Jatuh cinta yang bukan padamu lagi adalah hal yang berat yang mungkin kelak, bisa membuatku sekarat, Kupercayakan hati dengan sepinya bahwa suatu saat, akan kudapatkan lagi peluk hangat.
Waktu demi waktu berlalu, namun rindu,tetap betah tinggal menyisahkan pilu, kau tidak dapat kulupakan sebab kenangan manis yang sudah terlanjur indah kita jalankan.
Aku juga tidak berhak menghapusmu dari ingatan, karena kenangan begitu manis kusematkan dalam pikiran,
Begitulah sepi,dengan itu, aku selalu saja bisa mengingatmu, walau tidak lagi bersama, aku masih saja suka melibatkan segala tentangmu agar selalu ikut andil dalam hidupku.
Sepiku kunikmati,tanpa peduli ada orang yang akan datang menyayangi, bukan bermaksud membodoh amati, hanya saja ingin mencoba berdamai dengan masa lalu yang sudah menyayat hati.
Buat beberapa orang yang sudah bersedia menemani, aku ucap banyak terima kasih,walau ada beberapa yang ingin kumiliki, tunggu waktu aku menyayangi suatu saat nanti.
Saat ini, biarkan aku memperioritaskan segala sepi dalam hidup, percayakan aku pastilah akan sanggup, tanpa gusar dan rasa gugup, aku yakin hitam itu akan redup.
Teruntuk sebuah nama yang dulu sering ku ucap dalam doa, apakah kau sudah menemukan titik bahagia bersama dia? , jika sudah,jangan lupakan aku yang dulu kau anggap bunga, disini dan tempat dimana aku menulis, kau kuingat sebagai kenangan yang mencipta sebuah tangis, bukan bermaksud egois, hanya saja itu terlalu sakit bak pisau mengiris.
Asal kau tahu, Aku dengan perasaan yang enggan hilang ini,selalu mendoakan apa saja yang terbaik perihalmu, kau selalu kusemogakan dalam segala hal,agar kau tau aku masih mau peduli walau hati sudah terpenggal.
Atas nama cinta kita yang sudah kau anggap usai,aku tidak pernah mengartikan itu bahwa semua selesai, kau masih yang terbaik,dihati ini,dikepala ini dengan beberapa bukti aku masih mau memelihara dan menyimpanmu dalam hati.
Satu hal yang selalu ingin aku lakukan lagi denganmu adalah, duduk berdua bersamamu, dipinggir pantai yang pernah kita lakukan dulu,bersama senja, serta hujan yang enggan berhenti bercerita serta ditemani sepasang bibir yang juga enggan berhenti berkata.
Begitu indah, sampai aku lupa cara melupakan itu semua,sampai waktu menyadarkanku, saat ini aku hanyalah berteman sepi ,yang membuatnya sulit menemukan relung hati.
Kukatakan sekali lagi, dengan sejuta kerinduan yang kutunjukkan padamu, kembalilah sebentar dan peluk aku, katakan kau tidak benar benar melupakanku, buatlah aku menangis dengan dalih kau juga penuh rindu, rindu yang denganku ,agar aku tau, kau juga memelihara rindu untukku.
Beritahu aku juga, bahwa rindumu yang padaku menyiksa,hingga menguraikan air mata, dan bingung cara untuk mengakhirinya, disaat ingin mengungkapkanya kau hanya dapat merasakan luka, katakanlah itu padaku, agar peluk yang menujumu,tetap hangat seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa yang enggan hilang
RomanceTulisan sebuah kisah yang kenangannya masih betah berniang didalam kepala, maka dari itu sebuah rasa terwakilkan dari tulisan ini