Setelah perjalanan yang sangat panjang,akhirnya aku sampai di tempat yang kami tuju,yaitu Hutan. Iya hutan,di dalm hutan ini ada air terjun nya dan kata dad hutan ini sudah disewa untuk kami semua. Jadi tidak ada orang selain kami di dalam hutan ini.
"Kim,nanti kamu tidur sama Gabriel ya. Bawa tenda sama sleeping bag nya kan?" kata dad sembari jalan
"aku gabawa tenda,yang bawa tenda gabriel kayaknya" kata ku santai
"yaudah pokoknya jangan nyampur sama Justin & Averill ya" kata dad mengingatkan
"gab bawa tenda kan?" tanya ku
"hah bukannya lo yang bawa?" kata gabriel,aku pun kaget.
"Jangan bercanda gab" kata ku menekankan
"serius,masa iya becanda sih" kata gabriel dengan muka panik nya
"dad,gabriel gak bawa tenda nya. Gimana dong?" kata ku panik tingkat dewa
"kan dibilangin kemaren,siapin yang bener dulu. coba tanya Justin gih" kata dad sambil menunjuk ke arah Justin yang sedang membangun tendanya
"tin,bawa tenda lagi gak?" kata ku
"gak bawa,emang kenapa? lo gabawa? tenda gue gede kok" kata Justin santai. Ini sih justin modusnya ketauan banget
"Ish yakali gue gabung sama lo,kan gak boleh" kata ku dengan muka super jelek ku
"udah ntar gue bilang ke uncle Calum,selo udeh" kata Justin dan pergi meninggalkan ku.
***
Aku duduk di bebatuan dekat air terjun,aku ingin berenang. tapi waktu sudah sore dan ku pastikan air nya akan dingin sekali. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri ku,lelaki berambut blonde dan memiliki badan yang indah,ia Averill.
"kim,boleh duduk disini kan?" kata Averill sambil menunjuk ke arah samping ku
"boleh,duduk aja" kata ku singkat dan langsung mengalihkan pandangan ku ke arah air terjun
"kamu suka air terjun?" kata Averill yang sedang menatap ku
"iya suka,banget malah" kata ku yang masih menatap ke arah air terjun
"TOLONG TOLONG" teriakkan itu membuyarkan semuanya. Justin tenggelam,aku tidak menyangka ia tidak bisa berenang. Padahal badan ia tinggi.
"Bentar tin,tunggu gue" kata ku sambil bersiap-siap untuk menceburkan diri ke air terjun
Aku meraih tangan Justin,lalu langsung ku bawa ke tepi Air terjun,Gabriel dan Uncle Ashton pun datang menghampiri ku dan Justin. Sekarang posisi ku sedang merangkul Justin,badan nya sangatlah dingin. Kurasa dia kedinginan,langsung ku minta Uncle Ashton untuk membawa nya ke tenda sementara aku pergi ke kamar mandi (seadanya) untuk mandi.
"Kim,kamu gapapa?" kata Averill tiba-tiba datang menghampiri ku setelah membawa Justin ke tendanya
"Gapapa kok rill,yaudah aku duluan ya mau mandi" kata ku sambil menunjuk pakaian ku yang basah kuyup
Setelah mandi dan mengganti pakaian,aku langsung ke tenda Justin untuk melihat keadaannya sekarang. Saat ku masuk ke tendanya,ia terlihat sangat mengigil. Sebenarnya aku ini orangnya mudah tersentuh,dan ku rasa aku akan menjatuhkan air mata ku. Tak pernah ku melihat Justin seperti ini,aku sangat kasihan.
"Tin,udah makan belom?" tanyaku
"Belom,gak nafsu makan" kata justin sambil terus memegang selimutnya
"Makan ya? Gue suapin deh,entar lo makin sakit gimana?" kata ku sambil mengambil makanan
"yaudah,tapi suapin ya?" kata Justin
"iya,ah lu udah sakit masih bisa aja modus" kata ku sambil mengarahkan sendok ke mulut Justin
"biarin sih,kapan lagi coba disuapin Kim?" kata Justin sambil mengunyah makanannya
"eh tin,itu di bibir lo ada" kata ku sambil mengelap bagian bibir Justin.Tiba-tiba tangannya memegang tangan ku
"eh Jus--" kata Averill terputus karena melihat kami
"Ih tin modus banget sih lu,kim tuh punya gue" kata Averill sambil menarik tangan ku
"apaansih lo rill? Pacar lo kemana? Gausah ganggu gue sama kim deh" kata Justin dengan muka kesalnya
"Gue gak pacaran kali sama yang waktu itu. udah yang jelas Kim punya gue!" kata Averill dengan nada tegas
"SHUT UP!" Teriak ku dan aku pun langsung keluar dari tenda Justin
"kim,kamu marah ya?" kata Averill sambil mengejar ku dari belakang
"Bisa diem dulu gak? Gue pusing" kata ku dan langsung berlari ke tempat Gabriel
"Gab!!" kata ku dengan nada sedikit teriak
"Apaansih? Mentang-mentang hutan jadi bisa teriak-teriak lo" kata Gabriel kesal
"Maaf sih,gue lagi pusing nih" kata ku sambil mengambil marsmallow di tangan Gabriel
"Pusing kenapa? kayaknya lo daritadi gak sakit sama sekali" kata Gabriel sambil menghadap ke arah ku
"Itu Justin sama Averill. Masa bilang gue itu punya Averill,terus Justin bilang gue punya dia juga. apaansih gak jelas banget" kata ku sambil terus mengambil marsmallow di tangan Gabriel
"Lah bukannya lo seneng ya? Lo kan suka sama Averill" kata Gabriel santai. Ia tidak tau apa yang ku rasakan
"Seneng gimana sih? Kesel gue. Mereka berantem nge-rebutin gue. emang gue apaan? kalo mau ngaku-ngaku mereka tuh usaha dulu. Ini bisanya ngomong doang" kata ku dengan mengerutkan muka ku
"Iya terserah lo deh. Btw marsmallow gue gausah di embat semua dong. Galau boleh tapi gak gini juga dong kim" kata Gabriel kesal
"maaf kan kim ya. Bye" kata ku dan langsung berlari dari Gabriel.
aku tak menyangka,ternyata Averill juga suka kepada ku. Bahkan ia bisa marah ke Justin,feeling ku mengatakan bahwa Averill hanya main-main kepada ku. Tapi di satu sisi aku merasa senang,karena perasaan ku terbalas.
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
You [Sequel To:Junior]
FanficBerawal dari reuni orang tua nya,Kimberly Hoodne bertemu seorang laki-laki bernama Justin Irwin. Apakah yang terjadi selanjutnya? Copyright ©2014 // FourHemmings