(二十七)

3.1K 655 37
                                    

double update.
fyi, work ini sempet hilang setengah hari :")






"Lah? Tadi ke uks sama Lami, balik-balik sama Loran. Udah balikan nih?" kata Felix yang lihat Changbin一Loran jalan bareng ke lapangan.

"L nya aja ilangin." Kata Loran.

Felix mikir. Lama banget.

"BAIKAN GOBLOK! GITU AJA GAK NGERTI!" omel Hyunjin yang ada di sebelah Felix.

"Oh." Kata Felix ngangguk-ngangguk.

"Gweny mana Lix?" tanya Loran.

"Loh? Bukannya nyusul lo ke uks ya?"

"Hah? Enggak kok."

"Duh, gak tau gue. Tadi katanya mau nyari lo."

"Yaudah deh, gue cari Gweny dulu."

"HEH HEH HEH PANGERAN DITINGGAL??" teriak Changbin.

"BODO AMAT BIN! BODO AMAT!" teriak Loran gantian.






Loran udah balik ke uks lagi. Tapi uks sepi, Gweny gak ada. Loran mutusin buat ke kantin. Siapa tau ada.

"Chae, lihat Gweny gak?" tanya Loran yang gak sengaja papasan sama Chaeryeong.

"Aduh, gak lihat tuh Ran." Jawab Chaeryeong.

"Eh tadi gue ketemu Gweny sama Lexa lagi di toilet." Sahut Ryujin.

"Oh.. ok deh makasih." Jawab Loran.

"Ok."

Sama Lexa?



Mereka gak sengaja ketemu atau gimana?





"Loh? Kok udah balik lagi? Gweny mana?" tanya Felix.

"Gak tau." Jawab Loran.

Entah kenapa, Loran rasanya kecewa sama Gweny. Gweny tau kalau Loran punya masalah sama Lexa. Tapi Gweny? Dia masih berhubungan sama Lexa.

Loran langsung duduk di sebelah Changbin. Changbin yang sadar sama tingkah Loran barusan cuma bisa senyum-senyum sambil ngeliatin mantannya itu.

"Apa lo lihat-lihat?" protes Loran. Tapi gak ngegas, dia lagi badmood.

"Cantik." Kata Changbin, masih sambil senyum.

Halah sa ae lu upil anoa.

"Bin.." panggil Loran.

"Kenapa?" jawab Changin.

"Gue boleh gak pinjem pundak lo? Gue capek."

Tanpa nunggu jawaban Changbin, Loran langsung nyenderin kepalanya ke pundak Changbin. Changbin bingung. Ini mantannya ketempelan apa gimana??

Sedangkan Loran? Gak tau. Rasanya dia kangen kayak gini sama Changbin. Selama ini, kalau Loran punya masalah sama sahabat-sahabatnya, dia selalu kayak gini ke Changbin. Dia butuh sandaran. Dan yang bisa bikin Loran tenang cuma Changbin. Tapi Loran lupa kalau permasalahan sama sahabatnya kali ini justru bersumber sama cowok yang bikin dia tenang sekarang.

Changbin rasanya grogi. Padahal Loran cuma senderan ke dia 一kayak dulu, kayak biasanya. Tapi kali ini, berasa baru pacaran hari pertama. Kaku. Buat ngilangin groginya, Changbin langsung ngelus-elus rambut Loran. Coba aja kalau masih pacaran, udah dicium pipi Loran. Tapi Changbin inget kalau status mereka masih mantan, belum balikan.

"BIN LO KENAPA GAK MAIN BASKET LA一ANJING LO UDAH BALIKAN NIH CERITANYA?!!" teriak Hyunjin yang kaget lihat Loran nyender ke Changbin.

"Ssstt!" Changbin langsung melototin Hyunjin.

Ini kalau Loran lagi mode manja gini bisa berubah jadi maung kalau ada yang ganggu.

Loran sebenernya denger teriakan Hyunjin. Tapi lagi gak mood ngebacot.

"Pergi ah lu! Ganggu ae! Gue mau berdua sama Lo一I一IYA IYA RAN!" teriak Changbin karena Loran langsung nyubit pahanya Changbin.

"Mampus. Makannya, pacaran sama cewek jangan sama maung wkwk.." Ejek Hyunjin dan langsung lari ninggalin mereka sebelum diamuk Loran.

Setelah Hyunjin pergi, Changbin membuka pembicaraan.

"Kenapa sih Ran kok tiba-tiba gini? Gak ketempelan kan?" tanya Changbin.

"AMIT-AMIT!" teriak Loran.

Nah, Changbin lega. Kalau Loran udah teriak-teriak sama galak gini, berarti normal.

"Ya lo sih, aneh. Jadi diem, padahal tadi galak."

"Terserah gue lah."

Ok Changbin diem. Mending diem daripada salah omong terus Loran malah marah ke dia.


"LORAN!! DICARIIN KEMANA MANA TAUNYA MALA一"

"APASIH GWEN TERIAK TERIAK?!" bales Loran teriak juga.

Gweny langsung diem. Ekspresi Loran barusan一galak banget. I mean, Loran emang galak, dan Gweny udah biasa dimarahin Loran. Tapi yang barusan一gak kayak biasanya.

"Bin, kantin yuk? Gue pingin makan." Kata Loran mengalihkan pembicaraan.

"Ayo deh ayo!" jawab Changbin semangat.

"Gue ikut dong Ran.." kata Gweny.

"Nggak ah! Gue pingin berdua aja sama Changbin."



YAKK BISA DIBAYANGKAN EKSPRESI CHANGBIN SEKARANG GIMANA


"Oh. Yaudah.." jawab Gweny.


🔥🔥


"Mau makan apa lo? Biar gue pesenin." Tawar Loran.

"Eh gue aja yang pesenin." Kata Changbin.

"Gak. Kaki lo lagi sakit, lo duduk aja."

"ADUH SO SWEE一"

"BIN?!"

"Iya iya. Pesen siomay aja."

"Yaudah. Tunggu sini."

Selama nunggu Loran, Changbin diem aja. Dia masih mikir一Loran kenapa coba? Gak salah sih. Changbin malah seneng kalau Loran deket lagi sama dia. Tapi kenapa tiba-tiba banget? Terus kenapa Loran kayak menghindar dari Gweny? Changbin tau sebenernya waktu Loran bilang pingin berdua aja sama dia itu cuma karena Loran lagi gak mau sama Gweny. Sakit sih. Tapi一yaudah terima aja lah. Berkah juga bisa kayak gini sama Loran.

Nggak ada 5 menit Loran udah balik lagi ke meja dengan bawa 2 porsi siomay.

Mereka makan berdua doang. Suasana hening, kebetulan kantin juga sepi karena murid yang lain masih lihat basket di lapangan.

"Ran, ada saus lagi gak? Punya gue kok gak pedes ya?" tanya Changbin.

Changbin bingung 一Loran diem aja.

"Ran?"

"BIN KAYAKNYA SIOMAY KITA KETUKER DEH! INI PEDES BANGET!"

Changbin rasanya udah mau ngakak lihat cewek di sebelahnya ini kepedesan.

"Haha一ha一b一bentar gue beliin minum." Kata Changbin sambil nahan ketawa.

Changbin langsung lari beliin minum Loran, tapi belom sampai tempatnya Changbin balik lagi ke meja, bikin Loran bingung.

"Kenapa?" tanya Loran.

"Lo lucu kalau kepedesan, hehe一"

"SEO CHANGBIN RESE!!"

Complicated -ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang