Normal POV
Semuanya hanya terdiam karena ucapan Justin, Xinchun langsung mengahlikan pembicaraan dan mengajak ngobrol Junyi, karena Junyi hampir saja dengar apa yang mereka bicarakan.
Chengcheng menaruh gelas kosong di pahanya, lalu mengambil gelas punya Xinchun lalu meminumnya, Justin hampir mau menahan Chengcheng tapi tanganny di tahan oleh Zhengting, Zhengting kasih kode ke Justin kalau Chengcheng berpura pura minum.
"Ah ini adalah minuman terenak yang pernah aku minun" ucap Chengcheng dengan seru, untungnya para pelanggan sedikit jadi urat malunya gak ada/?
Justin tak sengaja melihat pria dengan jas dan juga memakai topi, lalu pergi, Justin curiga sedikit karena seperti mengikuti mereka.
"Hei sepertinya orang itu mencurigakan" bisik Justin tapi sepertinya Zhengting tidak peduli, ia malah asik mencium pipi Justin.
"Bisakah kamu ini ish!" Justin langsung mencubit pipinya sampai Zhengting kesakitan.
"Ya, aku melihatnya, memang dari awal dia paling mencurigakan, aku sudah kirim tim Zeren juga, kita tunggu saja siapa" ucap Chengcheng
"Gege ngantuk" ucap Junyi sambil mengucek matanya itu.
"Tidurlah Junyi, kamu sudah lelah seharian, kita akan pulang kok" ucap Xinchun sambil menatap Chengcheng, ia mengangguk lalu berdiri dan menuju ke kasir untuk bayar pesanan yang mereka pesan itu.
.
.
.
"Terima kasih untuk pemotretannya Ziyi""Sama sama" ucap Ziyi, ya dia sedang ada pemotretan majalah dan di temani oleh gegenya Darren.
"Gege, ayah di rumah?" Tanya Ziyi, Darren hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Kamu tau, akhir akhir ini, ayah suka gerak, jalan sana jalan sini sudah dibilangin ntar encok" ucap Darren yang membuat Ziyi tertawa pelan, ponsel Darren pun berbunyi, ia langsung angkat.
"Kenapa gege? Ayo pulang, aku mau masak kari ayam" ucap Ziyi, Darren menoleh lalu mematikan telponnya itu.
"Ziyi, Quanzhe menemukan pelakunya, ya sebetulnya bisa jadi pelaku tapi masih mencurigakan" ucap Darren, Ziyi mengangguk lalu ia menuju ke mobil karena alangkah baiknya membicarakan seperti itu di rumah saja.
Wenjun POV
Jujur saja, sebetulnya aku masih mengantuk, tapi kalau tidur selalu berpikiran yang lain jadi kadang kebangun awal atau setiap 1 jam terbangun, aku hanya duduk sambil menonton siaran televisi kadang kuganti ganti channel tersebut.
"Sini kupijetin!" Aku melihat Quanzhe sambil membawa kursi lalu menaruh kakiku di kursi dan memijat kakiku.
"Hei hei! Tak perlu Quanzhe!"
"Tuaaan aku membawakan kue kesukaan tuan yaitu cheese cakee" Zeren menaruh kue itu di meja sebelahku.
"Kalian ini kenapa, aku gak minta apa apa hadeh" aku hanya menghela nafas saja melihat ulah mereka.
"Tak perlu seperti itu, sama sekali tidak bisa tidur harus di pijat biar bisa tidur"
"Tuan pokoknya relaks, nikmati saja kue dan juga teh hangatnya ya" aku hanya tersenyum kecil lalu memakan kue serta menyeruput teh pelan.
"Junyi pulang!!!" Aku melihat anakku berlari mendekatiku, aku memeluknya sekaligus mengelus kepalanya.
"Mau kue? Ayah punya nih"
"Ayah, Junyi mau tidur, bolehkah?"
"Tentu saja boleh, kamu sudah seharian disana, tidurlah" ia langsung lari kekamar, sedangkan aku melihat mereka berempat langsung duduk di sebrangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Daddy [Slow Update]
AcakThis is a story of young dad of one who decided to get help from his son's favorite teacher. Who find love along the way.