Rama membolak-balikkan semua file yang berada di meja rumah Elfira. Semalam Rama minta tolong agar tugas kantornya dititipkan saja ke travel perjalanan dari Surabaya ke Tulungagung. Hari ini Elfira tidak ada begitu banyak pesanan, Novita yang semalam datang juga tidak bertamu ke rumah Elfira seperti biasa.
"Ram, Rama!"
"Apa?"
"Sini bentar deh."
"Apaan?"
"Kok mukanya manyun gitu. Gak mau ya aku suruh kesini?" Kata Elfira. Ibu hamil itu berubah sensitif.
"Gak gitu kok sayang. Cuma tadi sedikit ribet aja, berkas kantor gak ketemu."
"Beneran? Bukan gak mau aku panggil kan?"
"Gak sayang. Ada apa?"
"Cicipin deh!"
"Apa ini?"
"Kacang hijau udah aku masak tadi. Nanti temenin anter ke warung sama toko ya."
"Iya. Memang mau bikin berapa botol kok masak sebanyak ini?"
"Hari ini 100. Cokelatnya 50."
"Sebanyak itu?"
"Ih gak banyak Ram. Biasanya juga sampe 300."
"Kamu gak capek?"
"Aku kan tinggal duduk sama masukin ini ke botol. Cuma kadang pinggang pegel."
"Aku bantuin."
"Makasih, tapi cicipin ini dulu."
"Manis. Bentar aku beresin berkas dulu. Nanti aku balik lagi." Rama kembali ke meja ruang tamu dan membereskan kekacauan yang dibuatnya. Berkas berserakan, kalau tidak dibereskan nanti Elfira akan turun tangan. Rama tidak mau istrinya bertambah repot dengan kedatangannya. Setelah selesai Rama kembali ke dapur dan menemukan Elfira yang naik kursi untuk mengambil sesuatu.
"Ya Alloh Fir. Bahaya. Turun!" Kenapa sih wanita ini tidak berhenti membuat jantungnya ketar ketir.
"Ambil apa?"
"Botol di sana, yang dibungkus plastik hitam."
"Apa lagi?"
"Itu kotak foamnya sekalian."
"Udah?"
"Iya."
"Besok-besok jangan naik lagi ya? Bahaya. Panggil aku aja."
"Tuntutan. Biasa sendiri sih."
"Sekarang kan ada aku."
"Kamu repot."
"Kalau kamu panggil aku tinggal kerjaan aku, sayang."
"Aku takut ganggu."
Sabar, Rama! Harus sabar menghadapi ibu hamil ini.
Rama memilih mengikuti istrinya mengisi botol kosong dengan jus kacang hijau dan jus cokelat. Malas berdebat, lagi pula kata Bu Bidan, istrinya tidak boleh stress dan emosinya harus dikendalikan. Tinggi tekanan darah bisa membuat keguguran dan hal buruk lainnya.
"Kamu jual jus apa aja?"
"Banyak. Cuma hari ini lagi pengen buat ini. AW!" Elfira mengaduh dan memegangi perutnya.
Rama bangkit dan beranjak dari duduknya. "Sakit lagi?"
"Aduh, kayaknya dia ngajak istirahat deh. Kamu masukin ke botol sendiri bisa?"
"Bisa."
Elfira masih duduk di kursi makan dengan bersandar dan mengelus perutnya.
"Ya Alloh, Nak. Mama masih mau kerja. Abis ini kita istirahat ya?" Elfira mengajak anaknya berkomunikasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elfira
RomanceMenjadi yatim piatu membuat Elfira menjadi lebih kuat. Dia harus bertahan dengan keadaan, hidup harus dijalani bukan untuk diratapi. Membuang jauh-jauh cita-cita menjadi seorang guru dan harus bekerja menghidupi adik perempuannya. Orang tuanya telah...