Oh Mr.Ex

6.3K 444 30
                                    

Sasusaku
Naruto © Masashi Kishimoto
Turning Back
18+, typos, and harassment words
Please be wise to read this :)




"Shizune tolong gantikan jadwalku untuk satu hari ini. Aku memiliki urusan dengan seseorang dan tidak mungkin diselesaikan dalam waktu satu atau dua jam."

"Baiklah Sakura-chan, kuharap pertemuannya menyenangkan dan juga —

Shizune menggantungkan perkartaannya, ada jeda dalam perkataannya

semoga berakhir di ranjang."

"Terserah kau saja."

Kututup sepihak telfonku, mendengus kembali mengenai perkataan Shizune. Tidak ada yang salah dengan perkataannya, mantanku selalu memberi kejutan tiap kali kami bertemu, saat kami masih bersama maksudku. Mengenai ranjang, itu pun salah satunya.

Kubuka pintu mobilku dan menutupnya kembali. Kehadirannya menarik atensiku untuk menatapnya, pria itu telah menungguku, ia duduk di kursi bagian luar caffe, mata kami terpaku pada tatapan kabut rindu dan mengatakan agar aku secepat mungkin menghampirinya. Oh ya Tuhan bahkan aku masih mengenali arti dari tiap tatapannya.

Pekerjaan baru seorang Haruno Sakura, penerjemah Uchiha Sasuke.

Tidak ada yang berubah darinya. Tatapannya, cara berpakaiannya, senyumnya, semua yang ada padanya saat ini masih sama seperti dua tahun yang lalu. Saat kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang telah kami ikat selama tiga tahun.

Aku merindukannya.

"Sampai kapan kau akan menatapiku seperti itu?"

"Hanya mengingat masa lalu, mungkin?"

Bibirnya membentuk kurva senyuman, tidak ada satupun kata yang terucap. Ku akui senyumannya kali ini benar-benar tulus, bukan senyuman menyeringai seperti yang biasa ia lakukan.

"Jadi? Apa kau akan berdiam diri seperti itu terus?" Suaraku teredam oleh suara kendaraan yang berlalu-lalang. Ia masih terdiam dan juga senyumannya belum memudar. Aku tahu ia sedang bergelut dengan otaknya. Bersama dengan pria ini selama tiga tahun membuatku mengetahui gelagat-gelagatnya.

"Ibu menanyakanmu."

"Ibu Mikoto?"

"Tentu saja ibuku, menurutmu siapa lagi jika bukan ibuku?"

Perkataannya mengenai 'ibu' , membuat lidahku kelu untuk menjawab kembali pertanyaannya. Keadaan ibu memburuk ketika mendapati berita bahwa sudah tidak ada status di antara kami.

"Ia merindukanmu, Sakura. Apa kau tahu, semenjak perpisahan kita, ibu menjadi pribadi yang berbeda. Ia tidak lagi selembut dan seceria saat kita masih bersama." Sepetinya ia sedikit berbohong mengenai 'tidak lagi selembut dan seceria dulu' ,  saat Sasuke masih bersamaku sesering apapun anak rambut ayam itu melakukan kesalahan fatal, ibu Mikoto tidak akan berubah. Ia tetap seorang ibu yang hangat dan menyenangkan, aku mengenalnya dengan  baik.

"Kita berpisah karena kelakuan brengsekmu itu dan lagi ibu atau dirimu yang sesungguhnya merindukanku namun beralibi menggunakan alasan ibumu?"

Aku sudah dapat menebak inti dari masalahnya. Inti dari pertemuan ini adalah untuk memperbaiki hubungan kami. Aku tidak setolol itu yang tidak dapat memahami situasi saat ini.

Turning BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang