16

254 24 1
                                    

Normal POV

Kondisi mereka masih makan, kecuali Wenjun, dia memang lega karena mereka berdua di antar oleh ayahnya Ziyi, tapi sejak ia mengingat ekpresi Xinchun saat bertemu dengan ayah Ziyi dia agak sedikit khawatir.

"Ge? Kenapa?" Tanya Justin, Wenjun hanya menggelengkan kepalanya itu, ia keluar untuk mencari udara segar.

"Kenapa? Apa ada sesuatu?" Tanya Zhengting, Justin hanya menaikkan kedua bahunya itu.

Wenjun segera mengirim pesan ke Xinchun, ia takut kalau terjadi apa apa nantinya.

"Xinchun, kamu sudah sampai?" -Wenjun

Ia duduk sambil melihat laut, sekali kali melihat ponselnya lagi apakah ada pesan baru atau tidak.

Kling! Suara ponsel berbunyi, Wenjun langsung mengecek ponsel tersebut.

"Maaf, aku menginap di tempat ibuku dulu, aku bawa Junyi sebentar ya, tidak lama kok" -Xinchun

Wenjun pun lega melihatnya, ia masuk ke dalam restoran lagi dengan keadaan senyum sambil membuat Zhengting dan Justin makin bingung/?

Xinchun POV

...

....

....

...ngh

Dimana ini....

Aku terbangun dan melihat ada jendela di belakangku dan cerah sekali, apa ini sudah pagi atau siang... ASTAGA MANA JUNYI! Tunggu sebentar...

Aku melihat pergelangan tanganku di ikat dan aku tak bisa keluar, aku melihat sana sini sama sekali tidak ada alat tajam untuk membuka tali ini.

"Sudah bangun?" Aku mendengarkan suara dan suara jalan menuju kesini, dugaanku benar, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri...

Pelaku dari ini semua adalah ayahnya Ziyi, Junyi menangis karena lengannya di pegang kuat olehnya lalu ia mendorong Junyi ke dalam, aku langsung memeluk Junyi.

"Apakah itu caramu untuk membuat anakmu sukses, SEKALI MEREKA TAU MEREKA MENYESAL!!!" Meskipun aku ditahan oleh tali, tapi aku tidak peduli, bukan seperti ini caranya, menyandra demi anaknya, ini salah, Ziyi pasti sama sekali tidak tau kalau ayahnya bakal berbuat seperti ini.

"Itulah caraku, aku ingin menghancurkan karir Wenjun, mereka terus menerus menyedot pekerjaan anak saya! Dan cara dia dan timnya mundur adalah membawa kalian dan membunuh kalian! Saya akan mengirim surat kepadanya, selamat menikmati kurungan kalian" ia menutup pintu dengan kencang, aku melihat Junyi masih menangis, aku mengelus rambutnya dan punggungny.

Dia benar benar perlu tenang, Junyi memelukku erat karena takut karena kejadian tadi.

"Apa kita bisa pu- pulang hiks-" aku mengelap air matanya, aku mengangguk pelan. Junyi melap muka dengan bajunya, ia melihat arah jendela.

"Apa yang kamu cari Junyi?"

"Junyi ingin cari bantuan, gege tunggu disini" ucapannya membuatku kaget, aku memegang bahunya pelan, aku menggeleng gelengkan kepalaku, itu terlalu berbahaya, apalagi jika dia sudah bertemu dengan ayahnya Ziyi, lampu merah.

"Gege sudah merawat Junyi, giliran Junyi yang balas" Junyi lari, lalu membuka jendela ruangan tersebut, ada untungnya sedikit, karena jendela itu tidak di kunci, ia pergi, aku berharap dia baik baik saja...

Wenjun datanglah... kami butuh bantuanmu...

Normal POV

Posisi mereka masih tenang dan Jeffrey sedang datang ke rumah Wenjun untuk mengecek kembali apakah tuntas atau tidak mencari pelaku tersebut bersama Quanzhe.

My Stupid Daddy [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang