11

599 97 10
                                    

Hari ini masuk sekolah,sebenarnya aku susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Ohiya,aku baru pindah dari sekolah lama ku karena dad bilang disana kurang bagus. Aku berjalan dengan senyuman lebar ku,aku tidak ingin terlihat seperti anak baru yang sombong. Aku sekarang kelas 11,pertengahan. Jadi tidak ada MOS. Koridor masih terlihat sepi,tapi di ujung koridor aku melihat seseorang yang aku kenal. Perempuan berambut blonde dan panjang,dan juga suka memakai headband. Ya! itu Mali,dia dulu Chairmate ku sewaktu SMP.

"Hey,Mali" sapa ku sambil menepuk pelan bahu nya. Ternyata benar itu Mali,woah dia semakin cantik. Dari dulu aku sangat iri dengan kecantikannya.

"Hey Kim,lo masuk sini juga?" kata Mali yang memutar badannya. Ekspresi Mali lucu,seperti orang kebingungan,tapi ya nama nya juga orang cantik. Mau cengo kayak orang bego juga tetep cakep.

"iya dad gue yang nyuruh,kan gue anak berbakti" canda ku,lagi-lagi aku melebarkan senyuman ku. Mali hanya tertawa kecil. Mali tidak sering tertawa sampai tebahak-bahak,karena ia adalah tipe orang pemalu. Tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri Mali. Seperti nya itu pacarnya

"Hey,kenalin ini sahabat ku" kata Mali yang bermaksud ingin mengenalkan ku ke laki-laki ini.

"Kim--" kata-kata ku terputus karena di potong oleh lelaki ini. Murid macam apa ke sekolah memakai kacamata hitam dan juga beanie

"Hey kim,ini Justin" katanya sambil melepas kacamata hitamnya. Ternyata ia Justin. eh Justin? HAH JUSTIN? Aku satu sekolah dengan nya? Apa jadinya? Semoga tidak sekelas. Amen.

"Justin? You're like bad boy. Masa ke sekolah begini" kata ku dan mulai berkomentar tentang cara berpakaiannya.

"wait,kalian salilng kenal? kenal dimana?" kata Mali yang bingung melihat kami sudah saling kenal. Memang dunia ini sangat sempit.

"kita kenal dari orang tua kita. Uncle Calum sama Dad aku kan sahabatan" kata Justin dan menjelaskannya. Kemana saja Mali,masa dia gak tau kalo Justin itu anaknya Uncle Ashton

"Oh gitu,yaudah baguslah kalo udah saling kenal. Btw kelas lo dimana Kim?" tanya Mali. Semoga tidak sekelas dengan Justin. Aku sudah komat-kamit daritadi saking takutnya sekelas dengan Justin

"Di 11 Fisika" kata ku singkat dan pura-pura melihat jam karena takut sekelas dengan Justin.

"wah sekelas sama Averill. Selamat ya" kata Justin dan langsung pergi dengan Mali.

HAH AVERILL??

WHAT THE HELL

OH NO

**

Sesampai di kelas,ternyata tempat duduk sudah hampir penuh. Rata-rata teman sekelas ku sibuk dengan gerombolannya karena menyalin PR temannya. Kursi kosong berada di paling belakang dan di isi seorang laki-laki. Aku duduk di sampingnya

"Hey,gue duduk di samping lo ya!" Kata ku sambil menepuk pelan bahu lelaki tersebut

"Dengan senang hati,Kim" kata Lelaki ini. Ternyata dia Averill! Bagaimana tahu dia kalo aku adalah kim

"Loh Averill?" Kata ku kaget. Ku yakin mulutku terbuka besar sekali. Tapi aku mencoba untuk tidak memasang muka jelekku. eh tapi itu udah jelek sih.

"Kita sekelas,ciee" kata Averill sambil mengeluarkan jurus jitu nya. Wink,oh tuhan. Tampan sekali dirinya. Eh kim ingat kau telah disakiti oleh nya.

Guru tiba-tiba masuk ke kelas dan membuat para murid lari ke tempat duduk nya masing-masing. Seperti nya pelajaran pertama adalah Matematika,soalnya Averill mengeluarkan buku Matematika. Aku pusing duduk di samping Averill. Wangi parfume nya sangat menyengat,dia mungkin mandi dengan parfume jadi nya seperti ini. Aku hanya melamun daritadi

"Yang duduk di samping Averill,tolong maju ke depan dan kerjakan nomor 4" kata guru matematika di depan. Aku tidak menjawabnya karena lamunan ku

"Hey kamu" kata guru ini menghampiri dan memukul meja ku. Sontak aku berteriak "Averill bau nya nyengat banget". dan detik selanjutnya semua murid di kelas ini tertawa.

"Oh kau memikirkan Averill makannya jadi tidak konsen?" kata guru matematika yang namanya tidak diketahui. "Sekarang kau kerjakan nomor 4" kata nya dan aku maju ke depan. Untung saja aku bisa mengerjakannya. Saat aku balik ke tempat duduk Averill mendekati dan membisiki ku "Ketahuan kan masih mikirin aku" katanya.

"Bawel lo ah" kata ku yang muka nya sudah memerah. Mengapa minggu ini kelakuan ku sangat memalukan?

Dari mulai Justin di mobil,sekarang Averill dan lebih parahnya pada saat pertama masuk sekolah. Sial nya hidupku bertemu makhluk seperti mereka. Salah ku apa?

Apa karena aku terlalu cantik?

Oke itu hanya bercanda.

To be continue

--

Maafkan aku slow update,sekarang banyak banget tugas. Pusyang akuu:( sekali lagi maaf ya. Jangan lupa vommentsnya:D

You [Sequel To:Junior]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang