Coming Home

639 80 6
                                    

Jaebum dan Jinyoung akhirnya melakukan rekaman. Setelah mendapatkan sedikitnya hasil dari suara Jinyoung yang belajar menyanyikan lagunya, Jinyoung pun diminta mencoba untuk melakukan rekaman dengannya. Youngjae membantu Jinyoung yang agak kebingungan bagaimana cara menyanyikannya, diikuti dengan Jackson dan Jaebum sendiri.

"Cobalah menyanyikannya agak tinggi." Jinyoung mengangguk dan mencobanya di depan Jaebum.

"Itu bagus, Cuma kurasa sebaiknya tidak terlalu tinggi." Youngjae ikut memberikan saran.

"Kenapa?"

"Suara rendah Jinyoung-hyung kan yang dibutuhkan? Kalau tinggi, suara Jaebum-hyung akan ditimpa oleh suaranya. Terkecuali Jaebum-hyung menyanyi menyesuaikan suara Jinyoung-hyung." Jaebum menyentuh dagunya sebelum mengangguk setuju.

"Baiklah, kurangi sedikit." Jinyoung mengangguk dan mencobanya sekali lagi. "Bagus. Cobalah bernyanyi begitu."

Jinyoung kembali ke ruang rekaman. Dengan keringat mengalir di pelipisnya, Mark dkk bisa melihat Jinyoung berusaha keras. Selain agar tidak merepotkan, sekaligus memenuhi harapan kakak angkatnya.

Setelah mendapat bagian yang diinginkan Jaebum, Mark dan Jackson membantu Jinyoung menyanyikan bagian yang menurut Jinyoung menyulitkannya. Walaupun awalnya Mark ragu karena dirinya tidak pandai mengajari orang, Jinyoung membuatnya dengan mudah mengajarinya tanpa dirinya sadari. Mark mengajarinya seolah dia-lah yang lebih unggul dibandingkan Jinyoung. Anggota baru mereka yang cukup antusias dalam membuat lagu yang dibuat khusus untuknya dan Jaebum ini pun membuat Mark dan yang lain jadi ikut bersemangat dalam lagu Jaebum yang lainnya. Mark dan Jackson pun mulai berlatih menari ketika Jaebum dan Jinyoung sedang melakukan rekaman.

"Jinyoung-ah, yang ini kita lakukan bersama."

"Baik." Dengan suara tegang dan tercekat, Jaebum tahu bahwa Jinyoung gugup ketika melakukannya. Dirinya berusaha keras agar bisa melakukan yang terbaik untuknya.

Youngjae mengangguk-angguk senang ketika Jaebum dan Jinyoung berhasil menyanyikan lagu yang pertama kalinya dinyanyikan oleh Jinyoung, yang memiliki suara berat lebih dari mereka berdua.

"Kau yang membuat liriknya, Jaebum-ah?" Tanya Mark ketika Jinyoung dibantu Youngjae di dalam ruang rekaman. Jaebum mendongak.

"Jinyoung membantuku sedikit." Mark mengerjap terkejut.

"Benarkah?" Jaebum tersenyum kecil.

"Lirik buatannya lumayan cocok dengan nada lagunya..." Mark mengerjap ketika Jaebum terlihat malu-malu ketika membicarakannya.

"Kau sudah punya judulnya?" Jaebum mengerjap.

"Jinyoung yang membuatnya pula." Mark dan Jaebum sama-sama memasang ekspresi bingung pertama kali.

"Hm? Kenapa kalian berwajah seolah melihat hantu?" Keduanya menoleh ketika melihat Jackson mengatakannya sambil masuk ke dalam ruang klub mereka dan melepas jaket tebalnya.

"Tidak," ucap Mark.

"Bukan apa-apa." Tambah Jaebum yang masih memasang ekspresi bingung.

"Lalu apa judulnya?"

"Coming Home." Keduanya menoleh bersamaan ketika mendengar suara Youngjae yang berada di dekat mereka. Lelaki itu kini sedang melingkarkan sebuah headset besar di lehernya. "Itulah yang kulihat di kertas yang digunakan Jinyoung-hyung di dalam." Mark dan Jaebum menoleh, ketika Jinyoung berusaha menyanyikannya berulang kali, mulutnya melebar, membuka dan menutup berulang kali seolah Jinyoung sedang berusaha menemukan yang pas untuk dinyanyikan dalam lagunya.

"Judul yang bagus." Ucap Jackson kini mendekati Jaebum dan Mark yang masih memasang ekspresi terkejut. "Ada apa sih?" Tanya Jackson yang akhirnya penasaran mengapa keduanya seolah tidak percaya.

"Kau tahu bahwa Jaebum jarang menyetujui judul buatan kita di lagu-lagu yang kita nyanyikan bersama bukan?" Jackson melirik Youngjae sebelum mengangguk. Jaebum kini hanya memandangi papan yang berisikan beragam tombol khusus untuk merekam dan tiga buah layar yang memperlihatkan hasil rekaman itu. "Jarang sekali dia menyetujui judul buatan kita..."

"Ah! Makanya kau terkejut bahwa Jaebum langsung menyetujui judul buatan Jinyoung?" Mark mengangguk. Youngjae kini ikut mengerjap menyadarinya. Ketiganya menoleh pada Jaebum yang memandangi Jinyoung di dalam dengan rona merah menghiasi pipinya. "Jangan bilang kau punya perasaan pada..."

"Berisik." Ucap Jaebum mencoba menghentikan Jackson yang menerka-nerka dengan ekspresi penuh keisengan di wajahnya.

"Yah, Jinyoung juga adik kesayangan kita seperti Youngjae sih." Ucapan Mark tak membuat rona merah di pipi Jaebum menghilang.

"Lalu bagaimana dengan Youngjae-ah!"

"Eeehhh?? Kenapa jadi bawa-bawa aku??" Youngjae jadi panik ketika Jackson menyebut namanya.

"Bukankah kau dan Jaebum sangat dekaatt???" Ucap Jackson sembari menggodanya.

"Jaebum-hyung memang baik hati kok!" Ucapan Youngjae semakin memerahkan rona merah di sekitar pipi Jaebum.

"Kapan kau akan bergerak, Im Jaebum!"

"Aku tak mengerti apa maksudmu." Jaebum mengalihkan pandangannya.

"Aku tidak dengar yang satu itu Jaebum. Katakan dengan keras!"

Jinyoung mendesah pelan ketika berhasil mendapatkan yang dinginkannya. Dirinya mendongak dan melihat di seberang kacanya sudah asyik dengan Jackson yang menarik Youngjae mendekat pada Jaebum. Sekaligus rona merah yang menghiasi pipi keduanya. Salahku memang pergi sendirian tanpamu yang belum mengenal sekolah dan lingkungan rumah barumu hanya untuk melihat Youngjae. Jinyoung teringat akan ucapan Jaebum ketika dirinya dikejar oleh sang kakak angkat untuk memintanya kembali ke rumah dan menjelaskan mengapa Jaebum meninggalkannya pergi ke sekolah duluan. Youngjae adalah orang yang spesial baginya. Jinyoung mendesah lagi. Youngjae memang polos dan menyenangkan. Jinyoung mendongak lagi. Sudah pasti Jaebum-hyung menyukai lelaki yang sepertinya. Jinyoung melirik pada kertas berisikan tulisannya untuk lagu yang Jaebum ingin dinyanyikan dengannya. Jinyoung meraih kertas itu. Apakah aku bisa menjadi orang yang spesial baginya juga, sebelum aku pergi?

Jaebum yang berhasil melawan Jackson mendongak ke arah kaca dimana Jinyoung berada. Lelaki itu menatap kertas berisikan lirik dengan tatapan sedih dan kesepian, sebelum akhirnya mengembalikan kertas itu ke tempatnya. Jaebum melihatnya mengambil nafas dan mengeluarkannya perlahan, seperti prajurit siap menghadapi perang. Tanpa sadar lelaki muda itu menoleh padanya dan pandangan keduanya bertemu. Jinyoung memberikan tanda bahwa dia siap, yang anehnya membuat Jaebum mengerti bahwa Jinyoung berusaha yang terbaik untuknya. Jaebum mengangguk dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan rekaman lagunya dengan Jinyoung.

Between Us - You and Me // JJProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang