part 19

2.8K 279 27
                                    

Setelah tak sengaja bertemu dengan Iqbaal tadi akhirnya (namakamu) langsung saja berlari ke rumah Ari yang tak jauh dari tempat kejadian tadi

"Ri"ucap (namakamu) sambil memeluk erat tubuh Ari saat ia sudah sampai dirumah Ari yang saat ini ia tempati

"Kamu kenapa lagi (nam)"tanya Ari sambil membalas pelukan (namakamu)

"Salah yaa kalau aku ngelepasin Iqbaal buat kebahagiannya"tanya (namakamu) tanpa berniat melepaskan pelukannya dengan Ari

"Maksud kamu apa"tanya Ari sambil merenggangkan pelukannya dengan (namakamu)

"Tadi aku ketemu sama Iqbaal dan aku memutuskan buat menjauh dari kehidupan Iqbaal dan anak-anak"ucap (namakamu) sambil mendongak untuk melihat wajah Ari

"Apa dengan melepas Iqbaal kamu bahagia"tanya Ari dan melepaskan pelukannya dengan (namakamu) dan (namakamu) hanya diam

"Kalau dengan melepas Iqbaal dan anak-anak kamu bisa bahagia aku bakalan dukung itu, tapi kalau emang kamu gak bahagia sebaiknya kamu kembali sama dia, walau gimanapun dia tetap suami dan anak-anak kamu (nam), jangan egois kayak gini. Pikirin nasib anak-anak kamu kedepannya, emang kamu gak kasihan yaa sama mereka masih kecil udah jadi anak broken home"ucap Ari yang mencoba menasehati (namakamu)

"Tapi ri, aku mau bikin Iqbaal berubah biar dia gak terus-terusan kayak gini, aku udah capek kalau harus disakitin terus sama dia"ucap (namakamu) lirih

"Kamu boleh menghindar dari Iqbaal tapi jangan dari anak-anak kamu, kamu gak kasihan sama mereka. Mereka masih butuh kamu bahkan sangat butuh kamu, aku gak permasalahin kok kalau kamu mau cerai dari Iqbaal, atau gak gini kamu bisa ajak anak-anak kamu tinggal disini, aku yang bakalan gantiin Iqbaal buat jadi papa buat mereka"ucap ari

"Maksud kamu apa"tanya (namakamu) sambil memandang wajah Ari penuh tanda tanya

"Gak kok, jangan pikirin omongan ngelantur aku barusan. Sekarang mendingan kamu Masakin aku gih, udah laper nih"ucap ari sambil memegang perutnya dan menunjukkan kekehan kecilnya kearah (namakamu)

"Siap komandan"ucap (namakamu) lalu berjalan meninggalkan Ari dan menuju kedapur

"Aku memang tak pernah terang-terangan mengatakan bahwa aku mencintaimu, namun aku harap sikapku dapat mengartikan bahwa aku mencintaimu bahkan sangat-sangat mencintaimu (namakamu) ku"gumam Ari sambil memandang punggung (namakamu)

Sedangkan keadaan Iqbaal setelah bertemu dengan (namakamu) tadi terlihat sangat kacau, bahkan saat bastian mengajaknya ngobrol pun Iqbaal malah menjawabnya dengan sengit

"Baal, lo kenapa bukannya seneng habis ketemu istri malah kacau kayak gini"ucap bastian

"Udah deh bas, lo jangan banyak omong sebelum gue layangin tangan gue yang mulus ini kewajah ancur lo, mendingan diam aja"ucap Iqbaal sengit

"Ck, lo ada masalah lagi yaa sama istri lo, gue kirain tadi lo udah baikan sama dia"tanya bastian sambil berdecak pelan

"Bukan urusan lo"jawab Iqbaal sinis

"Nyeselkan lo sekarang, salah sendiri gak mau dengerin ucapan gue tadi"ucap bastian santai

"Gue bilang diem ya diem"bentak Iqbaal sambil mencengkeram kerah baju bastian

"Ayah"panggil Quen pelan dan Iqbaal yang mendengar panggilan sang anak langsung saja melepaskan cengkramannya pada kerah baju bastian

"Ayah lagi ngapain tadi cama Om Bastian"tanya Quen polos

"Oh ini, ayah lagi bersihin noda di bajunya Om bastian aja kok"alibi Iqbaal

"Oh gitu yaa yah"ucap Quen sambil mengangguk-anggukkan kepalanya

IDR FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang