Who are you?

6K 642 25
                                    


Hyuna menarik paksa tangan Mingyu meninggalkan studio, bahkan ketika adiknya itu hanya mengenakan bathrobe tanpa dalaman apapun.

Wajah wanita itu memerah menahan kesal. Benar-benar merasa jengkel atas kejadian diluar kendali yang di lakukan Mingyu tadi.

Sebenarnya ia sudah akan menghentikan ronde tambahan yang dilakukan Mingyu, namun sebagian besar kru nya justru melarang dan malah melanjutkan syuting, benar-benar di luar kendali. Sampai Mingyu menyelesaikan ronde tambahan nya.

Perbuatan Mingyu membuat Hyuna malu pada pihak agensi Wonwoo, ia sampai harus meminta maaf berulang-ulang kali agar manajer Wonwoo yang datang bersama pemuda itu tidak menuntutnya atas pelanggaran kontrak.

Well, mereka sudah sepakat untuk syuting sesuai naskah tanpa improvisasi atau tambahan apapun.

Dan, Mingyu mengacaukan nya. Di tambah Hyuna harus membayar ekstra untuk adegan tambahan yang tak terduga itu.

"Duduk, sialan." Suruh Hyuna ketus, ia melipat tangannya di dada dan mengawasi adiknya yang kini duduk di sofa depannya.

Mingyu duduk menyandar, menumpang kan kaki kanannya di atas kaki kirinya, lalu menatap sang kakak tanpa ekspresi bersalah sedikitpun.

"Apa?!" Tanya Mingyu ketus, saat Hyuna terus menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Arghhh!" Hyuna mengacak rambut panjang nya frustasi.

Mingyu berdehem menanggapi nya.

"Bagaimana bisa kau lepas kontrol begitu hah?" Tanya Hyuna akhirnya, mendudukkan dirinya di seberang Mingyu.

Pemuda itu tersenyum miring. "Harus ku akui, yang tadi itu aku terbawa perasaan sampai lepas kontrol. Hormon ku terasa meledak-ledak saat melakukannya." Sahut Mingyu, terdengar seenaknya.

Hyuna mendecih. "Well, mari kita salahkan hormon mu untuk hal itu, lalu kenapa kau tidak pakai kondom, tolol?" Tanya Hyuna lagi. Ia benar-benar tak habis fikir dengan kelakuan Mingyu. Padahal ia sudah menyediakan terkotak-kotak kondom untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Aku lupa." Sahut Mingyu lagi. Cuek.

Hyuna mendengus. "Aku tak tahu kau melakukannya karena hormon mu tak terkendali atau karena punya dendam padaku. Tapi, mari kita buat ini lebih mudah."

Mingyu menaikkan sebelah alisnya, menatap kakaknya dengan pandangan meminta penjelasan.

"Kau istirahat lah dulu selama sebulan penuh, kita mulai lagi saat hormon mu sudah lebih bisa di kendalikan." Putus Hyuna akhirnya.

Mingyu tertawa kecil mendengarnya. "Aku tak bisa janji untuk hal itu." Gumamnya.

Hyuna melotot. "Jangan main-main, bocah sialan!" Hardiknya ketus.

"Baiklah, kalau memang hanya begitu aku permisi dulu, badanku bau sperma." Mingyu bangkit.

Tapi sebelum pergi, ia berucap. "Noona, i hope you'll understand, because he's such a hottie for me." Lalu berkedip jahil ke arah kakaknya.

Hyuna kembali dalam mode fujoshi nya, ia menggerling membalas kedipan adiknya.

"Sebenarnya, aku juga menikmati adegan tambahan itu, kalau saja aku tak harus membayar ekstra untuk melihatnya."

Dan Mingyu benar-benar pergi dari ruangan itu.

🌸🌸🌸

Seperti ucapan kakaknya, Mingyu di liburkan selama sebulan. Atau lebih tepatnya vakum. Semua jadwal syuting nya di kosongkan, bahkan fanmeeting pertamanya di batalkan dan menimbulkan protes fans nya di website khusus penggemar.

Playboy and the Gang of Cherry (MEANIE FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang