Music: L.O.V.E
L is for the way you look at me
O is for the only one I see
V is very, very extraordinary
E is even more than anyone that you adore canLirik lagu Nat King Cole mengudara di penjuru rumah baru Elfira. Rumah baru yang didapatkan dengan harga cukup murah. Rumah yang menjadi jaminan bank, rumah yang cukup besar dengan harga lelang. Berkat Nurman suami sepupunya dia bisa mendapatkan rumah ini, tinggal mengurus surat-surat, memasang listrik, membeli perabotan, dan koneksi internet.
"Wah gila ibu hamil satu ini. Belanja sebanyak ini."
"Ih apanya yang banyak? Baru juga kasur sama peralatan dapur."
"Banyak tahu, siapa yang nganter tadi?"
"Kasurnya tukang mebel. Tadi aku naik taksi online juga."
"Buat apa belanja alat masak sebanyak ini?" Tanya Novi yang melihat ada banyak alat masak, kompor gas biasa, kompor gas dengan api besar, penanak nasi, penggorengan, panci, dengan ukuran kecil dan besar.
"Besok aku mau ngadain syukuran. Beli rumah kok gak buat syukuran."
"Kan bisa pinjem alat masak aku aja." Novi sedikit berteriak membuat anak dalam dekapannya tersentak. Anaknya sedang tertidur.
"Mau usaha katering. Gak mungkin pake punyamu. Nanti kalau rusak gimana?"
"Oh, mau katering. Okelah kalau gitu."
"Bantuin aku cari pekerja ya?"
"Aku merekomendasikan diri aku sendiri. Lumayan buat nambah uang jajan anak."
"Ih maunya. Inget suami udah kaya."
"Rama juga udah kaya. Tapi Elfira tetap kerja." Kata Novi mengingatkan.
"Mulai lagi deh."
"Ya masih cinta gitu. Buktinya tuh foto Rama di kamar kamu." Novi sudah melihat kamar Elfira yang terpajang foto Rama dan sepupunya saat menikah.
"Oh yang itu. Ya biar anakku nanti lahirnya kalau gak kayak Rama ya kayak aku."
"Masih percaya aja mitos dari Mbah Uti."
Ya, kata Mbah Uti, nenek Elfira dari ayahnya pernah berkata ketika dirinya masih kecil bahwa memasang foto seseorang di kamar ibu hamil maka anaknya akan menyerupai orang tersebut.
"Rama emang bapaknya kali."
"Iye. Bih sebel juga ngadepin Elfira yang bawel."
"Tau ah. Besok bantuin buat nasi kotak dianter ke tetangga ya?"
"Siap, sepupuku yang cantik."
"Uh makasih Novi yang lumayan cantik."
"Ih mulai deh." Novita sedikit bersyukur Elfira tidak m
"Novita!"
"Apaan?"
"Bidan yang murah mana ya? Mau periksa."
"Oh iya hamil berapa bulan ya kira-kira kamu?"
"Kayaknya dua bulan. Makanya minta rekomendasi bidan yang bagus disini ya."
"Wah, apa kata Rama kalau bininya periksa di bidan? Rama kan kaya banget."
"Aku gak mau lebay kayak orang-orang gitu. Periksa ke dokter iya kalau deket, kalau jauh belum antrinya. Bidan dekat sini mana ya?"
"Entah. Lagian rumah kita juga lumayan jauh. Nanti deh kalau pulang dari sini aku lihat praktek bidan aku kabarin."
"Sip."
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfira
RomantikMenjadi yatim piatu membuat Elfira menjadi lebih kuat. Dia harus bertahan dengan keadaan, hidup harus dijalani bukan untuk diratapi. Membuang jauh-jauh cita-cita menjadi seorang guru dan harus bekerja menghidupi adik perempuannya. Orang tuanya telah...