part 14

2.9K 266 1
                                    

Suasana pagi dimeja makan keluarga Dhiafakhri's

"Rey, Ray mana kok tumben belum turun dia"tanya Syakira

"Dia ada dikamar, wajah dia pucet banget tadi"jawab Rey lirih

"Ray sakit"tanya (namakamu) khawatir

"Kayaknya sih bun, firasat aku gak enak soalnya dari kemarin malem"jawab Rey sambil memandang wajah sang bunda

"Yaudah kalian habisin dulu yaa makanan kalian bunda mau cek keadaan Ray dulu, nanti kalau ayah udah turun terus cariin bunda kalian bilang yaa kalau bunda ada dikamar Ray"ucap (namakamu) dengan ekspresi khawatirnya yang tak bisa disembunyikan lagi

"Iya bun"setelah mendengar jawaban dari sang anak (namakamu) pun langsung menaiki tangga dan membuka kamar yang ditempati Ray

"Ray, kok kamu masuk sih katanya Rey kamu sakit"tanya (namakamu) sambil mendekati Ray yang kini telah rapi dengan seragam sekolahnya

"Ray gak papa kok Bun, bunda gak usah khawatir"jawab Ray dengan lirih

"Beneran kamu gak papa, wajah kamu pucet banget lho nak"tanya (namakamu) sambil memegang wajah pucat Ray

"Ray beneran gak papa bun, yuk kebawah pasti yang lain udah nungguin dibawah"jawab Ray sambil mengandeng tangan bundanya untuk pergi kebawah lebih tepatnya meja makan

"Kamu sakit"tanya iqbaal tegas saat ia baru saja sampai dimeja makan bersamaan dengan Ray dan (namakamu) yang juga baru saja sampai

"Enggak kok yaa, Ray gak papa"jawab Ray

"Oh"ucap Iqbaal cuek lalu mulai memasukkan makanannya kedalam mulutnya

"Kamu beneran gak papa Ray wajah kamu pucet banget lho"tanya Rey yang mulai khawatir dengan keadaan saudara kembarnya itu

"Iyalah ngapain juga aku bohong sama kamu"jawab Ray yang diakhiri dengan kekehan kecilnya

"Kalau beneran sakit tuh bilang gak usah bohong segala, entar kalau terjadi apa-apa disekolah siapa juga yang repot"ucap Iqbaal datar dan masih saja meneruskan acara makannya

Ray yang mendengar iku langsung saja terdiam ditempatnya. (Namakamu) dan anak-anaknya yang lain hanya bisa diam dan memandang wajah Ray kasihan

"Ayah udah siap sarapannya yang mau berangkat sama ayah cepetan, ayah ada meeting penting pagi ini"ucap Iqbaal kepada anak-anaknya

"Aku berangkat dulu yaa bun, jaga diri baik-baik dirumah yaa"pamit iqbaal sambil mencium puncak kepala sang istri

"Iya, kamu hati-hati"ucap (namakamu) sambil mencium punggung tangan suaminya itu

Vano, Anne, Ray dan Rey yang berniat pergi sekolah bareng sang ayah pun langsung saja pergi mengikutinya dari belakang dan tak lupa sebelum itu mereka berpamitan dulu sama sang bunda

"Bunda harap gak terjadi apa-apa sama kamu Ray"gumam (namakamu) sambil memandang punggung Ray yang kelihatan loyo saat berjalan

"Bunda, ayah kenapa sih akhir-akhir ini suka marah-marah"tanya syavira saat ia sudah menyadari bahwa sang ayah sudah pergi

"Gak kok, perasaan kamu aja kali"elak (namakamu)

"Aku juga ngrasa gitu kok Bun"ucap Syakira

"Udah ah, kalian berangkat sekolah gih udah siang ini, nanti telat lagi"ucapmu yang mencoba mengalihkan pembicaraan

"Yaudah bun kami berangkat dulu yaa"pamit Raffa sambil mencium punggung tangan sang bunda. Kira, Vira, Erlan, Rolan, dan Orlan pun melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan sang kakak

IDR FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang