Pulang yang bukan padamu lagi, berhasil membuat kusut raut wajah berulang kali, bagai senja,kau datang dengan begitu indahnya memasuki pikiran,seolah kau sedang tersenyum didalamnya dan sengaja dengan manja mengajak ku untuk hanyut didalamnya.
Kehilanganmu,merubah segala perilaku, aku menjadi seorang yang tak tentu arah dan menjadi orang yang penuh dengan bingung untuk menuju pulangnya.
Harap yang selalu ingin engkau kembali itu kini hanya bisa ku angankan, aku tak mungkin bisa mengembalikanmu dalam peluk, sebab hatimu sudah terbahagiakan oleh pemilik barunya.
Biarlah aku dengan sejuta kenang mengenangmu
Biarlah aku dengan sejuta kerinduan merindukanmu
Dan biarlah aku dengan patahan hati yang tersisa selalu mencintaimu
Sebab bahagiamu selalu aku semogakan walau kau tak lagi pulang pada tujuan.Aku yang akrab berteman sepi biarlah mencari lagi jati diri, mengembalikan apa-apa yang telah hilang tanpa harus berdiskusi, kau hanya perlu bahagia dengannya, nikmati segalanya dan ulang semua yang pernah kita lakukan, karena disaat itu aku akan hadir dalam ingatanmu, bermain disana walau singkat waktu, yang tentunya bersamamu,begitulah caraku menyampaikan rindu dari jauh.
Tangan yang tak lagi tergenggam kini sangatlah terasa kehilangan hangatnya, dia dingin,dia kusut,dan dia merindukan apa-apa yang pernah dilakukan bersama,berdua,dan sampai pada titik ujung senja.
Kakunya sangat terasa, setelah sadar bahwa sebuah kehilangan sudah menjadi wujud nyata,kerinduan akan hangat genggamanmu kini seakan tenggelam,dengan kejam dan tak pernah berhenti terus menghujam, dingin itu berhasil membunuh hangat penuh tikam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa yang enggan hilang
RomanceTulisan sebuah kisah yang kenangannya masih betah berniang didalam kepala, maka dari itu sebuah rasa terwakilkan dari tulisan ini