Sampai di dekat tenda-tenda. Aku melihat dua orang sedang asyik mengambil foto,ya itu dad dan mom. Aku iri pada mereka,walau sudah memiliki anak yang berusia 16tahun,tapi mereka masih tetap sweet seperti mereka waktu pacaran.
"Dad,Mom asyik banget sih ngambil foto nya" kata ku yang menghampiri kedua orang tua ku,memang aku terlihat menganggu waktu mereka tetapi jika aku tidak menganggu itu bukan Kimberly.
"Eh ada anak mom,sini-sini. Kamu kemana aja? kok gak keliatan daritadi?" kata mom. Mom seperti wartawan,aku kebingungan untuk menjawab nya satu-satu. Tapi dad malah tertawa melihat tingkah ku
"Aku tadi ke taman bunga di belakang sini,iya gak keliatan lah. Kan aku pergi mom" kata ku yang akhirnya harus menjawab pertanyaan mom satu-satu
"Sama siapa? Kok keliatannya muka kamu seneng banget sih?" Kata Dad sambil menyubit pipi ku.
"Sama..... Hmmm" kata ku yang tak henti-hentinya berdehem. Aku takut mom dan dad akan mengataiku
"Oh dad tau,pasti sama Justin kan?" Kata dad dan mengangkat kedua alisnya. Mengapa harus tebakan dad benar? "Kok kamu gak jawab kim?" Kata dad lagi
"I..ya sama Justin" kata ku dengan terbata-bata. Tertawa mom dan dad pun meledak. Muka ku panas,ku rasa aku blushing. Dad kenapa bahagia sekali melihat anaknya blushing
"Kok ketawa sih? Udah ah mau balik ke tenda dulu" kata ku dan langsung pergi ke tenda.
**
Sesampai ku di depan tenda,ku lihat Averill dan Justin sedang berdebat. Aku baru pertama kali melihat mereka berantem se-serius ini.
"Heh lo,ngapain sih ngedeketin Kim segala? Gak pantes banget kim sama cowok yang senengnya main drum" kata Averill sambil mengepal baju Justin
"Lo ngapain ngurusin gue? Urusin dulu sana hubungan lo sama Gabriel baru lu boleh ngomong gitu ke gue! Lo gausah bawa-bawa hobi gue ya,itu turunan dari Bokap gue. Itu secara otomatis lo ngatain bokap gue!" Kata Justin dengan suara lantangnya itu dan mendorong Averill. Aku kaget mendengar Justin berteriak
"eh gue sama Gabriel tuh gaada apa-apa ya. Lagian Gabriel nya aja yang kepedean. Kim nya juga mau kok sama gue,gue lebih segalanya dari lo" kata Averill lagi,kali ini ekspresi dia berubah menjadi seorang yang sangat sombong
"SHUT UP YOUR FUCKING MOUTH!" Kata Justin dan tiba-tiba meninju pipi Averill. Aku langsung menghampiri mereka.
"HEY KALIAN! STOP!" Teriak ku. Usaha yang baik Kim,tapi mereka tidak memperdulikan ku.
"JUSTIN IRWIN! AVERILL HEMMINGS STOP OR I WILL HATE YOU TWO" kata ku dengan nada yang tinggi. Yes mereka pun diam.
"Kim? Maafin aku ya" kata Averill yan mendekat ke samping ku
"Sorry gue masih kesel sama lo. Justin ikut gue" kata ku dan menarik tangan Justin
"Tin,lo ngapain sih berantem sama dia? Berantem sama orang gila!" Kata ku dan menekankan di bagian "Gila". Aku memang jahat,tapi dia duluan yang memulai.
"Maaf,emosi gue gabisa di kontrol. Soalnya dia udah bawa-bawa drum!" Kata Justin yang masih kesal dengan averill
"Diemin aja,btw lo gapapa kan?" Kata ku dan melihat ke arahnya.
"Gapapa kok,eh cie sekarang malah perhatian banget ke gue" kata Justin dan senyum-senyum ke arah ku
"Gak boleh ya? Yaudah" kata ku dan mulai menekuk muka ku. Dia memang paling bisa membuat ekspresi ku berubah-rubah
"Boleh kok sayang" kata Justin dan menyolek dagu ku.
OH GOD. Pasti aku Blushing,muka ku panas! Aku langsung pergi dari Justin
**
Di Tenda,kali ini aku mengecek handphone ku. Aku menemukan foto ku dan Justin di taman tadi. Muka dia sangat imut disini. Dan ada foto candid Justin pada saat ia sedang menganga. OH GOSH ITU LUCU SEKALI. Eh kim,kau kenapa? Kok bisa memuji Justin? Biasanya kau selalu mengatai nya. Apakah yang di katakan dad itu benar? Masa iya aku suka sama Justin? Pertanyaan itu selalu mutar di kepala ku. Ya Tuhan! Mengapa aku bisa begini? Oke kalau begitu aku harus berhati-hati dengan Justin.
To Be Continue.
--
Maafkan aku karena slow update,aku lagi stuck dan buat yang request one shots aku juga sedang stuck. Maaf yaa</3
Btw Mohon maaf lahir dan bathin ya! THR nya jangan lupa kawan,Vomments aja cukup kok
#LebaranEdisiTelat
KAMU SEDANG MEMBACA
You [Sequel To:Junior]
FanfictionBerawal dari reuni orang tua nya,Kimberly Hoodne bertemu seorang laki-laki bernama Justin Irwin. Apakah yang terjadi selanjutnya? Copyright ©2014 // FourHemmings