07

661 92 9
                                    

Waktu sudah hampir menunjukkan pukul 18.00. Aku bingung ingin kemana,karena jam ini masih jam kosong. Acara api unggun akan di mulai pada pukul 19.00. Sebaiknya aku ke tenda Justin dan Averill,apakah mereka masih berdebat tentang ku? Ah Kim kau sungguh pede.

"Rill,yang tadi gue tenggelem itu kan bohongan,gue cuman pengen cari perhatiannya Kim doang" kata Justin. Tak sengaja aku mendengarnya,rasanya aku salah menolong makhluk seperti Justin

"Oh gitu? cuman bohongan? ngapain gue tolongin lo coba? Harusnya gue diemin aja sampe lu mati" kata ku yang tiba-tiba masuk ke dalam tenda mereka

"Kim,aku ga ikutan ya" kata Averill sambil mengangkat kedua tangannya. Ku rasa Averill sedang melambaikan tangannya ke arah kamera. oke lupakan

"Eh kim,kok ada disini?" kata Justin dengan ekspresi yang susah untuk di tentukan. "Maaf ya kim,maafin Justin please" kata Justin lagi dengan puppy face nya itu

Aku langsung pergi dari tenda mereka. Aku kesal dengan tingkah Justin,padahal aku sudah mencoba menghilangkan rasa kesal kepadanya. Tapi apa? dia tetap bertingkah. I HATE YOU JUSTIN FREAKING IRWIN.

***

Sekarang saat nya api unggun. Semua berkumpul di tengah,aku duduk di samping kiri Gabriel. Sementara Averill duduk di samping kanan ku,di samping Averill ada Justin. Aku sangat semangat untuk api unggun kali ini. Dad,Uncle Luke,Uncle Ash,dan Uncle Mike akan menyanyi. Kata dad mereka akan menyanyikan lagu kesukaan ku,Voodoo Doll. 

I don't even like you,

Why'd you want to go and make me feel this way?

And I don't understand what's happened,

I keep saying things I never say.

I can feel you watching even when you're nowhere to be seen,

I can feel you touching even when you're far away from me.

Mereka mulai menyanyikan lagu itu,Akustik nya sangat keren. Dan Uncle Ash memainkan drum Akustik nya juga sangat keren. Dad nya Justin keren sekali,tetapi kenapa anaknya ngeselin pake banget ya? 

"eh kim,lo ngeliatin dad gue ya?" kata Justin tiba-tiba menepuk bahu ku. Aku kaget. Ku kira dia Makhluk halus.

"Iya kenapa?" kata ku singkat. Aku masih kesal dengan tragedi tadi sore.

"singkat amat sih kim,biasanya lo nyerocos. Btw Gabriel mana? kok dia gak di samping lo lagi?" kata Justin. Tak biasanya ia berbicara nyerocos seperti ini.

"Berisik lu,diem kek" kata ku yang sedari tadi memperhatikan dad yang sedang menyanyi.

"yaudah. boleh ya gue duduk di sebelah lo?" kata Justin sambil mengangkat alisnya. Aku membalasnya hanya dengan anggukan.

"Justin,Kim kalian dong sekarang nyanyi" kata Uncle Ashton. Kenapa musti aku dan Justin? kenapa tidak dengan Averill yang jago bermain Gitar?

"Ayok kim,lama lu" kata Justin sambil menarik tangan ku. Aku bingung ingin menyanyikan apa. Huft

"Mau nyanyi apa?" tanya ku kepada Justin.

"Lost Boy aja ya,tau kan?" kata Justin yang sedang mengambil gitar nya. Ku pikir Justin tidak bisa bermain gitar,ternyata bisa

"Yaudah. Ayok mulai" kata ku sambil mulai mengingat nada lagu Lost Boy

Without you I'm a lost boy

Without you I'm a lost boy

Come find me I'm a lost boy

'Cause without you I'm a lost boy

**

Setelah lelah bernyanyi,sekarang waktu nya makan malam. Makan malam kali ini adalah Daging panggang. Aku sangat suka daging panggang karena rasanya sangat lezat,tapi di satu sisi itu membuatku gendut. 

"Kim,mana Averill sama Gabriel? kok mereka berdua gak keliatan sih?" kata Justin yang sedang melahap daging panggangnya itu.

"Itu bukan sih?" kata Kim sambil menunjuk ke bawah pohon. Mereka berdua terlihat sedang mengobrol. Tapi apa iya cewek yang di maksud Averill waktu di grup itu Gabriel? Mana mungkin.

"Iya kayaknya,samperin yuk" kata Justin. Kalau memang mereka sedang berbicara,mengapa harus di tempat gelap seperti itu?

"Heh kalian ngapain berduaan? gelap-gelapan lagi" kata Justin yang langsung menegur mereka. Ternyata mereka sedang berbicara,dan sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang penting

"I...ni,lagi ngomongin hmmm" kata Averill gugup.

"Kok gugup sih? Lo kenapa rill?" Kata Justin. aku dan Justin makin penasaran,sebenarnya ada apa?

"Ini. Sebenernya gue itu udah pacaran sama Averill. Terus tadi kata kim,kalo Justin sama Averill itu ngerebutin kim. Gue marah lah sama Averill" Jelas Gabriel panjang lebar. Berarti dugaan ku benar.

Aku langsung pergi menjauh dari Gabriel dan Averill,mengapa hati ku seperti tertusuk pisau? Berarti selama ini Averill hanya bersandiwara? Betapa jahatnya Averill. Ku kira ia benar-benar menyukai ku juga. Tapi apa? Aku sakit. Aku pergi ke tenda Mom dan Dad,untungnya tidak ada orang. Aku menjatuhkan air mata ku. Tapi ku rasa ini sia-sia,buat apa aku menangisi lelaki macam Averill? 

"Kim,lo ken-" kata Justin terputus melihat ku menangis di dalam tenda.

"Justin" kata ku sambil memeluk Justin. Mengapa aku memeluk Justin? Tak apalah,aku merasa hangat jika ada di pelukan Justin.

"Gue tau kok itu sakit" kata Justin sambil membalas pelukan ku.

"Terus gue sekarang harus ngapain tin? gue gamau sakit terus" kata ku dengan tersedu-sedu.

"udah lo jauhin aja mending,terus lo sama gue deh" kata Justin. Aku melepa pelukannya dan menaikkan alis ku

"udah begini masih aja modus lu,ew justin. udah sana gih,gue mau tidur. Gue masih kesel sama lo,gara-gara tadi sore" kata ku sambil mendorong Justin keluar dari tenda.

**

Malam ini aku tidur bersama dad dan mom karena aku lupa membawa tenda. Aku coba menghilangkan bosan ku dengan memainkan handphone ku. Ternyata ada satu line dari Averill dan berisi "Good Night Kim,Maaf ya soal tadi xx". Aku tidak membalasnya karena aku masih sangat sangat kesal. Dan aku coba menceritakan ke dad. Dad adalah teman curhat ku,kalau mom adalah guru ku. Aku kaget karena aku mengalami hal yang mirip dengan mom dulu. Tapi bedanya kalau mom kena oleh kakak dari Uncle Luke,sementara aku kena oleh anak dari Uncle Luke. Sama saja.

To Be Continue

You [Sequel To:Junior]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang