Saat aku kehilangan genggam, rindu yang telah kurawat terus saja menghujam, hati yang menerimanya seakan lebam,sampai di suatu malam dengan rindu yang terus kau hantam, ia berhasil berhenti dan tak bergumam.
Kepalaku dipenuhi olehmu, olehmu yang telah kusadari tidak dapat lagi kutemu, ketika kumengingatnya hanya mendapat bayang semu, yang penuh akan kamu .
Kenangan itu masih tertata rapi ditempatnya,tidak ada yang mengusiknya, sebab segala perihalmu akan selalu terjaga terus dan akan hilang jika sudah waktunya.
Rasaku tidak mungkin, sebab, ketika raga sudah tidak bernyawa lagilah kau akan hilang serta seluruh kenang yang tak terukur itu lebur, dan hancur menyisahkan tentang.
Tentang kita yang tidak lagi saling menggengam
Tentang kita yang tidak lagi saling memendam (rindu)
Tentang kita yang tidak lagi meredam(rindu)
dan tentang kita yang tidak lagi saling dendam (membalas rindu) .Hati ini sadar kita tidak lagi bersama, namun sekali lagi rindu seakan berhasil membuat kita bercengkrama,seakan kau ada disampingku memberi aroma,dan segala rindu tersebar luaskan hingga bergema.
Rindu ku terbang bebas, tanpa batas dan sangat buas, memenuhi semesta, tentang kita serta dengan cerita cerita penuh luka, duka dan bahagia perihal kita.
Darimu aku mempelajari, bahwa cinta yang dulu kau beri kau juga yang mengakhiri, rasa nyeri di hati enggan berhenti, terus menusuk bagai belati dan terus mencucuri berkali - kali.
Sebab itu akrabku selalu dengan sepi, sendiri selalu mencari, menyusuri dan semoga dengan lekas kutemukan jati diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa yang enggan hilang
RomanceTulisan sebuah kisah yang kenangannya masih betah berniang didalam kepala, maka dari itu sebuah rasa terwakilkan dari tulisan ini