Masih teringat jelas betapa hangatnya pelukmu di atas motor kala itu, seolah aku adalah penopang terkuat dikala badai menerpa, itulah aku pada saat itu, bagimu atau sekedar pikiranku saja, tapi yang jelas, begitulah naluriku bermain,
Sisa hujan sore tadi masih tampak jelas membasahi jalan malam ini, malam dimana yang telah menjadi sebagian dari hari indah itu, malam yang menjadi saksi akan hangatnya pelukmu dan malam yang seolah selalu tersenyum kepada kita atas hari bahagia itu,
Kau tau? Barisan kenangan yang pernah kita lukis dibatas bumi?, biar aku saja yang merawatnya, kau jangan, sebab aku takut kau menjadi tak tentu arah, mengapa aku berani mengambil kesimpulan seperti ini untukmu?
Sebab masih terngiang jelas dikepalaku bahwa kau kalah dalam menghadapi rindu dikala cinta kita dihadang jarak, kau kalah dalam hal merindukanku, dan kau kalah dalam menjaga hubungan ini.Yang lalu biarlah berlalu,biarkan aku dan rindu yang tak mengenal malu,slalu mengingatmu walau pilu,
Yang hilang biarlah menghilang, biarkan aku dan kenang selalu menantimu menuju pulang
Dan kenangan yang slalu ada biarkan ada, walau tak kunjung reda biarlah berjalan semestinya walau tanpa jeda.
Satu hal yang harus kau tau, dari kejauhan dengan rindu yang tidak berkesudahan, doa terbaik selalu kulantunkan, rasa yang enggan hilang itu selalu aku semogakan agar kau tidak tersesat dan tidak pula melupakanku sebagai puing-puing kenangan.
Tak apa jika kau hilang, tak apa jika kau tak menjadikanku tempat pulang dan tak apa kau tidak lagi menjadikanku teman tualang, tapi satu hal yang harus kau tau; WALAU HILANG, KAU MASIH YANG TERBAIK
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa yang enggan hilang
RomanceTulisan sebuah kisah yang kenangannya masih betah berniang didalam kepala, maka dari itu sebuah rasa terwakilkan dari tulisan ini