500 RIBU

4.9K 262 18
                                    

Rania meregangkan badannya. Tulang-tulang badannya berbunyi kecil tanda letih. Karena beberapa jam harus duduk berkutat di depan komputer. Hari ini pengeluaran barang banyak, otomatis Rania bagian accounting pekerjaan juga jadi ekstra banyak. Ia yang biasanya bisa sembari bermain handphone pun tidak bisa melakukannya. Syukur hari ini Rania tidak telat seperti kemarin. Jadi mood Rania tidak perlu hancur untuk kedua kalinya di awal hari. Padahal Rania semalaman nangis waktu telfonan sama Mama karena bahas Ardo.

Rania bekerja di Perusahaan distributor Handphone. Perusahaan yang terletak di kawasan Jakarta Selatan ini memang cukup bagus dari segi finansial dan Rania bersyukur bisa bekerja disini. Selain itu, Rania pun mempunyai rekan kerja yang sangat baik dan bisa di andalkan. Siska Magdalena dan Achilles Bintang Reynand. Mereka berdua lebih dulu kerja di tempat ini ketimbang Rania. Namun, mereka tidak bersikap senioritas. Malah membimbing Rania dan mengkoreksi hal yang salah dengan cara yang baik. Siska juga bagian Accounting sementara Reynand bagian Manager. Di luar kantor pun mereka kadang suka jalan bersama dan saling bercerita satu dengan yang lainnya.

Handphone Rania berdering notifikasi chatting Whats App kesekian kalianya. Rania meraih handphonenya dan segera membacanya.

-Mksh syg buat paketan sepatunya kmrn. aku br cobain nh, pas di aku.

-Syg, smgt y krjanya

-Kok tumbn km g bls chtku?

-Rania

-Aku suntuk nh!!

-Halloooww, Rania Davidyaaaa

-Sibuk x. Kalo udh cht y. Miss you

Rania tersenyum membaca chat dari Ardo. Pesan singkat yang dikirim terjeda beberapa jam cukup membuatnya terhibur.

Rania menghela nafas panjang. "Bagaimana aku bisa mutusin pacar seperhatian ini..." ucap Rania. Jari jemarinya pun cepat membalas chat dari Ardo.

mf br ngabarn, syg. lg bnyk krjaanku. syukurlah klo km snng. pas jg y d km? brrti aku g ush retur y kyk yg kmrn kmrn. hehehe. km udh mkn?

Kirim.

Rania meletakkan handphonenya, baru beberapa detik, notifikasi chat Whats App terdengar lagi. Rania buru-buru membukanya.

Oh.. ywd klo sbk. klo udh kbrn y :(

Rania langsung membalasnya.

kok emotnya sdih? knp???

Kirim dan langsung centang biru. Tandanya langsung terbaca.

Aku bosen km tnggal trs. Mau jalan-jalan g ada duit. Kmrn balapan kalah kan kamu tau. Mau mnt Mama g mngkn krn kmrn aku blg aku bakal menang balapn. Tauny kalah :(

Rania terdiam. Hmmm jalan-jalan ya..

km mau kmn emg?

Ardo langsung membalas.

Di deket sini ada cafe br buka. aku mw ksna. Cahyadi kmrn udh ksna sm Minora, ktanya bgs tmptny.. enk.. aku mw nongkrng dsna sm ankank

Cafe??? Wah lumayan tuh buat tempat hang out barenga Ardo nanti kalo gue balik ke Bandung. batin Rania. ia pun langsung membalas chatnya,

cafenya buka jm brp?

Agak lama Ardo menjawab hingga Rania harus menaruh handphonenya dan bisa kembali berkutat dengan pekerjaannya. Setengah jam kemudian handphonenya berbunyi notifikasi chat Whats App lagi.

Maaf br bls. Td disamper Dewa, dy ngjkn nngkrg disna. Katanya buka jam stgh 12

Barengan sama jam istirahat Rania. Tapi, kasian Ardo kalau harus nunggu selama itu. Belum lagi perginya.

ywd aku trnsfr skrg y

Rania pun membuka aplikasi m-bankingnya. menekan nomor rekening yang sudah terdaftar di listnya. Lalu menekan nominalnya dan terakhirnya menekan kirim. Pemberitahuan masuk, Rania men-screen shootnya dan mengirim ke Ardo, dengan beberapa kalimat.

sdh ku trnsfr 500rb yaa.. hv fun, syg

Tak tunggu waktu lama, Ardo segera membalasnya.

Makasih, syg.. Sumpah aku g tau hrs bales gmn kebaikan km. aku syg km, pacarku yg pengrtian :*

Rania tersenyum. Merasa senang bisa membahagiakan pacarnya. Ia pun meletakkan handphonenya dan berkutat lagi dengan handphonenya.

Tiba-tiba terbesit di fikirannya tentang suatu hal. Nanti akan dia bicarakan ke Ardo saat istirahat.













YANG TERBUANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang