-:9:-

142 30 1
                                    

Sugawara POV.

Udara dingin ini membuatku susah bernafas, rasa nya sangat sulit untuk menggerak tubuh ku, sebenar nya apa yg terjadi?. Rasa nya aku ingin bertanya pada Daichi yang sedang menarik tangan ku, bahkan dari belakang tubuh nya pun aku bisa tau kalau dia sedang gelisa.

Aku menahan lengan nya dengan paksa, "Hey, aku lelah Daichi!" dia menatapku dengan intens, "Kau lelah? atau kedinginan?" tanya nya sambil masih terus menatapku, "Kedua nya, dan kepalaku mulai pusing" aku Menggenggam lengan baju nya, dan menyenderkan kepalaku ke bahu nya, "Biarkan seperti ini, sebentar saja" aku bergumam. Daichi menutupi ku dengan sayap nya, 'Hangat' pikirku.

"Suga, Kau percaya pada ku kan?" Tanya Daichi, ah kepala ku sangat pusing sekarang, "Ya, aku percaya padamu" kenapa dia bertanya begitu?. Dengan tiba-tiba Daichi menarik tubuhku dan mengangkat ku seperti pengantin baru, "Apa-apaan? Turunkan aku!" Aku sedikit memberontak, "Diam dan percayalah padaku" Nada suara Daichi tiba-tiba terasa sedikit menyeramkan,aku berhenti memberontak dan menggenggam baju yang dia kenakan.

"Jika kita jatuh aku tidak akan memaafkan mu!" ucapku sambil sedikit berteriak, "Ya tenang saja kita tidak akan jatuh" balas nya dengan santai.

Sugawara POV end

Yukio POV

Butiran-butiran salju yang berjatuhan membuat suhu menjadi dingin, tubuh ku sulit di gerakan dan nafas ku berat, apa aku sudah terkena radang dingin?  sial, jam berapa sekarang? aku melirik jam tangan ku, 10:12AM.

Aku mendekat ke arah Natsune yang dari tadi berjalan di depan ku, seperti nya dia sedang memikirkan sesuatu, Apa mereka tidak merasakan dingin? pikir ku sambil menatap Oikawa dan Natsune bergantian. Ah mungkin sistem kekebalan tubuh mereka sudah meningkat akibat percobaan-percobaan yang di lakukan peneliti pada mereka.

Aku menahan tangan Oikawa, "Kepala ku pusing" entah kenapa kurasa aku benar-benar sudah percaya pada mereka, sampai aku berani berucap seperti itu. "Ah, kau pasti kedinginan, tapi kita tidak memiliki selimut, apa kau bisa menahan dingin nya sebentar lagi? Kita hampir sampai" Oikawa menjawab sambil menatap ku khawatir, "Ya, kurasa aku bisa" aku membalas tatapan nya dengan tenang, padahal rasa nya sangat berat hanya untuk membuka mata.

"Oi! Trashkawa!" Suara teriakan dari belakang membuat kami bertiga menoleh, pemuda dengan ekor dan telinga serigala berlari ke arah kami, ah aku kenal dia Iwaizumi Hajime kan?.

Pandangan ku sedikit mengabur,
mungkin ini efek dari suhu dingin ini.
kedekap tubuhku dengan erat, rasa dingin nya seolah-olah menusuk-nusuk kulit ku.

"Iwa-chan, berhenti memanggilku begitu!" Oikawa berbicara sambil menghentak-hentakan kaki nya ke lantai, "Hal yang sama juga berlaku pada mu Trashkawa" Iwaizumi membalas dengan santai ucapan oikawa, "Kau kedinginan kan? Aku mendapatkan selimut dalam perjalanan kemari, jadi aku membawa nya" Iwaizumi memberikan selimut itu pada ku, 'Ah rasa nya hangat', "Terima kasih" aku tersenyum ke arah nya sambil memeluk selimut itu.

"Bukan nya itu Bokuto dan Konoha?" Ucap Natsune sambil menunjuk tiga orang yang sedang berlari, ke arah kami, "Hiro, ini gawat kita harus cepat,". Suara panik Konoha membuat aku tersentak, Apa yang terjadi?

To be continue.....

𝕄𝕦𝕥𝕒𝕟 • 𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang