Normal POV
Akhirnya Darren dan Ziyi membantu Xinchun dan lainnya tentang masalah teror itu, sudah 2 minggu mereka di ganggu, seperti jatuh dari tangga toko, kena siram air genangan oleh mobil dan apapun, bahkan semua target selama 2 minggu ini yang kena adalah Junyi.
Sisanya mereka tidak kena sama sekali hanya Junyi, jadi Xinchun terus ada di samping Junyi. Sedangkan Wenjun untuk sementara tidak menemani FT semuanya di lempar ke Justin/? Ya untung saja Wenjun memberitau dulu seperti apa kerjanya dia baru Justin bisa melakukannya.
"Sudah aku cari, sama sekali bukan salah kepala agensi yang Bingbing tempatin" ucap Jeffrey, Wenjun hanya menghela nafasnya pelan. Ya sekarang dia, Jeffrey, Quanzhe dan Zeren yang mencari tau penyebab semuanya ini.
"Bahkan, aku dan Zeren sudah memantau kamera cctv di rumah Ziyi, sama sekali tidak ada yang aneh dan curiga" ucap Quanzhe
"Apa kita sudahi saja dulu, tuan sudah 5 hari gak tidur" ucap Zeren
"Benar, istirahatlah, matamu benar benar kayak panda sudah" Jeffrey menepuk bahu Wenjun, ia hanya menghela nafas lalu pergi ke kamar untuk beristirahat.
"Hei aku dapat pesan dari Chengcheng, katanya dia dapat orang mencurigakan mengikuti Xinchun dan Junyi" ucap Zeren
"Xinchun tidak merasakannya kalau dia di ikutin?"
"Kami berdua sengaja bilang pada Xinchun untuk tidak menoleh kemana mana karena merasa di ikutin, saatnya aku akan mencari siapa orang di balik ini" ucap Quanzhe lalu mengetik ngetik komputernya itu.
Xinchun POV
Junyi minta jalan, aku mengikutinya saja, jalan kaki lihat, ramai, melihat apa yang Junyi mau dan juga aku merasakan kami berdua telah diikuti tapi aku tak mau menoleh kemana mana, ini perintah Quanzhe dan Zeren.
Jangankan di ikutin, dia sudah mempersiapkan dari awal, saat di cafe kami berdua duduk di lantai atas, Junyi ingin memesan minuman jadi dia harus turun, aku langsung kaget melihat ada oli dan sepertinya baru.
Junyi sama sekali tidak tau dan aku langsung menarik Junyi sayangnya kakiku sudah di oli jadi otomatis aku langsung jatuh.
"Gege... gege"
"Ah iya kenapa Junyi?" Aku kaget karena lamuanku, bahkan aku tidak sadar kalau aku di toko sepatu, aku langsung duduk ah jalan jalan ini membuatku pegal saja. Aku melihat Junyi memakaikan sepatu lain di kakiku.
"Ini apa ya Junyi"
"Gimana gege? Cocok cocok?" Aku menganggukkan kepala, ini bagus juga.
"Di pakai ya gege, Junyi sudah beli"
Hah! Dia beli langsung, astaga harusnya aku gak melamun sepanjang jalan.
"S- sudah beli, jangan mahal mahal belinya Junyi"
"Gege sudah nyelamatin Junyi waktu di cafe, ayo kita beli baju" Junyi langsung menarikku, aku hanya ikutin dia saja, ya setidaknya dia senang sudah cukup buatku.
.
.
.
"Ini ini gimana" aku melihat Junyi dengan topi lalu dengan celana kodok, aku hanya tertawa pelan melihatnya, ia lucu sekali."Cocok sekali Junyi, tapi kalau menurutmu kurang, kamu bisa mencari yang lain" Junyi mengangguk dan ia mencari yang lain, aku hanya duduk saja sambil melihat Junyi yang sedang asik mencari pakaian yang lain.
"Gege gege ini coba pakai gege, kita beli nanti ke tempat fanmeet FT ayo ayoo" Junyi menarikku sambil memegang pakaian, aku hanya tersenyum ikutin sajalah pftt lucu sekali dia.
Setelah keluar dari toko baju kami ketempat fanmeet FT tapi kami ke backstagenya saja, sebetulnya sih pingin ikut juga cuman lebih penting menjaga Junyi, ternyata fanmeetnya sudah selesai berarti enak saja kalau lewat depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Daddy [Slow Update]
RandomThis is a story of young dad of one who decided to get help from his son's favorite teacher. Who find love along the way.