Sejak bertemu di acara reuni Elfira dan Mira semakin akrab. Dulu mereka hanya kakak kelas dan adik kelas sebatas kenal melalui olimpiade biologi dan karya tulis ilmiah. Dulu obrolan mereka seputar pengolahan sampah, budidaya jamur, cara membuat inovasi untuk masyarakat sekarang berubah menjadi obrolan seputar masalah cara menjadi pengusaha yang sukses.
"Jadi mbak, papa itu belum percaya gitu sama Mas Rama. Secara dia kuliah aja terbengkalai, apalagi mimpin usahanya papa."
"Iya juga ya. Hidup kenyataan bukan macam tokoh di novel ya? Lulus kuliah langsung jadi CEO." Balas Fira.
"Iya mbak. Gak sama kayak novel dan FTV. Semoga aja Mas Rama cepet dapat penganti mantannya itu."
"Mir, kalau aku jadi istrinya Rama kamu setuju gak?"
"Hah, serius mbak?"
"Serius."
"Mbak aku boleh tanya?"
"Iya apa?"
"Dulu aku pernah dengar gosip mbak suka sama Mas Rama, itu benar ya?"
"Emang bener."
"Sampai sekarang?"
"Ya gitu deh."
"Gimana caranya mempertahankan perasaan sih mbak?"
Aneh sekali. Elfira menyukai Rama sejak SMA jika lulus SMA sudah lima tahun berarti bisa jadi Elfira memendam rasa selama tujuh tahun kan? Anak lahir tujuh tahun lalu juga sudah masuk SD.
"Yakin aja sama gak denger omongan orang."
"Ih gak percaya."
"Ya emang gitu. Aku yakin, percaya diri, dan gak gampang terhasut."
"Ih masak sih mbak?"
"Iya. Saat lihat story Instagram kakakmu aku cuma bisa berdoa dan yakin kalau akhirnya dia jodoh aku."
"Ih so sweet. Aku sih setuju aja. Tapi bagaimana ngeyakinin Mas Rama?"
"Tenang nanti aku ada caranya, walau agak gila. Jangan terkejut ya."
Tingkah ajaib Elfira ternyata masih berkembang dan menjalar sampai sekarang. Saat pemilihan ketua OSIS di SMA dulu sampai berkampanye di atas atap sekolah daripada memberikan traktiran untuk teman-teman, menurutnya traktiran adalah sogokan. Mengecat genteng sekolah dengan tulisan 'pilih Elfira'.
"Mbak Fira gak bakal nekat kayak zaman ngecet genteng sekolah kan?"
Elfira tertawa. "Masih inget juga kamu. Aku dihukum tahu abis itu. Setelah keterima jadi ketua OSIS aku harus ngecat ulang itu genteng. Ya karena malu, aku minta tolong Mas Elang. Dia ngecat hari Minggu."
Elang hanya berjarak dua tahun dengan Elfira. Tapi karena lumayan bandel dan sulit menerima pelajaran Elang masuk SD di usia tujuh tahun, dan Elfira enam tahun, usia yang kurang tapi dia mampu. Kalau Parama dan Miranda berjarak satu tahun, dulu saat Elang kelas tiga, Elfira dan Rama kelas dua, sedangkan Miranda kelas satu di sekolah SMA yang sama. Adik Rama tersebut tinggal menunggu setahun lagi untuk merampungkan gelar dokternya.
Anggarwati28
Entah setan mana yang merasuki Elfira, dia tetap bertahan di rumah Miranda sampai makan siang tiba. Ikut duduk dan menikmati hidangan santap siang bersama Rama, Miranda dan ibu Rama. Sepertinya ayah Rama sedang sibuk di kantor.
"Om, kok gak makan siang di rumah ya, Tante?"
"Gak. Biasanya jam segini malah sibuk-sibuknya." Jawab ibu Rama.
"Papa kan pemimpin mbak. Jadi ya gitu ngasih contoh yang baik buat rekan kerja, relasi, dan partner." Kata Miranda.
"Anak kecil sok tahu." Rama merasa tersinggung karena ucapan adiknya. Rama hanya takut mamanya membahas dirinya yang belum rampung kuliah dan sulit move on.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elfira
RomanceMenjadi yatim piatu membuat Elfira menjadi lebih kuat. Dia harus bertahan dengan keadaan, hidup harus dijalani bukan untuk diratapi. Membuang jauh-jauh cita-cita menjadi seorang guru dan harus bekerja menghidupi adik perempuannya. Orang tuanya telah...