Chapter 2

4K 275 4
                                    

Cerita ini aku buat berdasarkan imajinasiku sebatas, kalau ada yang berkenan aku minta maaf.

Rate: T

SasufemNaru

Fantasi, petualangan, romance, dan sedikit baper.

Naruto belong Masashi Kishimoto.

.
.
.
.
.

7 tahun kemudian~

Sebenarnya waktu di tempat dewa dan manusia itu sangatlah berbeda, karena satu tahun di alam dewa maka 10 tahun waktu di bumi. Jadi 17 tahun di alam dewa sama dengan 170 tahun di bumi, semenjak jamuan makan siang bersama kerajaan tetangga saat Naruto berusia sepuluh tahun itu, kini Naruto memiliki beberapa orang sahabat salah satunya adalah Hinata putri dari dewa awan, Ino putri dari dewa air, Temari putri dari dewa tanah, dan Tenten putri dari dewa keadilan.

Naruto yang saat ini sedang duduk seiza di dalam kamarnya sambil meminum teh hijaunya dengan nikmat dan dengan gerakan yang anggun, sedangkan pikirannya kembali berkelana tentang pembicaraannya dengan sahabatnya.

~ On Flashback ~

"Sudah lama sekali kita tidak seperti ini ya, kalau tidak salah enam bulan yang lalu?" Ujar Naruto membuka pembicaraannya dengan sahabatnya yang kini mereka sedang duduk di taman depan pavilium Naruto, dan kenapa mereka bisa ada di sana? Jawabannya adalah Naruto mengundang sahabatnya itu untuk datang dengan alasan melepas rindu karena sudah lama tidak bertemu.

"Iya, kau benar Naru! Untungnya kau mengundang kami untuk datang" ucap Tenten yang membuat kernyitan heran pada Naruto.

"Kau benar cepol, aku sangat senang karena kau mengundang kami kesini" ujar Ino menambahkan.

"Memangnya ada apa, sampai kalian merasa beruntung aku mengundang kalian kemari?" Tanya Naruto yang akhirnya mengeluarkan pertanyaan dari kepalanya.

"Karena kami harus di suruh membantu menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan kerajaan" jawab Temari mewakili ketiga sahabatnya itu.

"I..i..itu be...benar Naru-chan, ter... terkadang kami di... diperintahkan me...mengatur se...sesuatu yang ber...hubungan dengan bu...bumi" timpal Hinata yang masih berbicara dengan gugup.

"Heeh~ bumi ya?" Ucap Naruto yang membuat kernyitan bingung pada keempat sahabatnya.

"Naru, kau mengatakan itu seolah-olah kau tidak pernah pergi selain dari kerajaan matahari ini saja" tanya Ino karena cukup heran dengan nada yang digunakan Naruto dalam berbicara, bukan tanpa sebab mereka akan tau detik itu juga jika ada yang menjanggal pada sahabat rubah mereka ini.

Bahkan jika dia menampilkan wajah datar atau polos sekalipun mereka akan tau kejanggalan yang ada pada sahabat rubah mereka ini.

" Um, itu memang benar, aku tidak pernah pergi keluar dari kerajaan matahari ini. Bahkan jika aku ingin pergi ke kerajaan tetangga sekalipun aku harus dijaga dengan seratus orang penjaga dewa, dan akan sangat susah jika aku ingin pergi keluar dari kerajaan ini" jawab Naruto dengan helaan sedih di akhir kalimatnya.

"Bagaimana bisa raja Minato seperti itu padamu!?" Pekik Tenten sambil memegang kedua bahu Naruto dan memandang matanya secara intensif.

"Itu wajar, Tenten" ujar Ino yang mampu membuat semuanya menatap kearahnya.

"Apa? Itu memang wajar, mengingat Naruto merupakan putri kesayangan semua orang yang ada di kerajaan matahari, akan sangat susah jika sesuatu hal yang buruk menimpamu Naru" jawabnya sambil menatap mata Naruto serius.

My Kitsune Hime (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang