🍁14🍁

947 85 0
                                    




Suasana dirumah sakit terlihat sepi dari biasanya.Renjun melangkahkan kakinya memasuki loby rumah sakit.Sementara jaemin masih berada diparkiran.Renjun yang tidak tau dimana youra dirawat dikamar apa,dan nomor berapa,langsung merogoh saku celananya dan mengambil ponsel miliknya.Ia mengirimkan pesan pada jisung.

Renjun
Youra dirawat dikamar nomor berapa?

Jisung
Lantai 7 nomor 107

Read

Tanpa menunggu jaemin yang masih memarkirkan mobilnya,renjun berjalan menuju lift.Didalam lift renjun memperhatikan seorang anak kecil yang kira-kira berusia enam tahun.Anak itu memakai kursi roda karena kedua kakinya patah.Entah mengapa renjun merasa sangat iba melihat anak itu.Tanpa sadar air matanya menetes.

"Kakak kenapa?"ucap anak itu yang mendongak melihat renjun yang sedang menangis.

"Kakak tidak kenapa-napa."jawab renjun dan mengelus halus puncuk kepala anak itu.

Lift berhenti di lantai tujuh renjun kemudian melangkahkan kakinya keluar dari lift,begitupun anak kecil itu,yang ditemani oleh seorang suster.Sebuah dorongan dari dalam hati renjun untuk mengikuti anak kecil itu.Hingga anak itu masuk kekamarnya,yang bernomor 106.
Tanpa ia sadari kini ia berada di kamar 106,dan disebelah kamar itu kamar 107.

Clekk...clekk...

Renjun memasuki kamar dimana youra dirawat.Saat memasuki kamar itu,renjun disambut pemandangan yang sangat menyedihkan.Dimana kekasihnya lagi dan lagi terbaring lemah di kasur itu.

Renjun meraih kursi yang berada disamping nakas,dan duduk.Ia memegang tangan youra dan menciumnya.

"Sore tadi kita bercanda,tertawa bersama,dan malam ini kau terbaring lemah seperti ini?"ucap renjun menatap youra dan menggenggam erat tangan gadis itu.

"Park Youra,aku tau kau gadis yang tangguh.Aku yakin kau bisa melawan penyakit ini."

"Youra,kumohon bangun.Jangan membuatku menjadi orang yang pesimis."lagi-lagi air mata renjun jatuh.

Rianty yang baru saja datang langsung menghampiri renjun.Mata laki-laki itu memerah dan berkaca-kaca.Ia menatap sayu rianty dan memeluk ibu dari youra.
Rianty sadar bahwa ada banyak orang yang menyayangi putrinya itu,ada banyak orang yang tidak ingin kehilangan youra.

Renjun melepaskan pelukannya dari rianty dan kembali duduk.Saat itu baik renjun atau rianty tidak ada yang membuka suara.Keduanya larut dalam pikiran mereka masing-masing.

Renjun dan rianty dibuat kaget akibat nafas youra yang tiba-tiba tidak stabil.Renjun langsung berlari keluar untuk memanggil dokter,sementara rianti memegang tangan putrinya itu,yang sulit bernafas.


Dokter bram dan dua suster yang mengikut dibelakangnya memasuki kamar youra.Sementara youra diperikasa oleh dokter,rianti dan renjun menunggu didepan kamar youra.

Melihat semua orang cemas,jisung dan jaemin menghampiri renjun dan rianti.

"Kak youra tidak kenapa-napa kan bu?"tanya jisung.

"Kita berdoa saja pada tuhan.Semoga youra tidak kenapa-napa."

"Lo yah jahat amat sih sama saudara sendiri?"ucap jaemin kesal,karena renjun tidak menunggunya di lobby rumah sakit.

"Untung gue ketemu jisung."lanjutnya

"Iya sorry,gue buru-buru tadi.Jadi lo kelupaan."balas renjun.


Suasana kembali hening.Hingga dokter bram keluar dari kamar,semua orang langsung menghampirinya dan menanyakan keadaan youra.


"Dok.Bagaimana keadaan putri saya?"tanya rianti

"Maaf bu,youra tidak dapat kami selamatkan."jawab dokter bram dengan iba.

Rianti langsung masuk menghampiri youra,disusul jaemin dan jisung.Sementara renjun masih berdiri mematung didepan kamar,seakan semua ini hanya sebuah mimpi.




TBC

@real_frh

INTROVERT;Huang Renjun [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang