pre-story (last)

1.7K 241 14
                                    

Cuma aja, Mina gak tau kebenarannya.

2 jam yang lalu.

Chaeyeon yang bangun pertama, bukan Mina. Sama kayak Mina, cewek itu juga keheranan, dan sama sekali gak ingat kenapa dia bisa ada di sini bareng teman-temannya yang berpenampilan seram

Ini kan, bukan halloween.

Belum lagi badannya yang kerasa lebih ringan dan kaku, bahkan kulitnya keras, mirip plastik.

Chaeyeon coba berdiri, dan susah banget. Dia belum biasa sama badan plastik gini. Kena angin dikit, langsung oyong.

Cewek itu mutusin buat keliling pantai itu, mana tau ada petunjuk gimana bisa mereka ada di sini dengan keadaan begini.

Chaeyeon baru nyadar kalo jalannya itu lambaaat banget, soalnya anginnya lagi lumayang kencang.

Sebenarnya nggak sih, cuma sepoi-sepoi gitu, tapi kalian gak bakalan ngerti sampe kalian punya badan plastik kayak Chaeyeon.

Sampe Chaeyeon nemuin satu gedung lama ang kayaknya gudang. Soalnya isinya ada banyak peralatan-peralatan untuk masak, tangga, bahkan linggis dan gergaji yang Chaeyeon gak tau gunanya apa.

Dan di ujung ruangan, ada peti kayu yang bikin Chaeyeon penasaran, jadi dia langsung ke sana dan buka petinya. Untung gak dikunci!

"Uhuk uhuk," Chaeyeon batuk, soalnya banyak banget debunya begitu dibuka.

Chaeyeon ngibas-ngibasin tangannya, biar debunya hilang.

Ternyata isi peti itu kosong. Baru aja Chaeyeon mau nutup petinya, ternyata ada selembar kertas di dasar peti.

Chaeyeon langsung ambil, dan baca.

"Maaf, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Maaf saya tidak memberi tau kalian sebelumnya, saya minta maaf. Benar-benar minta maaf. Mungkin percobaan saya telah merubah bentuk kalian, dan mengirim kalian ke sini. Maaf"

"Kalian tidak perlu berusaha untuk keluar dari tempat ini, percuma saja. Memang di bagian depan ada gerbang, tapi jika kalian menempuh jalan keluar melewati gerbang itu, kalian hanya akan bisa kembali lagi ke sini. Silahkan coba jika tidak percaya '

"Maka dari itu, saya akan memberi tau cara agar kalian bisa keluar dari sini, dari tempat ini, dan kembali ke kehidupan kalian yang normal"

Chaeyeon berdehem, membersihkan kerongkongan, bersiap untuk bagian terpenting.

"Darah, dan mati. Dua kata. Untuk bisa pergi dari sini, kalian harus merenggang nyawa, dengan mengeluarkan darah. Biarpun kalian kehilangan nyawa di sini, tapi kalian akan kembali hidup di kehidupan normal kalian"

"Yang harus dilakukan adalah mati, dengan darah"

Chaeyeon terperangah, "anjir..." gumamnya.

Biarpun tadi dia udah baca isi suratnya dengan suara lantang, Chaeyeon masih belum terlalu ngerti isi suratnya. Dia cuma ngerti soal darah, dan mati.

Cewek itu jalan mondar mandir, bingung harus gimana.

Chaeyeon duduk di samping petinya, "AW!" jeritnya. Pinggir peti yang besinya keluar ngegores lengan Chaeyeon. Tapi bukannya beradarah, Chaeyeon cuma dapat goresan agak dalam di lengan plastik-lilinnya.

Disinilah Chaeyeon sadar, kalo dia gak punya darah sama sekali.

Dan itu artinya, "gue gak bisa balik ke kehidupan normal lagi..." gumam Chaeyeon.

"Gimana dong..." Chaeyeon panik, dia harus gimana?

Tiba-tiba aja niat jahat Chaeyeon muncul. Dia memang sempat mikir dua kali buat ngelakuin ini, tapi "gue gak mau tinggal di sini sendirian" gumamnya.

Cewek itu langsung cari kertas sama pulpen di gudang itu, terus nulis. Nulis sesuatu yang bikin teman-temannya gak bakalan mau balik. Mereka gak bakalan mau ninggalin Chaeyeon sendiri di sini.

Dia nulis surat ini buat Mina. Dia tau, diantara teman-temannya itu Mina yang paling normal, dan mereka semua cuma mau percaya omongan Mina.

Chaeyeon benar-benar bingung, dia harus ngorbanin satu orang temannya untuk jadi tersangka. Chaeyeon gak tau kenapa, tapi dia harus.

Habis mikir beberapa menit, cewek itu balik nulis.

"sincerely, Eunwoo" senyumnya.

Chaeyeon keluar dari gudang, dan balik ke pingir pantai tadi, dimana teman-temannya belum ada yang sadar.

Kecuali Eunwoo.

Iya, Eunwoo. Mina bukan orang kedua yang bangun, tapi orang ketiga. Eunwoo orang kedua.

Cowok itu kebangun gara-gara suara ribut Chaeyeon waktu nyoba berdiri tadi, dan Eunwoo ngikutin Chaeyeon sampe ke gudang, dengerin Chaeyeon baca isi kertas itu, dan dengerin semua ocehan Chaeyeon pas dia nulis surat palsu itu, dan tau kalau Chaeyeon pakai nama Eunwoo di surat itu.

Sebelum dia balik ke tempatnya duluan sebelum Chaeyeon balik.

Eunwoo tau semuanya.

Chaeyeon naruh surat itu di paha Mina yang masih pingsan. Habis itu dia jalan ke tempatnya di samping Eunwoo, dan balik 'pingsan' lagi.

"Pintar, Chaeyeon" bisik Eunwoo dengan mata tertutup.


"Ini dimana..."

Bagus, Mina bangun.

Monsters +97line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang