~:15:~

147 22 3
                                    

Setelah aku memerintahkan kami untuk pergi dari tempat ini, dengan cepat semua menyetujui hal itu, tentu saja mereka tau apa yang sedang terjadi, Hiro bukan hanya kuat, tapi dia di cintai oleh makhluk yang memberikan nya kekuatan. Bukan rahasia umum lagi kalau Hiro dan Hibura di berikan kekuatan oleh iblis, bukan seperti mereka yang lahir dari dna hewan di bumi.

Hibura dengan cepat membuat sepasang sayap yang terbuat dari api di punggung nya, Api yang berasal dari tubuh Phoenix dapat di golongkan menjadi api penghancur dan api penyembuh, dan seperti nya sekarang Hibura sedang menggunakan api penyembuh karna luka-luka kecil yang Hiro peroleh menjadi sembuh.

Para manusia yang bukan mutan segera di gendong oleh beberapa orang yang memiliki bulu yang lebat di tubuh nya agar mereka tidak merasakan dingin nya salju yang semakin padat memenuhi lantai yang mereka injak.

Hiro sendiri memilih untuk di gendong oleh Hibura karena dia belum terlalu bisa mengendalikan kekuatan nya.

Hiro tidak mengerti, Hibura di berikan kekuatan dari iblis tapi entah kenapa Hibura yang di hadapan nya sekarang memiliki dna Phoenix. Tapi untuk sekarang mereka harus lari dari tempat ini.

Dinding tinggi yang menjadi jeruji bagi para mutan semakin terlihat, hujan salju yang masih terus turun tidak membuat mereka menurunkan kecepatan nya, walau sedikit sulit bagi mereka yang tidak bisa tebang.

Semakin dekat, dan semakin dekat, senyum puas mulai terukir di wajah Hiro. senyuman yang tidak di buat-buat seperti sebelum nya.

Tapi tidak mungkin para pemerintah membiarkan kelinci percobaan mereka kabur kan?

Di atas dinding tinggi itu puluhan tentara bersenjata lengkap mulai membidik Hiro dan rombongan nya.

Hiro POV

Aku melepaskan diri dari gendongan Hibura dan terbang menggunakan sayap ku sendiri, aku tidak tau apa yang harus ku lakukan tapi tubuh ini bergerak sendiri seolah mempunyai tuan lain.

Di harapan ku sekarang ada beberapa tentara dengan persenjataan lengkap yang mengincar ku tapi seperti nya mereka tidak berniat menembak ku.

"kenapa kalian tidak menembak ku?." seperti biasa ku gunakan nada dingin dan mengeluarkan hawa pembunuh.
mereka tidak menjawab dan itu sedikit membuat ku kesal, namun rasa kesal itu berubah menjadi rasa takut. Tubuh ku mulai bergetar melihat orang yang baru saja melompat dari atas dinding itu.

Seorang dengan tanduk dan sayap yang sama seperti ku, hanya ada satu orang yang memiliki nya dan itu sudah pasti 'DIA'.

Tanduk dan sayap ku mulai kembali mencair menjadi darah dan terbang menuju pria yang melompat tadi. terbang mengelilingi pria itu seperti peliharaan yang telah berpisah dengan tuan nya begitu lama.

Darah mulai mengalir keluar seperti air mata dari mata ku, membuat pandangan ku sedikit buram, satu hal yang aku tau pasti, sekarang pasti mata ku telah berubah warna menjadi hitam dengan merah, mata yang sama dengan yang sedang menatap ku dari kejauhan.

ku langkah kan kaki ku dengan perlahan ke arah nya, tapi lama kelamaan langkah kaki yang tadi nya pelan mulai menjadi cepat hingga tanpa di Sangka aku sudah berdiri di hadapan pria itu.

"K-koios-sama." itu kata terakhir yang aku ucapkan sebelum pandangan ku mengelap.

--bersambung--

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝕄𝕦𝕥𝕒𝕟 • 𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang