1.3

2.1K 310 18
                                    

Pagi ini lebih heboh daripada pagi sebelumnya.

Kali ini Rose yang hilang.

Gawat.

Habis dikasih tau sama jiho, June langsung jatuhin makanannya.

"JANGAN BECANDA JIHO PLEASE" June udah berdiri, mukanya berubah jadi serius.

"gue gak bercanda june" jiho lebih serius.

June berdecak kesal, "lo udah cari kemana?" tanyanya.

"udah ke semuanya, kamar, pondok-pondok, pinggir pantai, gedung," habis itu jiho menggeleng.

"we can't find her" lirih jiho.

Sejak eunha hilang, june udah jaga banget sama rose. Rose udah dijadiin prioritas utama june, bahkan daripada june sendiri. June lebih rela dia sendiri yang hilang daripada rose.

Dan kalau udah begini, June gak bisa ngapa-ngapain lagi.

Sekarang, June duduk di pantai, disampingnya, mingyu nepuk-nepuk bahunya.

"AARGGH!!" June menjambak rambutnya frustasi. Mingyu jelas takut.

Dia gak pernah liat june semarah ini. "Tenang june, tenang"

"Kenapa gyu?! Kenapa harus rose?!" emosi june, tangannya meraih kerah mingyu.

"Udah june, tenang" mingyu gemetaran, melepas tangan june dari bajunya.

Tiba-tiba june langsung berdiri, jalan kearah eunwoo yang lagi ngomong sama jaehyun.

"BAJI*GAN!" June langsung meninju rahang eunwoo sampai bengkok. Gak peduli tangannya yang udah membiru. "KENAPA HARUS ROSE?!" June gak mau berhenti. Dia terus-terusan ninju eunwoo. Sekarang sebagian muka eunwoo udah hancur.

Mingyu langsung lari, mau nahan june.

Bahkan semua temannya udah nahan dia.

Gini nih kalo udah urusan sama rose. Susah lur.

"UDAH JUNE WOY SADAR!" Mingyu nampar pipi june. June berhenti. Mengatur nafasnya.

June natap muka eunwoo, terus meringis kecil. June menghela nafasnya.

"Gue keterlaluan, maaf"

Eunwoo meraba mukanya yang udah hancur sebelah. Kemudian mengangguk.

"Gue turut sedih sama rose, lo mesti sabar. Udah ya, gue ke bengkel dulu" Eunwoo pergi.

Jaehyun kagum. Kalo dia digituin pasti udah ngebalas.

----------------

Sebenarnya disana gak ada bengkel. Jadi eunwoo ke chaeyeon, bengkel pribadinya.

Chaeyeon lagi duduk di salah satu pondok yang ngadap ke pantai, nenangin pikiran.

"chaey" panggil eunwoo.

Chaeyeon noleh dan langsung shock liat muka eunwoo. Dia reflek nutup mulutnya.

"Lo kenapa, woo?" paniknya dan langsung menghampiri eunwoo.

"Kena bogem june, hehe" cengir eunwoo.

Chaeyeon meringis, "Yaudah sini gue benerin" Chaeyeon ngajak eunwoo ke pondok tadi, ngambil kotak perkakas khusus eunwoo.

Kalo ditanya dapatnya darimana, Chaeyeon juga gak tau. Dia nemu aja disini. Kebetulan chaeyeon juga tertarik sama bidang mesin-mesinan. Biarpun dia cewek.

"Yah, kalo gini harus ganti muka lo" kata chaeyeon waktu meriksa muka eunwoo yang sebelah hancur.

"Kabel-kabel nya udah keliatan ini terus baut-bautnya banyak yang hilang" lanjut chaeyeon lagi.

"Si june serem banget dah bogemannya," chaeyeon meringis, tangannya masih membolak-balik muka eunwoo. "Okay, let's start" tangannya udah mulai ngambil kotak perkakas.

"Lah mur yang ukuran 3.5 habis? eh tunggu deh-" tangannya mengorek-ngorek isi kotak. Tiba-tiba mukanya berubah cerah waktu tau yang dicarinya ternyata masih ada.

"Untung ada woo, tinggal satu tapinya, jangan bonyok lagi deh" tangannya ngambil obeng dan baut, mulai 'operasi wajah' eunwoo.

"Lo tuh ya, kalo mulai bonyok nyusahin, apalagi yang kemaren itu tuh, tangan lo sampe copot, udah kayak jungkook" celotehnya.

Eunwoo daritadi cuma liatin chaeyeon yang ngoceh sendiri, sambil senyum. Walaupun sebenarnya bisa dibilang eunwoo benci sama chaeyeon karena mengganggu rencananya, tapi di satu sisi eunwoo senang liat chaeyeon yang masih peduli sama dia, disaat yang lain malah mencurigai dia. Yah, eunwoo beruntung punya chaeyeon.

"apaan sih lo malah senyum-senyum" celetuk chaeyeon ditengah 'operasi'.

"cerewet banget sih lo" eunwoo nyengir, terus tangannya nyubit hidung mancung chaeyeon. abis gemes.

aduh, meleleh

"dih, biarin" singkat chaeyeon, sok cuek, padahal mah udah mau pingsan.

Karena kata orang, cerewet tandanya peduli. hehe.

Monsters +97line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang