Chics and Jack-Jack

3.2K 327 41
                                    

"Sakura-san, maaf aku harus membuatmu cepat-cepat menyelesaikan urusanmu karena tidak dapat mengasuh Sarada dengan baik. Hari ini ia sangat rewel, tidak seperti biasanya."

"Tidak apa, Anna. Anak ayam ini memang akan menjadi nuklir saat penyakitnya kambuh." Aku mengambil alih tubuh Sarada dalam gendongan Anna. Ia merengek dalam gendonganku namun masih mengemut dotnya.

"Maksud anda?"

"Selama kau menjadi pengasuhnya Salad, baru kali ini kan kau melihatnya dalam mode Jack-Jack, benar begitu? Masukan dot ke dalam mulutnya jika tatapannya sudah seperti ingin membakarmu." Aku benar-benar ingin tertawa melihat raut bingungnya Anna, selama tiga bulan menjadi pengasuh Salad, kurasa baru kali ini ia menghadapi rewelnya Salad yang hampir menyerupai Jack-Jack.

Pengasuh sebelumnya mengundurkan diri karena beberapa alasan dan aku sedikit keberatan. Ia pandai dan juga telaten dalam merawat Sarada. Paling penting, ia mampu menenangkan Sarada dalam mode Jack-Jacknya!

Pada dasarnya Sarada memang anak yang cukup rewel namun masih bisa ditangani, namun jika musim nya sudah datang, sangat sulit untuk menjinakkannya.

"Aku tidak mengerti Sakura-san. Aku telah memberikannya dot tapi tidak berpengaruh."

"Aku bercanda. Berikan aku pesan atau hubungiku saat Salad seperti ini lagi."

"Aku benar-benar minta maaf Sakura-san."

"Ini bukan salahmu, tak apa."

Aku pun meninggalkanya dan masuk ke dalam kamarku. Mencoba menenangkan Sarada. Nafasnya sudah teratur, mengelap sisa air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Ingusnya hampir membuat danau di atas bibir mungilnya.

"Salad kenapa? Salad tidak boleh menyusahkan Nanny Anna." Ia tidak menjawab apa-apa, pelukannya di leherku semakin mengerat.

"Salad rindu mommy."

"Mommy juga rundu Salad tapi mommy harus bekerja, Salad harus minta maaf pada Nanny Anna, mengerti?"

Anak ayam kesayangku pun hanya menganggukan kepalanya.

•••

Sebuah keajaiban Sarada membangunkanku di pagi hari, ia sangat sulit bangun di pagi hari, anak ayam ini jenis nokturnal. Salad terus menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan. Tidak akan menghentikan tindakannya sebelum aku bangun.

"Baiklah, Salad menang, mommy kalah." Ia bertepuk tangan kegirangan lalu mengajakku untuk segera mandi. Bertanya apakah hari ini aku akan kerja dan kujawab 'Mommy mengambil cuti satu hari karena tingkah Salad harus diperbaiki.' Aku bercanda, karena faktanya hari ini aku tidak memiliki shift apapun.

Aku meminta Anna menyiapkan air untuk Salad sementara aku menyiapkan sarapan. Salad mengajakku untuk segera mandi ketika airnya sudah siap. Anak ayam ini akan mandi bersama dengan bebek-bebek karetnya.

Anna menanyakan padaku mengapa Salad disebut anak ayam, tentu saja kujawab 'Ayahnya menyukai anak ayam, namun kularang dirinya untuk memelihara anak ayam selain itu rambut ayahnya seperti pantat ayam' ia hanya terkekeh ringan menanggapi leluconku.

Setelah acara basah-basahan selesai, Sarada mengajaku untuk bermain di salah satu Shopping Center yang berada di Tokyo dan aku mengatakan padanya untuk bersabar karena tidak ada mall yang buka di jam 9 pagi. Ini terlalu subuh untuk mereka. Aku menyesal memanjakan Sarada karena faktanya anak ini menangis, memintaku untuk pergi saat ini juga.

Mirip sekali ayah anak ayam. Pemaksa.

Rapat paripurna dinyatakan selesai ketika Sarada mengalah dan berhenti memaksaku untuk pergi saat ini juga. Memberikan nya ultimatum 'Mommy tidak akan bermain bersama Salad saat libur jika sifat Salad benar-benar nakal seperti ini."

Ponselku tiba-tiba berdering, Nona Tsunade menghubungiku. Ku yakin ini pasti ada hubungannya dengan para pasien dr.Fujiwara, kumohon cepatlah pulang Fujiwara-san.

"Sakura? Bisakah kau kemari sekarang juga? Kau akan mengatahuinya sesampainnya kau disini."

Oh Tuhan Sarada pasti akan mengamuk kembali seperti Jack-Jack jika tahu mama ayamnya akan pergi meninggalkannya.

"Sarada sedang sangat rewel, Nona Tsunade. Aku tidak mungkin meninggalkannya bersama nanny nya dan juga kami telah membuat jadwal bermain. Apa tidak ada dokter OB-GYN yang berjaga?"

"Kau bisa membawanya, aku akan mengajaknya bermain. Aku tidak bisa memberikan tugas ini pada dr.Tomone."

"Tapi aku tidak menjamin Sarada tidak akan rewel bersamamu."

Nona Tsunade mengatakan itu tidak masalah dan kemudian mematikan teleponnya. Baiklah, yang harus kuhadapi saat ini adalah amukan si anak ayam.

•••

Amukan Sarada jauh melebihi kemampuan Jack-Jack. Ia benar-benar marah saat kukatakan bahwa aku memundurkan jadwal bermainnya karena harus mendatangi rumah sakit. Ia menangis dan terus mengatakan 'Mommy is a liar'.

Setelah drama berkepanjangan akhirnya anak ayamku jatuh ke dalam alam mimpinya, tidur di atas baby car seat nya.

Nona Tsunade telah menungguku di loby. Aku memintainya tolong untuk membawakan tas berisi barang-barang Sarada sementara aku akan menggendong Sarada. Ia telah membawakan barang-barang Sarada dan aku telah memarkirkan mobilku. Menggendong Sarada dan segera masuk ke dalam gedung rumah sakit untuk menidurkan Sarada -kembali- di ruanganku.

"Jadi bagaimana caramu mengendalikan amukan Sarada?" Nona Tsunade langsung menghujaniku pertanyaan setibanya di dalam ruanganku.

"Kau tahu, ia nyaris membakar rambutku dengan mata lasernya saat kukatakan bahwa aku harus mengcancel jadwal bermainnya." Menidurkan Sarada di atas kasur pasien, untuk saat ini.

"Lalu apa saja yang berhasil dia hancurkan?" Nona Tsunade meledeku dengan senyuman menyeringainya, sialan.

"Itu tidak penting, jadi mengapa kau menyuruhku kembali?"

Nona Tsunade memberikanku papan milik salah satu pasienku, bukan dr. Fujiwara.

"Jadi kau menyuruhku berjaga hingga pembukaannya terbuka sempurna dan lalu mengeluarkan bayi dari dompet Chanelnya?"

"Ya, kurang lebih seperti itu."

"Mengapa kau tidak mengatakan sejak awal? Aku tidak seharusnya membawa Sarada, ia bisa menghancurkan rumah sakit jika menunggu terlalu lama?!"

"Sarada akan bermain bersamaku, dan memulangkannya ke rumahmu. Kau telah berjanji padanya, setidaknya jika kau tidak bisa, aku masih bisa mengajaknya bermain."

"Ah terserah kau saja. Apa kau tidak akan bekerja?"

"Aku dapat mengerjakannya setelah memanjakan Sarada. Aku cucu dari pemilik rumah sakit ini. Jangan khawatir." Ia tertawa mengejekku.

"Jika Sarada berubah menjadi Jack-Jack dalam perjalanan kalian, aku tidak mau ikut campur."










See ya next chapter ❤️❤️

Turning BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang