Prolog

7.7K 417 3
                                    

"Ayahanda, Naru ingin meminta sesuatu dari ayahanda" ujar Naruto sambil menundukkan kepala tak berani menatap mata ayahnya, "apa itu Naruto?" Tanya Minato karena merasa aneh dengan tingkah laku putrinya itu.

"Naru ingin pergi ke bumi" jawabnya dengan mantap, sedangkan Minato terkejut bukan main saat mendengarnya "tapi kenapa Naru? Katakan pada ayah apa alasannya!" Tanya Minato berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kewibawaannya.

"Naru ingin belajar mandiri ayahanda, lagi pula Naru ingin melihat hal-hal yang baru dan Naru ingin belajar dari pengalaman Naru di bumi" jawab Naruto dengan mata yang penuh tekad, melihat itu tak ayal membuatnya bangga di dalam hatinya mendengar dan melihat tekad putrinya tersebut.

"Baiklah, ayah akan memberimu ijin. Tapi," Naruto hampir saja jingkrak kesenangan tapi harus ditahannya saat ayahnya memberikan jeda saat berbicara " tapi apa ayahanda?" Tanyanya tak sabaran.

"Tapi kau harus mengalahkan ayah dalam pertandingan satu lawan satu, bagaimana?" Mendengar itu sontak membuatnya membelalakkan matanya sambil menatap wajah ayahnya dengan tatapan tidak percaya, tapi karena tekadnya untuk pergi ke bumi tanpa pikir panjang ia langsung mengiyakan tantangan tersebut dengan mantap.
.
.
.
"Pergi kau unggas! Hus...hus...hus" usir Naruto kepada pria berambut raven itu dengan tangan seperti mengusir hewan.

"Hn" hanya itu yang dapat dikatakan pria yang baru saja ia temui itu, yang entah kenapa selalu mengikutinya seperti anak ayam yang mengikuti induknya.
.
.
.
Pria berambut raven itu memperhatikan Naruto yang sedang bertarung dengan beberapa orang bandit, masing-masing tangannya memegang pedang dan dengan gerakan yang gemulai dia membunuh para bandit itu tanpa berkedip. Kejadian dihadapannya membuat pria itu mendecak kagum pada gadis itu, dan saat gadis itu telah membunuh semua bandit itu, ia langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung mengikuti gadis itu.

Sedangkan Naruto, ia sudah menyadari ada seseorang yang terus mengikutinya sejak ia membunuh para bandit itu. Dan langsung saja ia menyuruh orang yang mengikutinya keluar dari persembunyiannya dan saat orang itu keluar, matanya bertemu dengan mata onix yang tajam.

"Mau apa kau?" Tanya Naruto dengan suara yang berbahaya, sedangkan pria dihadapannya ini hanya mengendikkan bahu acuh dan berjalan ke arah Naruto dengan tatapan datarnya. Dan saat ia telah sampai dihadapan Naruto, pria itu langsung mencium bau Naruto "seorang gadis membunuh para bandit seorang diri tanpa berkedip, menarik" ucap pria itu yang membuat Naruto sontak mundur dua langkah dari pria itu "siapa kau!? Dan apa maumu!?" Tanya Naruto dengan suara yang naik satu oktaf.

"Hn, dobe" ucap pria itu yang sukses memancing emosinya.
.
.
.
"Aku Naruto, namamu siapa teme?" Tanya Naruto saat mereka duduk di padang rumput dengan kunang-kunang di sekitar mereka, mata sejernih safir itu memandang ke arah pria yang duduk disampingnya sambil melihat kearah bulan purnama malam ini.

"Marga?" Bukannya menjawab pria itu malah bertanya kepada Naruto, dan Naruto yang tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaanya langsung mendecak sebal "jawab pertanyaanku yang tadi teme! Kau ini, orang bertanya kepadamu itu kau harus menjawabnya bukan malah bertanya lagi!".

"Hn, Uchiha Sasuke" jawab Sasuke dengan tenang sambil memperhatikan wajah Naruto yang berubah terkejut saat mengetahui namanya, "Uchiha!?... Kau pangeran kedua kerajaan bulan!?" Tanya Naruto dengan ekspresi terkejut yang dimata Sasuke sangat imut.

"Hn"

"Pantas saja matamu dapat berubah menjadi merah"

"Hn, jawab pertanyaanku yang tadi"

"Pertanyaan yang mana?... Oh yang itu!" Ucap Naruto sambil mengetukkan tangan kanannya yang terkepal ke telapak tangan kirinya saat ia ingat pertanyaan Sasuke kepadanya, setelahnya Naruto memandang kearah Sasuke "kau benar-benar ingin tau?"

"Hn"

"Ok, baiklah... Aku Namikaze Uzumaki Naruto putri dari dewa matahari dan dewi rubah berekor sembilan" ucap Naruto dengan tersenyum manis dan mengeluarkan ekornya yang berjumlah sembilan dan telinga rubahnya, Sasuke yang mendengar itu hanya bertampang datar seperti biasanya namun dalam hatinya ia harus menahan untuk tidak menyerang Naruto karena saat ini Naruto terlihat sangat seksi dengan ekor dan telinga rubahnya.
.
.
.
"Ku-nii" seru Naruto sambil memeluk Kurama saat kakaknya itu datang menemuinya, mengabaikan pria dibelakangnya dengan aura membunuh.

Sedangkan Kurama ia langsung menatap tajam kearah pria dibelakang adik kecilnya yang manis ini "hm, pangeran kedua dari kerajaan bulan" ucap Kurama dengan mata yang masih menatap Sasuke tajam, walau ia tau pria dibelakang adiknya adalah pangeran kerajaan bulan ia tetap mengeluarkan aura tidak bersahabat untuk si Raven.
.
.
.
"Aku mencintaimu, Naruto"
.
.
.
"Jangan pergi, Naru"
.
.
.
Hai semuanya... Aku balik lagi nih, tapi dengan genre berbeda... Aku minta maaf kalau ada kata-kata yang salah...

Jangan lupa vote terus yaaaa....

My Kitsune Hime (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang