-:3:-

157 29 3
                                    


Akaashi POV

Aku menatap dokumen di tangan ku, membaca dengan seksama tulisan yang ada di kertas itu. menurut ku dari pada mutan aku akan lebih menyebut mereka hybrid, karna menurut ku mereka hanya mempunyai bagian dari dna binatang di tubuh mereka, dan itu menurut ku bukan hal yang terlalu mengerikan. 'Ini akan mengerikan jika mereka mempunyai kekuatan atau kemampuan lain yang mereka sembunyikan dari para peneliti' pikir ku sambil membaca lembaran  di tangan ku.

Name code :  F4 [ Owl ]
Name           :  Bokuto Koutaro
Age               :  18
Gender        : Male
Height         : 185,3 cm
Weight        :78.3 kg
——————————————————

Name code   : N1 [ Cat ]
Name             : Kuroo tetsurou
Age                 : 18
Gender          : Male
Height           : 188 cm
Weight          :75.3 kg
——————————————————

Name Code   : K11 [ Crow ]
Name             : Tsukishima kei
Age                 : 16
Gender          : Male
Height           : 190.1 cm
Weight          : 68.4 kg

'Ini akan jadi pekerjaan yang sulit'

Akaashi POV end

Normal POV

Jam telah bernaung pada angka 12 siang. sudah waktu nya bagi para peneliti dan pengawas untuk beristirahat makan siang, mungkin jika ada di tempat kerja lain, saat makan siang adalah saat untuk berbagi cerita pada teman sekantor.

Namun tidak di sini, waktu makan siang mungkin adalah jam yang paling tidak para pengawas dan peneliti tunggu, bagaimana tidak. Mereka harus makan bersama dengan raungan kesakitan para kelinci percobaan yang baru mendapat suntik dna tambahan, bahkan tidak jarang pada peneliti san pengawas ketakutan dengan kelinci percobaan yg mengamuk saat akan di suntik.

Raungan demi raungan terdengar di tempat itu, raungan kesakitan dan raungan putus asa bercampur menjadi satu, jika boleh jujur ini adalah suara paling mengerikan yang pernah Yukio dengar, rasa nya ingin menutup telinga dengan rapat sampai tidak bisa mendengar apa pun.

Tidak jarang tangisan terdengar di sela-sela raungan itu, membuat beberapa penjaga dan pengawas yang belum terbiasa merasa iba pada makhluk-makhluk itu. Satu menit saja rasa nya sangat berat di sini, raungan yang menyayat hari orang yang mendengar nya, itu pun jika orang itu punya hati.

Yukio, dan yang lain nya mencoba untuk mengabaikan suara-suara itu, sangat sulit rasa nya melewati sangkar-sangkar para makhluk itu di letakan. Namun tiba-tiba Akaashi berhenti di sebuah sangkar.

[F4]
[ Bokuto koutaro ]
[Owl]

Sugawara yang menyadari Akaashi berhenti berjalan pun menoleh, menatap Akaashi yang tampak sedang fokus pada Objek yang dia lihat. Sugawara berjalan ke arah Akaashi, "Akaashi? Apa yang kau sedang perhatikan?" Tanya Sugawara saat sampai di samping Akaasih dan ikut menatap sangkar di depan nya.

Dalam sangkar itu dapat mereka lihat seorang pemuda yang memiliki raut wajah mirip burung hantu, mungkin itu karena dna burung hantu di tubuh nya atau, mungkin memang sudah bawaan lahir? ya itu tidak terlalu penting sebenar nya.

Pemuda di dalam sangkar itu tampak tenang, bahkan terlihat seperti dia tidak merasa sakit sedikit pun, padahal Teman-teman nya sedang meraung-raung kesakitan, "apa dia belum di suntik?" Tanya sugawara heran, "Dia, sudah di suntik"Jawab Akaashi atas pertanyaan yang sebnar nya tidak di ajukan untuk dia.

"Ah," Sugawara melihat tablet di tangan Akaashi, dia dapat melihat profil pemuda yang sedang mereka lihat sekarang, dan di profil itu dapat di lihat bahwa pemuda ini..

"Dia satu-satunya dna burung hantu yang selamat" Pernyataan yang di ucapkan Akaashi itu membuat Sugawara shock bahkan dia tidak bisa berkata-kata lagi, perasaan nya campur aduk, antara sedih, kasihan, iba dan lain nya.

"Apa yang sebenar nya pemerintah inginkan dari penelitian ini".

TO BE CONTINUE...

𝕄𝕦𝕥𝕒𝕟 • 𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang