Episod 9

43 11 0
                                    

     Taehyung POV

Akhirnya airell mau membantuku, aku sangat bahagia. Namun saat dia bertanya,"bagaimana cara dia membantuku." aku sangat bingung menjawabnya.

Aku sendiri tidak tau bagaimana cara aku bisa kembali, yang aku tau anak indigo yang bisa buat aku kembali. Aku mengingat masa kecil ku.

Flashback

"Kakek" aku memanggil kakek sambil terus berlari menuju ke arahnya.

"Ini cucu kesayangan kakek" aku sambil di pangku oleh kakek ku.

"Kakek kapan datang?" tanya ku

"Baru saja, memangnya kenapa hmm? Apa kau merindukan kakek?" tanya kakek kepada ku

"Iya sanga, sangat rindu"

"Dasar manja, besok kalo udah besar jangan manja lagi."

"Aku gak mau besar"

"Lah kenapa?"

"Nanti kalo udah besar aku putus cinta, teyus patah hati gimana?" kakek mencubit hidungku dengan gemas.

"Cinta itu bisa membantumu dalam keadaan apapun."

"Kenapa begitu?" tanya ku penasaran.

"Karena cinta sejati lah yang bisa mengalahkan hal apapun, menurut mitos cinta sejati itu bisa membuat hal yang tidak mungkin jadi mungkin." jawab kakek ku

"Hal yang tidak mungkin itu apa? Lagian kan itu masih mitos."

"Kamu bakal ngerti suatu saat."

Flashback off

"Cinta" jawab ku tiba-tiba dan membuat airell bingung dengan apa yang aku katakan.

"Cinta, maksudnya" tanya airell

"Gua inget dulu waktu gua umur 5 tahun kakek pernah bilang, cinta sejati dapat mengalahkan segalanya dan bisa membantuku."

"Iya, tapi siapa orang yang mencintai lu?"

"Kalo soal cinta mah gampang, semua wanita di kampus jatuh cinta sama gua." jawab ku dengan bangga.

"Eleh songong."

"Biarin wleee, gua emang bener kok."

"Gak, itu gak bener."

"Apanya yang gak bener, jelas-jelas para wanita tuh kalo liat gua pada klepek-klepek."

"Itu hanya cinta biasa, karena mereka mencintaimu bukan karena hati melainkan hanya karena wajah, dan harta doang. Jadi cinta itu bukan cinta yang tulus, bukan cinta yang sejati." jlebbb kata-kata airell langsung menusuk di dalam usus eh hati ding.

"Ya terus?"

"Terus apanya?"

"Gua harus gimana?"

"Ya gak tau"

"Rell"

"Hmm"

"Gimana caranya?"

"Gak tau, eh tapi lo mungkin punya kekasih?"

"Hooh punya, tapi dia aja gak pernah dateng ke rumah sakit buat sekedar jenguk."

"Mungkin dia sibuk."

"Mungkin saja."

"Ayo" airell manarik tangan ku.

"Kemana?" tanya ku

"Ketemu kekasih lu" jawab airell

"Ha? Sekarang?" tanya ku

"Gak, tunggu lo di kubur baru kita kesana."

"Njirrr gua dah mati kalo gitu"

"Ya makanya sekarang bego"

"Iya, iya" aku mengikuti airell, hingga akhirnya kita sampai di kampus.

"Loh kenapa kita ke kampus?" tanya ku

"Mau nyari sampah, ya mau cari pacar lo lah."

"Pacar gua gak kuliah di kampus ini."

"Kanapa lo gak bilang?"

"Lo sendiri kenapa gak nanya?"

"Arrrggg" desah airell frustasi

"Sabar-sabar" bisik ku di samping telinga airell

"Diem lo!!!, sebaiknya kita pulang dulu untuk saat ini."

"Baik lah" aku hanya mengikuti perkataan airell

Kami hanya berjalan dalam diam, dan aku memikirkan perkataan airell bahwa wanita-wanita yang dekat dengan ku, yang bilang mencintaiku itu hanya sekedar omongan. Lalu bagaimana dengan kekasihku, apa dia juga hanya mencintai harta ku?, memang aku suka bermain wanita tapi aku juga punya kekasih dan dia tau tentang kelaluan ku, kenapa dia masih bertahan jadi kekasih ku?, itu berarti dia mencintaiku bukan harta ku.
Aihhh ini sungguh rumit bagiku.

Jangan lupa vote and comment nya ya :))

You can see me [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang