15

2.4K 359 20
                                    

"handukan dulu sini, nanti dingin."

mas dongho udah shirtless dan gue masih ganyangka kalo tadi yang ngeramasin plus ngesabunin gue itu dia, suami gue.

"aku aja masih kerasa geli yang tadi mas. masaiya mau ngeringin badan masih kamu juga yang ngelakuin?" keluh gue.

"harus dibiasain, kalo aku maunya mandi tiap hari bareng kamu gimana?"

DUAAAAAR.





tadi mas dongho udah pake piyama warna navy nya. gue udah pake lingerie warna peach. bener - bener contrast.

"sini sayang disisirin dulu rambutnya biar ga kusut."

gue ngangguk.

gue agak kagok juga karena ini pertama kalinya gue dimanja sama cowok. maksudnya, hal - hal kecil yang biasanya gue lakuin sendiri jadi dilakuin sama mas dongho.

"nyaman - nyaman ya rol sama aku," celetuk mas dongho tiba - tiba.

"baru juga sehari mas haha," jawab gue sambil terkekeh.

"semoga aja cepet jadi. gasabar mau dipanggil ayah," mas dongho naro sisir di nakas.

gue tegang. mau ngapain nih?

"cepet jadi apa?"

"anak kita."

terus mas dongho meluk gue dari belakang. mencium tengkuk gue sambil meraba bagian tubuh depan gue.

"rolanda, balik badan," suruh mas dongho.

"gamau mas, aku belum siap," lirih gue.

"gaada kata siap atau engga, aku cuma mau kamu balik badan."

gue nurut dan melihat mata mas dongho yang sayu tapi terlihat menginginkan sesuatu.

"kita harus ngelakuinnya malam ini. buat mamah dan bunda kita senang."

gue melihat ke segala arah ga nentu karena grogi. mas dongho ngebuka semua pakaiannya sekarang.

"buat aku senang, nanti aku bakal buat kamu lebih senang."

pasrah dunia dan akhirat.

Mas Dongho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang