Sekarang sudah memasuki bulan Mei, dan kurang dari satu bulan lagi akan ujian kenaikan kelas atau biasa di sebut dengan UKK. Jungwoo maupun Lucas semakin sibuk dengan tugas-tugas mereka. Terlebih Lucas yang tahun ini akan menginjak tahun terakhirnya di SMA.
Seperti sekarang, malam ini malam minggu, namun Lucas dengan terpaksa tidak bisa mengajak Jungwoo keluar dikarenakan tugas yang menumpuk meminta di belai.
Jungwoo menatap layar handphonenya yang menampilkan wajah Lucas yang sedang mengerjakan tugasnya. Iya, mereka sedang melakukan video call. Jaman sekarang kan sudah canggih.
Jika Lucas sedang duduk di meja belajarnya, berbeda dengan Jungwoo yang sedang tiduran sembari memegang handphonenya. Jungwoo sudah menyelesaikan tugasnya sejak tadi agar saat malam ia bisa fokus memandangi wajah tampan kak Lucas-nya.
"Kamu kalau udah ngantuk tidur aja,"
"Hm? Engga kok, ini masih jam 9. Belum ngantuk aku,"
"Dek,"
"Kenapa?"
"Tugas matematikanya susah,"
"Namanya matematika ya pasti susah lah, itung-itungan gitu,"
"Itung-itungan tuh emang susah. Buktinya sampe sekarang kakak gabisa ngitung berapa persen rasa sayang kakak ke kamu,"
Jungwoo tersenyum malu-malu, wajahnya memerah lucu. Lucas masih bisa melihatnya meskipun tidak terlalu jelas.
"Gombal mulu! Lanjut kerjain tugas sana,"
"Ga ah, kakak mau liat wajah kamu aja, kalau natap buku matematika kakak jadi inget wajahnya pak Shindong, ga enak di bayangin. Beda sama wajah kamu, hehe,"
"Kak Lucas ih!"
"Hahaha, dek, kakak mau tanya deh,"
"Tanya apa?"
"Nanti kamu mau punya anak berapa?"
Wajah Jungwoo bersemu merah.
"Kok nanya gitu? Aku gatau, kalau kak Lucas?"
"Kalau kakak sih, dua aja deh,"
"Dua?"
"Iya, dua aja. Pengennya sih banyak, tapi kasian ke kamunya nanti, kurang tidur, cape,"
"Kak Lucas ih!!!"
Jungwoo menarik selimut untuk menutupi pipinya yang memerah, jadi di layar hanya terlihat mata Jungwoo.
Lucas tertawa melihatnya. Ia pindah menjadi tiduran di atas kasur.
"Kenapa ditutupin selimut? Malu ya?"
"Engga kok!"
"Dek kakak mau nyanyi nih dengerin ya,"
Lucas beranjak dari kasurnya, lalu membawa sebuah gitar. Lucas menyimpan handphonenya di atas nakas, disandarkan pada lampu tidur, agar Jungwoo dapat melihatnya menyanyi.
You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you
You'd be like Heaven to touch
I wanna hold you so much
At long last love has arrived
And I thank God I'm alive
You're just too good to be true
Can't take my eyes off youJungwoo tersenyum malu saat Lucas menyanyikan lagu ini untuknya.
Pardon the way that I stare
There's nothing else to compare
The sight of you leaves me weak
There are no words left to speak
But if you feel like I feel
Please let me know that it's real
You're just too good to be true
Can't take my eyes off youLucas tersenyum tipis memandang ke arah Jungwoo yang tersenyum malu-malu.
I need you baby
And if it's quite alright
I need you baby
To warm a lonely night
I love you baby
Trust in me when I say
Oh pretty baby
Don't let me down I pray
Oh pretty baby
Now that I found you stay
And let me love you baby
Let me love youSelama menyanyikan lagu ini, mata Lucas tak pernah lepas memandang Jungwoo yang juga memandangnya dengan rona merah dipipinya. Lucas mengakhiri lagunya dengan menatap dalam mata Jungwoo.
"Bagus ga?"
Lucas meletakan gitar di sampingnya lalu meraih handphone yang tadi ia simpan di nakas.
Jungwoo mengangguk pelan, lalu tersenyum malu.
"Bagus,"
"Kasih hadiah dong kalau bagus,"
"Kak Lucas mau hadiah apa?"
"Sun,"
Sudah Jungwoo duga, Jungwoo menatap tajam Lucas -meskipun pipinya berasemu merah-
"Gamau!"
"Yaudah kamu aja sini yang kakak sun,"
"Sun aja sini! Wle,"
Jungwoo memeletkan lidahnya pada Lucas.
"Bener ya? Besok kalau ketemu kakak sun,"
"Sun aja, ga takut,"
Jungwoo menguap setelah mengucapkan kalimat itu.
"Ngantuk ya?"
Jungwoo mengangguk sembari mengusap matanya pelan.
"Heem,"
"Yaudah tidur gih, sini kakak sun dulu,"
Lucas mendekatkan bibirnya pada kamera handphonenya.
"Muah! Tuh udah kakak kasih sun, pasti nyenyak tidurnya,"
Jungwoo tersenyum malu.
"Aku tidur duluan ya, assalamualaikum kak Lucas,"
"Selamat malam, dek,"
Setelahnya layar handphone Jungwoo berubah menjadi chatroom antara dia dan Lucas. Jungwoo menekan tombol home pada handphonenya, lalu mematikan internet pada handphone dan me-locknya.
Jungwoo menegadahkan tangannya untuk berdoa sebelum tidur, "aamiin," Jungwoo mengusap telapak tangannya pada wajah.
Tak jauh berbeda dengan Lucas yang mengatupkan kedua tangannya, berdoa sebelum tidur dan meminta kepada Tuhan agar apapun keputusan yang ia ambil nanti adalah keputusan yang benar.
Kayanya sih tinggal 5 chap lagi ke ending, eh tapi gatau juga deh. Tapi ini udah deket ke ending pokonya😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
FanfictionSaat Jungwoo beribadah di dalam masjid, Lucas beribadah di dalam gereja. Saat Jungwoo menegadahkan tangannya untuk berdoa, Lucas mengatupkan tangannya untuk berdoa. Saat Jungwoo menjadikan al-qur'an sebagai pedoman, Lucas menjadikan alkitab sebagai...