part 17

3K 297 74
                                    

"Terus mau kamu sekarang apa, hah!"bentak Iqbaal

"Kenapa sih kamu selalu selesain masalah dengan marah-marah, apa gak bisa yaa kita bicara baik-baik"tanya (namakamu) sambil memandang wajah Iqbaal geram

"Salah kamu sendiri kamu selalu aja cari gara-gara sama aku"jawab Iqbaal judes

"Salahin aja aku terus, bener kata dokter Aldi kalau kamu itu egois. Aku capek sama kamu"ucap (namakamu) lalu dia berjalan pergi meninggalkan kamar Ray

"Kamu mau kemana hah! Kita belum selesai bicara"ucap Iqbaal cukup keras tapi (namakamu) masih saja melanjutkan jalannya

"Ay...yah"lirih Ray yang mampu mengalihkan tatapan Iqbaal yang tadinya menatap punggung istrinya tajam kini ia alihkan kearah anaknya yang tengah terbaring lemah di atas ranjangnya

"Kamu kenapa nak, butuh apa biar ayah ambilin"tanya Iqbaal cemas

"Jangan marahan lagi sama bunda yah"ucap Ray lirih

"Maafin ayah nak"ucap Iqbaal sambil mengecup dahi anaknya dan tanpa ia sadari air matanya kini berhasil menetes dari pelupuk matanya

Sedangkan (namakamu) kini tengah berada disalah satu apotek untuk menebus obat yang berada didalam resep yang diberikan dokter Aldi tadi

"(Namakamu)"sapa Aldi kepada (namakamu)

"Eh dokter Aldi"sapa balik (namakamu)

"Setelah kamu selesai nebus obatnya temui saya ditaman dekat sini yaa, saya mau bicara sama kamu"pinta Aldi lembut

"Iya dokter"jawab (namakamu) sambil menganggukkan kepalanya

Setelah itu dokter Aldi pergi dari hadapannya. Setelah 10 menit dia berdiri untuk mengambil obat-obatan yang harus dikonsumsi Ray kini (namakamu) sudah mendapatkannya dan bergegas pergi untuk menemui Aldi

"Dokter Aldi"sapa (namakamu) saat ia sudah sampai disalah satu taman yang Aldi maksud tadi dan melihatnya tengah duduk disalah satu kursi taman itu

"Eh kamu, obatnya sudah"tanya Aldi sambil mempersilahkan (namakamu) duduk dan (namakamu) menganggukkan kepalanya dan duduk disamping Aldi

"Gimana masalah kamu sama suami kamu, udah selesai"tanya Aldi sambil menatap intens wajah (namakamu)

Dan (namakamu) hanya menundukkan kepalanya tanpa berniat menjawab pertanyaan Aldi

"Terkadang kita perlu kata menyerah untuk menyayangi seseorang, bukan berarti kita tidak menyayanginya lagi. Tapi kita sadar bahwa ada hal yang tak bisa dipaksakan lagi"ucap Aldi lalu menjeda ucapannya sebentar untuk mengambil nafas

"Hati gak bisa dipaksakan terus menerus untuk menyayangi dia, kalau kita udah merasa bosen atau kita udah merasa tersakiti. Lebih baik tinggalin dia dan cari kebahagiaan sesungguhnya yang mungkin bisa kamu dapatkan dari orang lain. Lihat (namakamu) kamu udah banyak tersakiti sama dia tapi kenapa kamu masih saja bertahan sama dia"sambung Aldi

Dan (namakamu) masih tetap diam

"Pasti kamu akan jawab Karna kalian saling mencintai kan! Ingat (namakamu) seseorang yang mencintaimu takkan pernah kehabisan alasan untuk terus mempertahankanmu dan takkan mencari banyak alasan untuk melepaskanmu"ucap Aldi sambil menganggkat dagu (namakamu) untuk menatap wajahnya

"Jadi kalau Iqbaal udah minta kamu buat tinggalin dia, maka tinggalin dia dan cari kebahagiaan yang lain, mungkin ini udah jalan terbaik yang telah Tuhan atur buat kehidupan kamu"sambung Aldi

"Apa aku salah buat terus mencintainya"tanya (namakamu) sambil menatap wajah Aldi sendu

"Enggak, tapi kamu harus tanya sama hati kamu apakah masih kuat untuk disakitin terus-terusan"jawab Aldi

Dan (namakamu) lagi-lagi hanya diam

"Pulang gih, udah sore. Kalau butuh aku nih alamat rumah aku kamu bisa mampir kapanpun kamu mau"ucap Aldi sambil menyodorkan kartu namanya

"Makasih atas waktunya Al"ucap (namakamu) sambil berjalan meninggalkan Aldi

"Darimana aja kamu"tanya Iqbaal tajam saat (namakamu) baru saja memasuki rumah barunya

"Habis tebus obat Ray"jawab (namakamu) acuh sambil berjalan melewati Iqbaal

"Habis tebus obat Ray atau habis ketemuan sama dokter yang menangani Ray tadi hm"tanya Iqbaal yang berusaha menyindir istrinya pasalnya tadi dia melihat (namakamu) yang sedang duduk berdua dengan dokter Aldi

"Kamu lihat"tanya (namakamu) memandang wajah Iqbaal ragu

"Iya, kenapa! Kaget!"tanya Iqbaal sambil tersenyum remeh kearah (namakamu)

"Aku kira kamu beda sama perempuan-perempuan lain di luaran sana tapi ternyata aku salah, bahkan kamu gak jauh beda dari mereka. Bitch"ucap Iqbaal yang menekan ucapan akhirnya

(Namakamu) yang cukup kaget dengan ucapan Iqbaal barusan hanya mampu menunjukkan kepalanya tanpa berniat membalas ucapan sang suami

"Kenapa diam aja hm! Betul kan ucapan aku"ucap Iqbaal sambil menekan pipi (namakamu) lumayan keras

(Namakamu) menangkis tangan Iqbaal yang menekan pipinya itu

"Udah selesai hina akunya"ucap (namakamu) sambil memandang sinis wajah Iqbaal

"Sekarang giliran aku yang keluarin semua unek-unek aku, kamu tau gak kalau aku capek harus terus-terusan ngadepin sifat kamu yang kayak gini. Kasar, egois, keras kepala, gak mau dengerin penjelasan istrinya sendiri. Sebenarnya kamu dulu itu nikahin aku karna apa sih! Kasihan, iya! Emang bener yaa kebanyakan orang bilang kalau cowok itu bisanya berjuang diawal doang, kalau udah dapetin cewek itu dia bisa mainin apa saja yang dia mau. Dan kamu salah satu dari cowok itu, jadi jangan salahin aku kalau suatu saat aku pergi tinggalin kamu karna sifat kamu ini. Betul kata Aldi adakalanya aku harus menyerah untuk terus menyayangi kamu, percuma disini aku yang berjuang sendiri untuk mempertahankan keluarga kecil kita ini, tapi kamu dengan gampangnya rusak itu semua"ucap (namakamu) yang kini tengah meneteskan air matanya

"Jangan pernah kamu bilang kalau kamu bakalan tinggalin aku (nam), sekali aja kamu bilang kayak gitu aku gak akan segan-segan habisin keluarga kamu"ancam Iqbaal

"Terserah kamu mau bilang apa, aku capek sama sifat kamu ini, aku capek kalau harus terus-terusan disiksa sama kamu kayak gini"ucap (namakamu) frustasi

"Kamu mau tinggalin aku, iya!"bentak Iqbaal sambil mencengkeram pundak (namakamu) erat

"Silahkan kamu pergi dari rumah ini tapi jangan harap kamu bisa ketemu sama anak-anak setelah ini"ucap Iqbaal sambil mendorong keluar tubuh (namakamu)

"Tapi aku ibu mereka baal, aku yang udah lahirin mereka"ucap (namakamu) tak terima atas ucapan Iqbaal barusan

"Aku gak peduli, sekarang kamu pergi dari sini"ucap Iqbaal sambil mendorong tubuh (namakamu) hingga jatuh kelantai lalu dengan teganya dia pun menutup pintu rumahnya dengan keras

"Baal, buka aku mau ketemu sama anak-anak"ucap (namakamu) sambil menggedor pintu rumahnya

Iqbaal yang berada dibalik pintu itu hanya bisa menggeram tertahan

"Oke, kalau itu mau kamu aku bakalan pergi dari sini, tapi jangan pernah kamu cari aku lagi"ucap (namakamu) lalu ia berjalan pergi meninggalkan rumahnya

Saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang dimasa lalunya dan orang itu adalah

























Bersambung

Maaf kalau gak nyambung, makasih buat yang udah vote dan makasih juga yang udah kasih saran kemarin

IDR FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang