' lagi digantungin sama si calon anak hukum sekarang:''), kalau 'real lucas' ya kurang tau deh lagi deket sama siapa:))
Sekian bacotanku di last chapter ini
Last, jangan lupa mampir ke ff sebelahku ya❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
FanfictionSaat Jungwoo beribadah di dalam masjid, Lucas beribadah di dalam gereja. Saat Jungwoo menegadahkan tangannya untuk berdoa, Lucas mengatupkan tangannya untuk berdoa. Saat Jungwoo menjadikan al-qur'an sebagai pedoman, Lucas menjadikan alkitab sebagai...