-: GIRL CRUSH :-

8. The Anxiety Without Her Existence

Seulgi telah tau siapa sebenarnya Irene. Gadis itu mengeceknya melalui internet dan mendapatkan informasi bahwa Bae Irene adalah putri semata wayang dari Bae Jong-Ok, pemilik Choego Corps. Tidak heran bila wanita berambut ungu itu mengendarai Audi mewah keluaran terbaru kemana-mana. Seorang miliuner ternyata. Seulgi sedikit tercengang mengetahuinya.

Sebenarnya untuk melihat orang dari kelas atas di Choego bukanlah sesuatu yang tidak biasa, bahkan bisa jadi adalah hal yang teramat wajar. Seperti semua anggota G-Crush yang Seulgi ketahui adalah anak orang kaya yang punya kekayaan melimpah. Sebab itu tak heran bila mereka sangatlah arogan. Tapi, Bae Irene? Rasanya tidak demikian menurutnya.

Fakta lainnya adalah Seulgi dan Wendy juga bukan dari kalangan kelas bawah, keluarganya sendiri masih sanggup membiayainya sampai lulus di Choego tetapi berkat bakat-bakatnya, ia bisa memilih program beasiswa untuk berhemat. Itu juga adalah apa yang Wendy dan teman-temannya yang lain lakukan. Mereka jauh lebih rendah hati dibanding dengan mereka yang siap merogoh kocek besar supaya bisa masuk kelas eksklusif dan asrama elit.

"Kenapa? Kau berkecil hati sekarang?" tanya Wendy saat dirinya melihat Seulgi sedang memandang ragu pada ponsel di genggamannya. Wendy bisa mengintip di ponsel Seulgi terpampang profil Irene.

Seulgi menggeleng pelan, "Tidak. Aku hanya heran, kenapa kami bisa bertemu." ujarnya dengan tampang polos.

Wendy tergelak, tak bisa menahan geli di perutnya akibat jawaban Seulgi. Sahabatnya itu baru saja mengenal seorang putri pengusaha yang masuk dalam urutan sepuluh besar orang terkaya di Korea Selatan, dan ia hanya memikirkan tentang bagaimana takdir bisa mempertemukan keduanya. Tak dapat dipercaya, Seulgi bahkan tidak memikirkan dampak yang akan ia terima setelah dekat dengan Irene.

"Kukira kau sedang memikirkan bagaimana caranya supaya kalian bisa kabur dari Korea, dan menikah di suatu tempat seperti Belanda atau California." canda Wendy.

Seulgi menaikkan sebelah alisnya, "Kau tidak menyarankanku untuk pergi ke Kanada?"

"Tidak. Aku tidak mau Kanada tercemar dengan drama cintamu bersama Irene." sungut Wendy, memilih berjalan lebih dulu untuk memasuki kelas pagi mereka dan meninggalkan Seulgi yang masih asyik membaca beberapa artikel tentang Irene.

Tidak banyak yang media ketahui tentang Irene di internet. Hanya ada informasi bahwa Irene di masa sekolahnya dulu sudah debut sebagai seorang penari sejak usia belia. Kemudian ia beralih menjadi seorang koreografer dan melanjutkan studinya di luar negeri selama beberapa tahun. Setelah itu, tak ada kabar lagi dari Irene. Dia bahkan tak mempunyai akun media sosial seperti public figure lainnya.

Namun media memperkirakan bahwa Irene akan menjadi penerus pemimpin produksi industri hiburan yang dibangun oleh kedua orang tuanya dan tidak terjun langsung menjadi selebritis.