SPOILER

1.8K 105 7
                                    

"Baby!"

Elfira terdiam.

"Sayang!"

Elfira membisu.

"Honey!"

Elfira masih terdiam.

Apa-apaan Si Rama pakai manggil dengan serentetan panggilan sayang yang tidak mempan untuk Elfira. Ih, sok manis seminggu ini kemana aja Bang? Istrinya dianggurin, udah macam batu aja diem. Sekarang sok-sokan pakai panggilan sayang. Alah pret.

"Pretty!"

"My Love!"

"My Sunshine!"

"Angel!"

"Sayangnya Rama hadap sini dong dikit!"

Elfira memiringkan tubuhnya ke arah Rama yang sedari tadi memang dia punggungi. Sudah malam dan memang sudah pantas untuk mengistirahatkan badan. Rasanya kaki juga sangat pegal ingin rasanya pakai minyak urut kalau saja rasa mual tidak melanda kala mencium bau aneh macam minyak urut. Elfira juga heran, anaknya sebentar lagi lahir tapi mual masih saja tersisa.

Sekarang Rama sudah dengan jelas melihat wajah Elfira, pria itu mencoba memberikan senyum terbaiknya dan siap memeluk istrinya.

"Ram, ini udah malem. Aku capek dari siang sampai malam bujuk kamu buat makan mulu, ngecek barang habis di toko, ngurus usaha sama Novita yang aku tinggal. Udah ya gak usah sok manis. Aku mau tidur." Sirna sudah harapannya bagaikan bunga yang layu sebelum mekar. Bayangan memeluk mesra istri gagal total.

Cukup disini dulu Spoiler ya.....

Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Berikan saya semangat untuk menulis cerita ini...

ElfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang