part 16

3K 282 30
                                    

"Kalau bukan kamu siapa lagi yang salah, kamu mau nyalahin orang lain gitu"ucap Iqbaal dengan kasar

"Maaf"lirih (namakamu) sambil menundukkan kepalanya pasalnya Iqbaal kini tengah menatapnya dengan sangat tajam dan mereka kini sudah berada di kamar baru mereka

"Minta maaf aja terus, gak becus banget sih ngurusin anak sendiri"ucap Iqbaal dengan sinis dan (namakamu) hanya diam sambil menundukkan kepalanya tanpa berniat membalas ucapan pedas sang suami

"Kenapa diam aja, punya mulut kan"tanya Iqbaal dengan tatapan tajam

"Maaf ini memang salah aku, aku emang gak becus jagain anak-anak kita, maaf"ucap (namakamu) lirih dan jangan lupakan air matanya yang menetes dengan sendirinya

"Aku gak mau tau, telfon dokter sekarang"bentak Iqbaal dengan cukup keras dan (namakamu) pun langsung saja menelfon dokter spesialis anak yang biasanya menangani anak-anaknya saat sedang sakit

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya sang dokter pun datang, tanpa basa-basi lagi iqbaal langsung saja menggiringnya kearah kamar Ray

"Ray gak papa kok cuma kecapekan aja"ucap dokter spesialis itu setelah memeriksa keadaaan Ray

"Kamu suruh dia ngapain sampai dia bisa kayak gini"tanya Iqbaal tajam sambil mencengkeram pergelangan tangan (namakamu) lumayan keras

"Aku gak pernah suruh dia ngapa-ngapain kok"jawab (namakamu) sambil menahan ringisan yang akan keluar dari mulutnya

"Bohong kamu"bentak Iqbaal cukup keras

"Aku gak bohong baal"ucap Iqbaal sambil menatap wajah Iqbaal melas

"Dasar istri gak becus kamu"geram Iqbaal lalu ia mengangkat salah satu tangannya dan

Plak
Plak

Tamparan keras berhasil mengenai kedua pipi (namakamu). Dokter spesialis yang sedari tadi hanya mendengar pembicaraan mereka kini pun ikut andil tangan

"West bro, sabar"ucap dokter spesialis itu sambil berdiri diantara (namakamu) dengan Iqbaal

"Diam lo, gak usah ikut campur urusan keluarga gue deh"ucap Iqbaal sambil memandang wajah dokter spesialis itu tajam

"Laki-laki mana sih yang bakalan diam aja kalau ada perempuan yang dikasarin laki-laki lain"ucap dokter spesialis itu sambil memandang wajah Iqbaal tak kalah tajam

"Udah dokter Aldi saya gak papa kok"ucap (namakamu) sambil menarik ujung baju dokter spesialis anak yang bernama Aldi itu

"Saya gak akan pernah diam kalau ada laki-laki yang dengan teganya main tangan ke istrinya sendiri"ucap Aldi kepada (namakamu)

"Lo cowok kan"tanya Aldi sambil menunjuk tepat di depan wajah Iqbaal

"Maksud lo apa tanya kayak gitu"tanya Iqbaal sambil menangkis telunjuk Aldi

"Kalau lo merasa cowok lo gak seharusnya main tangan ke istri lo, dia cewek men, kekuatan dia gak sebanding dengan kita"jelas Aldi

"Gue gak peduli"ucap Iqbaal sambil melipat kedua tangannya di depan dada

"Lo pernah dengar quotes ini gak! Cewek itu ibarat boneka lo bisa mainin dia sesuka hati lo, tapi ingat cowok sejati gak akan pernah mainin yang namanya boneka. Si bisa disimpulkan kalau lo bukan cowok sejati, lo banci men"ucap Aldi sambil memandang iqbaal remeh

"Jaga yaa ucapan lo"ucap Iqbaal sambil menarik kerah baju aldi tapi langsung saja ditepis oleh aldi

"Gue bener kan, cewek itu harusnya dijaga dan dilindungi bukannya malah disakitin. Dan yang harus lo ingat suatu saat dia bakalan ninggalin lo Karna sifat kasar lo ini, jadi sebelum hal itu terjadi rubah deh sifat lo"ucap Aldi dengan santai sambil membenarkan kerah bajunya yang ditarik Iqbaal tadi

"Oh gue tau, lo sukakan sama istri gue makanya lo belain dia"ucap Iqbaal sambil memandang wajah Aldi remeh

"Dia cantik, dia baik jadi gak ada salahnya dong kalau gue suka sama dia"ucap Aldi yang terbilang sangat santai

"Bangsat lo"maki Iqbaal sambil melayangkan bogeman mentah kearah Aldi

Bugh

"Dokter Aldi anda gak papa kan"tanya (namakamu) sambil memandang Aldi yang kini tengah memegangi pipinya

"Saya gak papa kok"jawab Aldi sambil tersenyum lembut kearah (namakamu)

"Kenapa lo marah, bukannya lo gak cinta sama dia"tanya Aldi remeh

"Jangan sok tau deh lo"ketus Iqbaal

"Jagain dia sebelum gue benar-benar rebut dia dari lo"ucap aldi lalu bergegas menuju ranjang Ray sambil memasukkan peralatan dokternya yang dari tadi belum sempat ia masukkan kedalam tas

"Dia kecapekan juga banyak pikiran, dan gue rasa itu semua Karna sifat lo yang suka banget nyakitin istri lo"ucap Aldi kepada Iqbaal tapi tatapannya tetap mengarah ke arah Ray yang kini tengah tidur lelap

"Ini resep obat buat Ray, jangan lupa ditebus yaa"ucap Aldi sambil menyodorkan selembar kertas kehadapan (namakamu)

"Yang harusnya disalahin dalam hal ini itu lo bro, bukan istri lo. Lo gak pernah tau seberapa susahnya dia ngurusin anak-anak lo, ngurus satu anak aja susahnya gak ketulungan apa lagi ini dia harus ngurusin 15 anak lo, harusnya lo mikir dulu Kalau mau produksi anak. Sekiranya kasih jangka waktu yang lumayan lama, bukannya kayak gini, lihat usia mereka hanya terpaut 10-12 bulan, mikir bro ribetnya istri lo kayak gimana jangan egois jadi orang"ucap Aldi kepada Iqbaal

Dan Iqbaal hanya diam

"Ingat sekali lagi gue lihat lo sakitin istri lo jangan harap gue bakalan diam aja, gue bakal benar-benar rebut dia"sambungnya lalu bergegas pergi meninggalkan kediaman Dhiafakhri's

"Aku salah lagi yaa sama kamu"tanya Iqbaal sambil memandang punggung (namakamu) yang kali ini tengah duduk di ranjang Ray sambil mengusap lembut rambut Ray

"Menurut kamu gimana"tanya (namakamu) tanpa mengalihkan tatapannya kearah wajah pucat Ray

"Aku gak pantes yaa buat kamu"tanya Iqbaal lirih sambil berjalan mendekati sang istri

"Kata siapa"tanya (namakamu) balik tanpa menolehkan tatapannya dari wajah pucat Ray

"Jangan pernah tinggalin aku yaa, apapun yang terjadi"ucap Iqbaal sambil menarik (namakamu) kedalam pelukannya

"Aku gak janji"jawab (namakamu) lirih

"Kenapa! Kamu mau tinggalin aku! Iya!" Bentak Iqbaal sambil melepaskan pelukannya dengan (namakamu) sambil menatapnya tajam

"Bukan gitu maksud aku"ucap (namakamu) sambil memegang salah satu tangan Iqbaal

"Apa jangan-jangan kamu suka sama dokter yang tadi makanya kamu mau ninggalin aku"tuduh Iqbaal sambil menghempaskan kasar tangannya yang dipegang (namakamu)

"Enggak, bukan gitu baal"ucap (namakamu)

"Terus





















Bersambung

Maaf kalau semakin hari ceritanya makin gak nyambung dan makasih buat yang udah vote dan comment

IDR FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang