[Delapan]

798 130 11
                                    

...

...

...


Semakin lama menghabiskan waktu dengan Jongin, semakin lupa Kyungsoo pada kedua adiknya. Ia lupa kalau ia harus mengabadikan momen manis para adik dalam lensa kameranya. Padahal, ia bahkan rela membeli memory card yang baru demi memenuhi kebahagiaan jiwanya. Namun, sejak bertemu Jongin yang sama sekali tidak disangka-sangkanya, Kyungsoo jadi melupakan hal itu.

Tapi tidak apa-apa, pikirnya. Karena kedua adiknya saat ini telah bersama dengan orang-orang yang tepat. Kedua adiknya itu pasti juga akan menikmati hadiah tambahan dari Kyungsoo.

Gadis itu terkikik saat membayangkan raut wajah kedua adik laki-lakinya. Dan hal itu menarik atensi Jongin.

"Kau kenapa?" tanya pemuda itu. Mereka sedang menikmati sundae bersama, saat Jongin menemukan teman kencannya itu terkikik seperti orang kehilangan akal.

Kyungsoo tersadar dan tidak dapat menahan rasa malunya karena sudah kelepasan bersikap bodoh saat sedang bersama Jongin. Ia hanya menggeleng kuat setelahnya. "Sundaenya enak." begitu jawaban diplomatis Kyungsoo.

Jongin menerima jawaban itu dengan gedikkan bahu tanda tidak terlalu peduli. Menurutnya, rasa Sundaenya biasa saja. Dan ia sangat tahu kalau Kyungsoo tidak memberikannya jawaban sebenarnya.

Keduanya kembali melanjutkan langkah. Kali ini Kyungsoo melihat toko aksesoris, dan ia segera mengiring Jongin masuk ke dalam sana.

Jongin hanya mengikuti saja kemana Kyungsoo membawanya. Karena tujuannya setiap datang ke Myeongdong, adalah menghabiskan waktu. Dan kali ini ia memutuskan untuk memghabiskan waktunya bersama Kyungsoo. Melihat betapa manisnya wajah gadis itu saat mencobakan bandana pada rambutnya.

Mata Jongin kemudian tertuju pada bagian karet rambut. Ia menemukan karet rambut bergambar tokoh animasi penguin yang sering di tonton oleh keponakannya. Anehnya, Jongin berpikir kalau tokoh lucu itu sangat mirip dengan Kyungsoo.

Tiba-tiba saja Jongin ingin melihat Kyungsoo menggunakan karet rambut itu. Ia belum pernah melihat Kyungsoo mengikat rambutnya. Maka ini akan jadi kesempatan bagus untuk melihat Kyungsoo melakukannya. Jadi, Jongin mengambil karet rambut itu dan langsung membayarnya di kasir.

Kyungsoo langsung tersadar kalau Jongin berlalu pergi darinya. Dan didapatinya pemuda itu berjalan menuju meja kasir. Lekas-lekas Kyungsoo mengikuti pemuda itu. "Apa yang kau beli?" tanyanya.

"Karet rambut untukmu," jawab Jongin. Setelah menerima barang yang sudah dibayarnya, ia langsung menyerahkan pada Kyungsoo.

Mata Kyungsoo langsung membola. Ia menunjuk dirinya sendiri sembari bertanya, "untukku?"

Jongin mengangguk, kemudian terkekeh menyadari kalau Kyungsoo baru saja mengeluarkan ekspresi yang sama seperti tokoh penguin yang di belinya. "Iya. Karena tokoh penguin ini sangat mirip denganmu. Juga, karena aku ingin melihat kau mengikat rambutmu itu."

Kyungsoo langsung merona mendengar ucapan Jongin. Ia merasa tersanjung menerima hadiah dan pujian dari pemuda itu. Tentu saja ia akan memakainya. Hadiah dari Jongin itu sangat langka dan berharga. Kyungsoo bersedia mengikat rambutnya setiap hari, kalau Jongin memang menyukai hal itu. Disamakan dengan tokoh animasi bernama Pororo itupun tidak masalah, karena Jongin menyukainya.

I am a FujoshiWhere stories live. Discover now