24

1.9K 322 7
                                    

"Kenapa mas Aron?"

"Kamu lagi berantem sama Dongho?"

"Engga kok, baik - baik aja. Kenapa gitu?"

"Hm.. tapi janji jangan jadi pikiran buat kamu ya. Biar asi anak kamu bagus terus."

"Buruan mas kenapa???"

"Dia deket sama kepala bagian bandara luar kota. Aku juga bingung kok Dongho bisa - bisanya padahal udah punya kamu?"



Rasanya hari ini ga nafsu makan.

Pikiran negatif gue mulai muncul.

Bunda dan Mamah vidcall tapi ga gue angkat. Semuanya khawatir. Cantika pun tidak terlihat senyumnya hari ini.

Mas Dongho, maksud kamu apa?



Suara pintu kamar terbuka pelan - pelan. Mas Dongho pulang lalu melepas seragamnya cepat - cepat. Gue masih membelakangi dia sampai akhirnya gue dipeluk dari belakang.

"Capek banget ya kamu sampe ketiduran?" tanya Mas Dongho dengan suara seduktifnya.

"Udah sana bebersih dulu. Kalo udah makan langsung tidur, kalo belum makan ada lauk di meja makan."

Mas Dongho diam tapi badannya perlahan menjauh dari gue. Dia menuju kamar mandi dan hanya terdengar suara percikan shower.



"Kamu marah sama aku Rol?"

Gue menggeleng.

"Jangan bohong."

Lalu gue menatap mata suami gue itu dengan nanar. Gue sedih banget atas laporan dari mas Aron tadi.

"Kamu udah bosen sama aku apa gimana? Seharusnya awal pernikahan itu masih manis - manis aja. Tapi kamu udah nakal," jawab gue dengan jelas.

"Aku ga nakal sayang. Kata siapa aku bosen? Aku kan cinta banget ke kamu," kilah mas Dongho.

"Terus tadi kamu ngapain deket - deket sama siapa namanya? Kaeun?"

Mas Dongho kaget. Bola matanya seperti hampir keluar.

"Kamu.. tau darimana?"

Gue cuma menyingkap selimut dan memilih mogok ngomong sama mas Dongho.











































Biar dia mikir.

Mas Dongho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang