Hari Ini

22 6 0
                                    

Kuteduhkan rindu pada setitik elegi puisi yang mulai kutulis kembali.

Jari-jemari kembali menari dan tak kuasa jika harus berhenti.

Sembari menepi aku mengerti diri bukan lagi untuk berdamai kembali.

Terusik, tak lagi ku rasa berhenti sudah menjadi sebuah arti.

Kini,

Kutitipkan salamku bersamaan dengan rembulan pagi yang menunggu surya kembali.

Lebih dari hari ini,

Tak henti nadiku bercerita menikmati sendiri.

Tak lagi kuhapus inchi yang sejak dari hari lalu menjadi garis jarak rasaku ini.

Lalu embun pagi ini menusuk dengan dinginnya tepat di ulu hati.

Sungguh perpisahan yang tak bisa dipungkiri,

Sesaat aku melihatmu berlari,

Menepi,

Hingga hari ini.

Didy D Aditya

Yogyakarta, 27 Juli 2018

15.51

IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang